Beberapa pengawal yang berjaga dengan cepat menyerangnya dan juga beberapa anggota yang ia bawa. Tangkisan demi tangkisan terus ia lakukan bahkan ia cukup cepat menghindar setiap pukulan yang dilayangkan kearahnya.

Bughhh!

Satu kali tendangan dari seorang pria berbadan besar mengenai pinggangnya membuat ia sempat oleng dan membuat senjata api yang ada ditangannya lepas begitu saja.

"Sial!"geramnya menoleh namun seperkian detik kemudian ia bergerak kearah samping dengan cepat saat pria itu ingin menghantamnya dengan balok kayu besar yang ada ditangannya.

"Aarggghh mati kau sialan!"erang pria bertubuh besar itu ingin kembali menyerang namun dengan gerak cepat Seulgi memeluk pinggang pria itu dari depan kemudian mendorongnya kuat hingga jatuh tersungkur mengenai susunan balok kayu yang ada disana.

Ia kembali meraih senjata apinya kemudian dengan geram menarik pelatuk hingga peluru berhasil menembus paha pria berbadan besar itu yang seketika menjerit kesakitan merasakan panas peluru yang baru saja mengenainya.

Seulgi menatap melangkah kearah pria itu kemudian menarik kasar rambut pria itu dan menodong senjata apinya ke kepala pria itu.

"Katakan padaku dimana Kang Jihoon?"tanya Seulgi menggeretak giginya geram

"A-aku tidak tau! D-dia sudah tidak disini!"jawab pria itu justru membuat Seulgi menyunggingkan smirknya.

"Aaa begitu rupanya, tetap saja aku akan meledakkan kepalamu disini!"kata Seulgi ingin menarik pelatuknya namun pria itu dengan tatapan takut dan panik memohon pada Seulgi.

"A-ampuni aku! Kumohon ampuni aku! Aku akan memberitahumu dimana dia tapi berjanjilah kau akan melepaskanku!"ucapnya ketakutan sekaligus kesakitan.

"Katakan padaku"titah Seulgi berdiri menatap pria itu

"D-dibelakang sana ada bangunan kecil tempat Kang Jihoon berada dan juga wanita yang ia bawa"jawab pria itu takut

Seulgi mengepalkan tangannya dengan matanya yang saat ini sudah terlihat memerah. Ia mengangkat tangannya yang masih memegang senjata apinya yang menghadap kearah kepala pria itu yang saat berteriak meminta pengampunan.

"Aku tak pernah berniat untuk membiarkan orang yang menyakiti istriku hidup begitu saja. Jadi--"

"Matilah!"

Dorr!

***

Kang Jihoon menggeram marah pasalnya apa yang ia rencanakan tidak berjalan sesuai kemauannya. Ia tak menyangka kalau Seulgi berhasil menemukannya dan menghadapi seluruh pengawalnya termasuk Jeno yang sedari tadi masih belum terlihat sejak kedatangan Seulgi diperbatasan wilayah.

Dengan langkah cepat ia masuk kedalam ruangan dimana Irene dikurung.

Brakk!

Kang Jihoon menendang kasar pintu tempat dimana Irene saat ini berada. Ia menarik kasar rambut Irene dan menyeretnya keluar dari sana.

"Akhh lepaskan aku!"teriak Irene meringis kesakitan

"Shiball! Diam kau! Semua rencanaku hancur begitu saja karenamu!"maki Kang Jihoon semakin menarik kasar rambut Irene keluar dari sana.

Irene terus meronta agar dilepaskan hingga akhirnya ia berhasil melepas tangan Jihoon dari kepalanya dengan menggigit pergelangan tangan Jihoon kemudian menendang kuat selangkangannya.

"Arrghhh sialan kau jalang gila!"erang Kang Jihoon memegang selangkangannya

Irene tak memperdulikannya. Ia dengan cepat keluar dari dalam sana meninggalkan Jihoon yang meneriakinya.

"Irene ah!"teriak Seulgi memanggil namanya dan itu bisa didengar oleh Irene

"Seulgi!"gumam Irene mencoba mencari arah suara Seulgi dan kembali berlari hingga akhirnya ia berteriak takut saat seseorang menarik tangannya.

"Hei Irene ini aku! Ini aku yeobo!"kata Seulgi, orang yang berhasil menemukan Irene terlebih dahulu

Mendengar nama Seulgi membuat Irene membuka matanya dan benar ia melihat Seulgi suaminya kini bersamanya dengan beberapa luka diwajahnya.

"Hikss Seulgi yaa!"tangis Irene pecah memeluk tubuh Seulgi cepat

"Uljimma kau baik-baik saja sekarang"bisik Seulgi mencium kening Irene dengan air matanya yang luruh saat melihat betapa kurusnya Irene dan juga banyak luka di wajah dan tubuhnya.

Dengan cepat Seulgi menggendong Irene untuk segera pergi dari sana. Namun saat ingin keluar dari sana mereka dikejutkan oleh kehadiran Bae Seo Joon.

"Tuan Bae!"

"Irene ahh Seulgi yaa annyeong!"sapa Seo Joon pada putrinya dan Seulgi

"Appa~"lirih Irene

"Maafkan appa hmm karena datang terlambat. Tenang saja kalian aman karena kali biarkan appa yang menyelesaikan semuanya"kata Seo Joon kini menatap Seulgi yang menatapnya

"Kerja bagus nak"ucapnya menepuk bahu Seulgi








Tbc.

Holla!!! 😼😼😼 tinggalkan jejak as always!

#salamghostwriter.

Take It Slow || SEULRENE || END✔️Where stories live. Discover now