"Shhh jika dilihat kembali anda sedikit mirip dengan Lee uisanim"kata Jennie membuat Joy langsung melihat wajah Irene dengan seksama beberapa menit.

"Eo? Kim uisanim benar. Aku baru menyadari kalau mereka terlihat sedikit mirip"batin Joy kembali mengingat wajah dokter Lee.

"Haahaha kami bahkan tak memiliki hubungan apapun. Bagaimana bisa mirip"kekeh Irene mengusap perutnya

"Ahh ne mungkin hanya perasaanku saja. Maafkan kelancangan saya"kata Jennie dengan wajah merasa bersalah

"Anniya itu bukan masalah uisanim"senyum Irene

"Lagipula aku merasa senang jika terlihat sama dengan orang yang aku senangi"lanjut Irene

"Kalian sangat dekat?"tanya Jennie penasaran

Irene mengangguk dengan wajahnya yang terlihat sumringah jika mengingat dirinya yang terlihat sangat dekat dengan dokter Lee.

"Apa Kim uisanim mengenalnya?"tanya Irene

"Hmm sedikit. Lee uisanim tidak terlalu dekat dengan dokter yang ada disini. Lee uisanim sedikit tertutup"jawab Jennie

***

Setelah pemeriksaan dan sedikit bercerita beberapa hal dengan Jennie akhirnya Irene dan Joy sedang berada diperjalanan menuju kantor Seulgi karena Irene ingin makan siang bersama suaminya itu.

"Irene ah"panggil Joy

"Hmm"

"Apa sebelumnya kau sudah bertemu dengan eomma mu?"tanya Joy seakan memastikan sesuatu yang ada didalam pikirannya.

"Eomma?"

Irene menggelengkan kepalanya karena memang ia sama sekali tidak pernah tau seperti apa ibu nya. Wanita yang menjadi ibunya itu tak pernah sekalipun datang menemuinya jauh saat ia masih kecil.

Joy hanya diam, meski ia sudah tau seperti apa hidup Irene namun jika harus kembali menanyakan pada Irene lagi dan lagi itu terdengar sangat mustahil dan menyedihkan pikir Joy.

"Bahkan sekali saja jika aku diberi kesempatan, aku ingin tau seperti apa dirinya"lirih Irene mengusap perut besarnya sambil tersenyum kecil.

***

Akhir-akhir ini Irene memang kesulitan untuk tidur seperti sekarang ia yang masih menyandarkan tubuhnya dengan nyaman dipangkuan Seulgi yang sedang menemaninya sambil menonton drama tv diruang tamu.

Duduk dipangkuan Seulgi setengah bersandar di sofa besar yang ada ruang tamu benar-benar adalah hal yang Irene senangi.

"Chagi"panggil Irene mendongakkan menatap Seulgi

"Hmm"

"Menurutmu aku lebih mirip eomma atau appa?"tanya Irene

"Huh?"bingung Seulgi

"Hmmm appa, kau terlihat sangat mirip seperti tuan Bae"jawab Seulgi kemudian

"Benarkah?"tanya Irene lagi dan diangguki oleh Seulgi

Irene menganggukkan kepalanya paham.

"Kau sedang memikirkan sesuatu?"tanya Seulgi mengusap perut Irene

"Geunyang, aku hanya penasaran bagaimana dengan wajah eomma. Apa aku memiliki sedikit kemiripan dengannya"ujar Irene membuat Seulgi seketika terdiam. Ini adalah kali pertama Irene memikirkan ibunya.

"Seulgi"panggil Irene

"Hmm"

"Bisa kau bantu aku setidaknya sekali saja bertemu eomma. Aku hanya ingin memastikan seperti apa uri eomma."ucap Irene mengusap punggung tangan Seulgi.

"Setidaknya hanya sekali"lirihnya lagi




Tbc.

Beri aku 250 vote, maka aku akan next🙂‍↔️☺️💕

Beri aku testimoni kalian about this chapter! Jgn ngomong lanjut doang bjirrr😭😭😭😮‍💨😮‍💨😮‍💨

Kenapa ya liat Irene tuh rasanya adem banget dan semua akan baik-baik saja setelah aku liat Irene🥺🥺🥺 ga salah aku ngebiasin manusia seperti Bae Joohyun🥺🥺

Kenapa ya liat Irene tuh rasanya adem banget dan semua akan baik-baik saja setelah aku liat Irene🥺🥺🥺 ga salah aku ngebiasin manusia seperti Bae Joohyun🥺🥺

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

#Salamghostwriter.

Take It Slow || SEULRENE || END✔️Where stories live. Discover now