Sedari tadi Irene terlihat sangat percaya diri dengan suaminya yang akan datang menyelamatkannya dan itu membuat Yerim penasaran.

"Sepertinya kau sangat mencintai suami mu"kata Yerim

"Tentu saja"jawab Irene bangga

"Ya aku mengerti dan aku harap dia datang tepat waktu sebelum orang itu datang dan mencabut nyawa mu"peringat Yerim membuat Irene terdiam dan merasa sedih mendengar peringatan Yerim padanya.

Melihat Irene yang terdiam membuat Yerim sedikit menatapnya iba. Namun perasaan iba itu segera ia singkirkan karena orang sepertinya yang menjadi bagian yang membuat Irene seperti ini tidak pantas memiliki perasaan iba pada tahanannya.

***

Sedangkan dirumah sakit Wendy menatap iba kearah Joy yang terbaring lemah pasca operasi. Beruntung luka yang Joy dapat tidak terlalu dalam dan fatal hingga masih bisa diselamatkan meski sempat kehilangan banyak darah.

Cklekk!

Seulgi baru saja masuk dengan tangannya yang dibaluti perban karena kecelakaan yang menimpa dirinya dan Wendy.

Saat itu 2 mobil misterius itu berhasil membuat dirinya dan Wendy berada dalam keadaan darurat. Tembakan itu berhasil membuat mobil yang ia bawa kehilangan kendali dan akhirnya terbalik. Beruntung anggota keamanan saat itu datang dengan cepat meski pada akhirnya ia kehilangan Irene.

"Apa dia baik-baik saja?"tanya Seulgi dengan wajahnya yang terlihat sendu

"Dia baik-baik saja tuan"kata Wendy

"Syukurlah. Kau jaga saja dia disini aku sudah memerintahkan pengamanan ketat disini"ucap Seulgi

"Tidak, saya akan ikut tuan"bantah Wendy

"Tidak, kali ini dengar kata-kataku Wendy ya. Jaga Joy disini biarkan aku menyelesaikan semuanya termasuk menemukan istriku"kata Seulgi

"Tapi tuan---"

"Ini perintah Son Seungwan!"tegas Seulgi akhirnya membuat Wendy menuruti kemauannya

Seulgi keluar dari sana kemudiam meraih ponselnya menghubungi seseorang yang baru saja menghubunginya.

"Kali ini aku akan memenggal kepala siapapun yang membuat istriku terluka"kata Seulgi

**

Pukul 10 pagi.

Brakk!

Irene baru saja membuka matanya saat seseorang dengan kasar menendang pintu tempat ia ditahan. Ia membuka matanya perlahan mencoba melihat sosok pria dengan setelan mewah berdiri dihadapannya didampingi oleh Jeno dan Yerim yang menatapnya dengan tatapan sulit untuk diartikan.

"Kau sudah bangun tuan putri?"

Suara bariton yang sangat ia kenal membuat penglihatannya semakin jelas. Ia melebarkan matanya saat melihat sosok pria yang berdiri dihadapannya saat ini.

Kang Jihoon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kang Jihoon

"A-abonim?"kaget Irene saat melihat pria yang berdiri dihadapannya ternyata adalah Kang Jihoon ayah Seulgi yang selama ini lama tak terlihat.

"Hahaha apa kabar menantuku? Apa kau baik-baik saja?"tanya Jihoon dengan wajahnya yang berpura-pura sedih menatap Irene

Irene terbatuk saat Jihoon dengan sengaja meniup asap rokok kewajahnya.

Srekk!

"Akhhh!"ringis Irene saat Jihoon dengan kasar menarik rambutnya

"Ternyata kau sangat mirip dengan bedebah itu nak. Dan kau tau apa? Melihat wajahmu saja berhasil membuat dendamku pada Bae Seo Joon semakin membesar!"kata Jihoon menggeram semakin menarik kasar rambut Irene

Mata Irene memerah menatap Jihoon dengan tatapan marahnya.

"Ada apa hmm? Kau marah? Ahhhh ternyata kau sama bengisnya dengan pria itu huh?"kekeh Jihoon

Entah keberanian apa yang tiba-tiba menguasainya membuat Irene terkekeh dan itu membuat Jihoon, Yerim dan Jeno heran padanya.

"Uri appa benar. Pada akhirnya anjing yang diberi makan dengan baik akan menggigit jika dia tidak merasa puas dengan makanannya"decih Irene dengan seringainya

Jihoon diam melepas kasar rambut Irene sebelum akhirnya ia memukul kuat wajah Irene hingga terjatuh bersamaan dengan kursi yang ia duduki.

"Uhukk uhukk!"

Yerim menatap baru saja ingin bergerak namun Jeno dengan cepat menahannya.

Melihat Irene yang jatuh terbatuk tak kunjung membuat geramnya hilang karena perlawanan Irene. Kang Jihoon justru menendang kasar perut Irene yang hanya menggeram menahan sakit.

"Berani-beraninya kau menantangku shiball!"teriak Jihoon kini menginjak kasar tubuh lemah Irene beberapa kali hingga akhirnya ia sedikit merasa puas.

"Tak hanya ayahmu dan dirimu yang akan aku lenyapkan dari dunia ini tapi juga anak sialan itu!"ancam Jihoon sebelum akhirnya ia keluar dari sana setelah puas menyiksa Irene

Yerim dengan cepat membantu Irene bangun namun dihalangi oleh Jeno.

"Oppa dia bisa mati!"marah Yerim pada Jeno.

"Bukan urusan kita sekalipun dia mati Kim Yerim"kata Jeno tak kalah marah membuat Yerim terdiam

Irene yang sekuat tenaga untuk tetap sadar hanya menatap lemah kearah dua bersaudara itu.

"Oppa~"lirih Yerim memohon agar sang oppa membiarkan dirinya menolong Irene saat ini

"Yaishhh kau akan menyesal!"geram Jeno keluar begitu saja saja membiarkan Yerim melakukan apa yang ingin ia lakukan.


Yerim dengan cepat ingin melepas ikatan Irene namun justru Irene melarangnya.

"Tetap lakukan tugasmu Kim Yerim ssi"peringat Irene lemah sebelum akhirnya ia kehilangan kesadarannya.

***

Sedangkan ditempat lainnya Seulgi dengan seringainya menatap puas kearah Seunghoon yang terbatuk tak berdaya saat mendapat pukulan darinya.

"Beritahu aku dimana keberadaan pria itu atau aku akan membunuhmu disini!"ancam Seulgi

"Aku tidak tau aku tidak tau! Kenapa kau melakukan ini padaku!"teriak Seunghoon frustasi dan takut

"Arghhh!"erang Seunghoon saat tangan Seulgi dengan cepat meraih lehernya

"Aku anggap kau sudah bosan hidup didunia ini"kata Seulgi menggeretak giginya dan semakin mencekik leher Seunghoon

"A-arghh B-busan a-appa sedang berada di Busan"jawab Seunghoon akhirnya dengan wajahnya yang memerah

Seulgi melepas kasar cengraman tangannya sebelum akhirnya ia kembali melayangkan pukulannya pada Seunghoon hingga akhirnya tak sadarkan diri.

"Keparat kau Kang Jihoon!"umpat Seulgi









Tbc.

Bumbu kehidupan ga selamanya maniss ya Yeroubunnn☺️☺️☺️👍🏼👍🏼👍🏼

Next 250!

#salamghostwriter

Take It Slow || SEULRENE || END✔️Where stories live. Discover now