"Wendy!"panggil Irene membuat Wendy yang sedang duduk didepan ruang rawat Seulgi kini berdiri melihat Irene
"Oh nona Bae"sapa Wendy sopan kemudian membuka ruangan Seulgi dirawat setelah operasi.
Irene menutup mulutnya terkejut dengan matanya yang kini terlihat berkaca-kaca karena melihat kondisi Seulgi saat ini.
"Ba-bagaimana ini bisa terjadi?"tanya Irene gemetar
"Tuan Kang mengalami kecelakaan cukup parah karena mobil yang membawanya kehilangan kendali. Luka di bagian kepala, dan dibagian tangan beserta kaki cukup parah karena ada patahan dan retakan dibeberapa bagian."jelas Wendy dengan wajah sedih dan merasa bersalahnya
"Apa?! Kehilangan kendali? Bagaimana bisa kalian menggunakan mobil dengan tingkat keamanan seperti itu terlebih mambawa bos kalian?!"marah Irene
"Maafkan kami nona Bae karena lalai"ucap Wendy menunduk
"Kami sudah membawa kasus ini ke kantor polisi setempat dan sedang dilakukan proses penyelidikan atas kecelakaan yang menimpa tuan Kang"kata Wendy
Irene menggeram namun ia tak ingin kembali membuat keributan. Ia melangkah ragu kearah Seulgi yang masih terbaring tak sadarkan diri karena masih dalam pengaruh bius dan juga kondisinya yang cukup parah.
"K-kau-- apa yang kau lakukan disini?"lirih Irene hingga air matanya kini jatuh begitu saja dan mengenai tangan Seulgi yang terluka dan terdapat banyak memar disana.
Melihat kondisi Seulgi yang seperti itu ia sangat yakin kalau Seulgi mengalami benturan yang sangat parah.
"K-kau tau Seulgi? Keadaanmu yang seperti ini benar-benar membuatku marah dan semakin kesal dengan yang kau alami selama ini"gumam Irene menggenggam tangan Seulgi seolah ia tak ingin membuat Seulgi semakin merasakan sakit.
***
Beberapa hari kemudian.
Sejak ia datang menemui Seulgi yang sekarang terbaring lemah Irene tak sekalipun terlelap nyenyak, ia hanya memejam matanya beberapa jam selama beberapa hari dan kembali melanjutkan fokusnya untuk memperhatikan Seulgi yang masih belum sadar.
Clekk...
Petugas dan seorang dokter masuk kedalam ruangan Seulgi membuat Irene dengan cepat berdiri dari posisinya.
"Selamat pagi nona Bae, maaf mengganggu karena kami ingin memeriksa pasien"ucap sang dokter
"Silahkan"balas Irene berdiri berganti posisi membiarkan dokter beserta perawat memeriksakan kondisi Seulgi
Beberapa menit berlalu hingga akhirnya perawat dan juga dokter selesai dengan apa yang mereka lakukan.
"Bagaimana?"tanya Irene tak sabar
"Kondisi pasien cukup stabil saat ini. Luka yang didapat perlahan mulai membaik. Meski begitu kita masih harus menunggu sampai beliau sadar"jelas sang dokter membuat Irene mengangguk kepala paham
"Kalau begitu kami permisi dulu nona Bae"ucap sang dokter membungkuk hormat
"Ne"jawab Irene singat.
Sekarang ruangan rawat itu hanya ada dirinya dan juga Seulgi yang masih terlelap. Irene sedikit bersyukur karena beberapa memar yang ada diwajah Seulgi perlan memudar.
"Bagaimana bisa di memiliki wajah sempurna seperti ini?"gumam Irene menatap wajah Seulgi yang memang terlihat tampan dan cantik secara bersamaan.
Beberapa jam kemudian.
Cklekk...
Joy dan Wendy baru saja datang membawa sarapan untuk Irene dan mereka berharap kali ini Irene memakan makanannya dengan baik.
"Kali ini kau harus makan dengan baik Irene"kata Joy tajam membuat Wendy yang berdiri disampingnya bergidik ngeri pasalnya Joy berbicara santai dengan orang seperti Irene.
"Letakkan saja disana, aku akan memakannya nanti"kata Irene tak menoleh
Joy menghembus nafas pasrah meletak sarapan diatas meja.
"Jika seperti ini mereka terlihat seperti sepasang suami istri sungguhan"batin Joy
"Eo Seulgi!"kaget Irene saat ia melihat tangan Seulgi bergerak dan matanya perlahan mulai terbuka.
"Nghhh"desis Seulgi dengan suara lemahnya
"Panggil dokter cepat!"titah Irene membuat Joy dan Wendy bergegas
Setelah dokter datang dan kembali memeriksakan kondisi Seulgi yang sekarang sudah sadar membuat Irene sangat lega karena untungnya tidak ada efek berbahaya dari kecelakaan itu meski Seulgi mendapat beberapa luka yang cukup serius. Setidaknya Irene bernafas lega karena Seulgi tidak hilang ingatan karena luka dan benturan pada bagian kepalanya.
Kini hanya ada ia dan Seulgi yang masih diam sedangkan Joy dan Wendy menunggu diluar meski keduanya masih sangat penasaran dengan kondisi Seulgi.
"Apa jadwalmu sedang kosong?"tanya Seulgi dengan posisi setengah duduk dan suaranya yang masih terdengar lemah.
"Hmm"gumam Irene dengan matanya yang kini mulai berkaca-kaca
"Ada ap---?"tanya Seulgi
Seulgi melebarkan matanya saat Irene saat ini bergerak memeluknya. Ia bahkan dapat merasakan hangatnya tubuh Irene dan juga suara Irene yang mulai menangis kecil.
"Aku bersyukur kau baik-baik saja Seulgi~"lirih Irene disela isakannya
Seulgi tersenyum kecil, ia mengusap bahu Irene dengan sebelah tangannya yang tidak terluka.
"Aku baik-baik saja Irene"bisik Seulgi semakin membuatnya merasakan pelukan Irene semakin erat.
"Sebenarnya takdir seperti apa yang kita miliki?"
Tbc.
Hadu hadu hadu next after 180 vote🙂↔️👊🏻😠
#salamghostwriter
YOU ARE READING
Take It Slow || SEULRENE || END✔️
FanfictionSeulRene Area Disclaimer!⚠️ Cerita ini hanya fiktif belaka hasil dari kehaluan penulis tanpa ada sangkut paut dengan real life visual yang dipakai didalam cerita. Jika terdapat beberapa kesamaan dalam penulisan itu murni kebetulan belaka tanpa ada u...
💕Accident💕
Start from the beginning
