"Biar ku lihat pipi mu"kata Irene membuat Seulgi merenggangkan pelukan mereka

"Ini merah sekali"lirih Irene mengusap pipi Seulgi

"Setidaknya wajahku tidak pucat sepertimu"jawab Seulgi

"Yha! Ahkss shhh!"kesal Irene kemudian meringis saat merasakan nyeri pada perutnya.

"Kau baik-baik saja?!"panik Seulgi melotot melihat Irene yang memegang perutnya

"Sedikit sakit"adu Irene dengan tatapan manja nya

"Itu tandanya kau tidak boleh berteriak pada suami mu saat sedang sakit"ucap Seulgi

"Cihh menyebalkan sekali"sindir Irene

Seulgi kini duduk disamping Irene dan menggenggam erat tangan Irene.

"Aku sudah mengurus pria yang menyerangmu. Dia adalah seorang penguntit yang sering memperhatikanmu"kata Seulgi

"Apa yang terjadi padanya?"tanya Irene kemudian karena ia penasaran dengan apa yang dilakukan Seulgi

"Tentu saja memberinya pada pihak kepolisian"jawab Seulgi

"Dengan sedikit wajah yang memar dan beberapa luka ditubuhnya"lanjut Seulgi santai dengan tatapan tajamnya.

Benar, tepat saat Irene selesai menjalankan operasinya Seulgi dengan cepat mendapat informasi terkait apa yang menimpa istrinya. Ia bahkan lebih cepat dari pihak kepolisian.

"Kau memukulnya?"tanya Irene dengan wajah penasarannya dan hanya mendapat cingiran polos dari Seulgi.

***

2 hari berlalu dan kondisi Irene mulai membaik meski luka diperutnya belum terlalu kering. Saat ini ia sedang memperhatikan Seulgi dengan telaten mengoleskan obat pada perutnya.

Ia tersenyum kecil melihat wajah Seulgi yang meringis melihat lukanya.

"Apa kau sedang cemburu?"tanya Irene kini membuat Seulgi menatapnya

"Tidak"jawab Seulgi kembali melanjutkan gerak tangannya

"Eii bilang saja cemburu. Jika tidak cemburu kau tidak akan melarang perawat pria itu merawat luka ku"goda Irene

"Bukan cemburu hanya saja aku tidak ingin dia melihat bagian tubuh istriku. Kau tau Irene, pria itu sangat berbahaya"kata Seulgi menjelaskan dengan wajah tenangnya

Irene tertawa terbahak-bahak dengan alasan yang diberikan oleh Seulgi. Terdengar kekanakan baginya.

"Lagipula aku bisa merawatmu dengan baik"ungkap Seulgi kemudian membuat Irene tersipu malu

"Ahh tuan Bae menghubungi ku. Dia akan datang untuk melihat keadaan putrinya di akhir pekan ini"ucap Seulgi

"Pria tua itu pasti sangat khawatir"gumam Irene

"Sudah seharusnya karena kau adalah putri semata wayangnya"kata Seulgi

Irene diam dan masih memperhatikan Seulgi yang mulai selesai dengan apa yang dilakukannya.

"Sudah selesai"

Seulgi merapikan semua obat Irene dan menutup kembali perut Irene.

"Bahkan setelah kita menikah kau selalu memanggil pria tua itu dengan sebutan 'tuan' "kata Irene dengan wajah herannya

Seulgi terdiam.

"Aku belum terbiasa saja"balas Seulgi membuat Irene hanya memperhatikan wajah tenang itu.

"Peluk aku!"manja Irene membuat Seulgi menyunggingkan senyum nya kemudian memeluk Irene sesuai permintaannya.

"Jangan terluka lagi hm?"bisik Seulgi

Take It Slow || SEULRENE || END✔️Where stories live. Discover now