SeulRene Area
Disclaimer!⚠️
Cerita ini hanya fiktif belaka hasil dari kehaluan penulis tanpa ada sangkut paut dengan real life visual yang dipakai didalam cerita. Jika terdapat beberapa kesamaan dalam penulisan itu murni kebetulan belaka tanpa ada u...
Irene mengenyitkan sebelah alisnya saat Seulgi terlihat sangat kesal padanya.
"Bukankah dia seharusnya tau peraturan keamanan dalam membawa kemanapun bos besarnya? Bukankah mengecek kondisi mobil yang hendak ia pakai itu lebih utama?"balas Irene
"Kau---"
"Aku tidak ingin berdebat Seulgi. Mendengarmu dilarikan kerumah sakit benar-benar membuat kepalaku pusing. Lalu kau berharap aku hanya diam dengan semua yang terjadi? Aku tidak setenang itu jika menyangkut milikku. Aku belum siap menjadi seorang janda dan mengurus perusahaan besar milik appa"sela Irene dengan tatapan tajam dan juga nada tegasnya membuat Seulgi tertegun.
Perkataan Irene kembali membuat Seulgi sadar kalau ia tak akan pernah menang dalam berdebat dengan istrinya itu.
"Jangan memikirkan hal lain, fokus saja dengan kesehatanmu"lanjutnya kini mendekat kearah Seulgi
Seulgi terdiam meredam kekesalannya. Disaat kondisinya yang seperti sekarang dalam masa pemulihan ia tak bisa membantah seorang Irene Bae begitu saja meski mereka adalah pasangan suami istri. Ia berpikir bagaimana cara untuk meluluhkan hati Irene agar menarik kembali keputusan kejamnya itu.
"Setidaknya kau terlihat lebih segar hari ini karena sudah berani meneriaki ku"kata Irene mendekatkan wajahnya ke Seulgi melihat wajah Seulgi lebih dekat
"Maaf itu karena aku kesal dengan apa yang kau lakukan"ucap Seulgi sedikit bergidik ngeri melihat wajah Irene yang kini menatapnya dingin
"Dimaafkan~"balas Irene langsung tersenyum kecil sambil mengusap wajah Seulgi lembut. Entahlah melihat wajah Seulgi yang terlihat polos saat berbicara pasrah padanya benar-benar membuat Irene gemas.
"Kita akan kembali ke Seoul besok dan kau akan mendapat perawatan lebih baik disana"kata Irene
"Aku masih memiliki urusan disini"jawab Seulgi
"Biarkan Wendy yang menyelesaikan tugasmu. Dia dibayar untuk itu"balas Irene
Seulgi baru saja ingin membuka mulutnya dan kembali membantah namun Irene lebih dulu memotong.
"Tidak ada bantahan!"
***
Beberapa hari kemudian.
Terhitung sudah empat hari Seulgi dirawat dirumah sakit Seoul dan menjalani beberapa perawatan untuk luka cedera yang ia dapat setelah kecelakaan itu. Ia mulai bisa menggerakkan kakinya secara perlahan meski masih harus menggunakan kursi roda.
Dan selama Seulgi melakukan perawatan kesehatan Irene tak pernah absen menemaninya, istrinya itu terus saja mengomelinya dan mengabaikan pekerjaan yang ia miliki.
"Aku bisa makan sendiri"kata Seulgi saat Irene kembali ingin menyuapinya
"Kau tidak bisa"bantah Irene membuat Seulgi kesal
"Irene, jika kau memperlakukanku seperti ini aku terlihat seperti anak kecil!"protes Seulgi mendengus
"Kau tidak terlihat seperti anak kecil dan justru kau terlihat seperti orang tua tak berdaya"balas Irene tak peduli apakah kalimatnya semakin membuat Seulgi kesal
Seulgi diam menatap tajam kearah Irene dan mau tidak mau ia harus menerima suapan Irene untuk kesekian kalinya.
"Pintar!"puji Irene dengan senyum penuh kemenangan
Seulgi memperhatikan wajah Irene yang dengan serius menyuapinya. Terlihat wajah Irene kurang segar akhir-akhir ini karena ia selalu sadar ditengah malam Irene yang selalu duduk memperhatikannya.
"Tidur, makan, dan beristirahatlah yang cukup. Kau tidak perlu terlalu mengkhawatirkan ku Irene."kata Seulgi kini menatap Irene lembut
"Semuanya sudah ku lakukan"jawab Irene
"Bisakah kau mendengar apa yang suami mu katakan?"tanya Seulgi heran karena Irene selalu menjawab apa yang ia katakan
"Ck aku sudah melakukan semua yang kau katakan"jawab Irene yang entah mengapa merasa gugup dengan tatapan Seulgi
"Sepertinya kau terpesona padaku"goda Seulgi membuat Irene melebarkan matanya
"In your dream!"bantah Irene seketika suara tawa Seulgi mengisi ruangan kamar rawat itu.
Tbc.
Segini aja🫠🫠 next 180 again😗😗 gmana menurut kalian cerita ini?
Kiw kiw ada yang mau CB nihh🥺🥺😭😭
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.