"Pemarah sekali"oceh Seulgi pelan

"Aku bisa mendengar ocehanmu itu Bae Seulgi!"

"Baiklah-baiklah maafkan aku nona Bae!"kata Seulgi akhirnya mengalah sedangkan Irene mendengus dan reflek mengelus perutnya.

"Apa benar aku hamil? Jika benar itu berarti  ada sosok mungil yang diciptakan Seulgi disini"monolog Irene

***

Beberapa puluh menit perjalanan akhirnya mereka tiba dirumah sakit.

"Pakai ini"kata Seulgi memberi masker untuk Irene yang kini melihatnya

"Untuk apa?"tanya Irene santai

"Hmm aku hanya tidak ingin mereka memperhatikanmu. Mungkin kita akan bertemu dengan orang yang masih menatap kita---"

"Biarkan saja, biarkan mereka tau kalau kau suamiku. Memangnya kenapa? Apa mereka orang tuaku bisa mengatur dengan siapa aku harus menjalin hubungan?"sela Irene dengan nada santai

"Ohh ayolah aku tidak ingin wajah tampanku kembali dilempari telur"balas Seulgi mengingat kejadian yang sudah lama berlalu. Meski begitu memang benar masih banyak yang menentang hubungan mereka dan banyak yang membenci dirinya.

"Kau pikir kita sedang didepan media masa? Kita sedang dirumah sakit Bae Seulgi ssi!"jawab Irene

"Haishhh kau istri yang senang membantah rupanya!"kata Seulgi tak sabar dan langsung saja menutup wajah Irene dengan masker

"Jangan membantahku Irene"lanjutnya saat ia tau kalau Irene akan membalas ucapannya

**

Diruang tunggu.

Saat ini Irene sedang menggenggam tangan Seulgi sambil menunggu nama mereka dipanggil. Ia melihat beberapa pasangan seperti mereka saling berpegangan menunggu nama mereka dipanggil.

"Apa aku benar-benar hamil?"batin Irene menatap Seulgi dari samping.

Mata monolid itu masih terlihat tenang dan selalu terlihat tenang baginya

"Dia tenang sekali"batin Irene hingga akhirnya mata mereka yang sedang menunggu teralihkan pada pasangan yang baru saja keluar dengan wajah sumringah mereka.

"Chagia aku sangat bersyukur karena calon bayi kita sehat"ungkap seorang pria pada istrinya yang sedang mengandung besar

"Hmm terima kasih karena selalu menjaga kami oppa"ucap wanita itu

Irene tersenyum melihat kebahagiaan kecil yang di miliki oleh pasangan itu.

"Kurasa itu sangat berat"gumam Seulgi yang sedari tadi memperhatikan perut besar wanita itu dan melihat wanita itu sudah mulai terlihat susah bergerak.

Setelah pasangan itu berlalu kini Seulgi menatap Irene yang duduk disampingnya.

"Ada apa?"tanya Irene polos

"Apa tidak apa-apa kalau misalnya kau membawa sesuatu yang berat didalam perutmu dengan tubuh mungilmu itu?"tanya Seulgi tak kalah polos

Seketika Irene memicingkan matanya sebelum akhirnya ia menarik telinga Seulgi mendekat padanya.

"Kau ingin mati huh?"bisik Irene membuat Seulgi memberi cengiran polosnya

Chuu~

"Maafkan aku, aku hanya bercanda"ucap Seulgi setelah mencium mesra kening Irene

"Tuan Bae"panggil seorang perawat

"Ahh ne"

Saat mereka dipanggil untuk masuk kedalam ruangan itu Irene seketika gugup karena ia tak menyangka kalau hari ini akan tiba dengan tak terduga.

Take It Slow || SEULRENE || END✔️Where stories live. Discover now