"Haraboji terlalu besar"balas Irene tertawa kecil membuat tawa pria tua itu menggelegar

Seulgi sedari tadi hanya diam menatap pria tua yang tak pernah menyambut apalagi memeluknya.

"Kau tidak ingin memberi rasa hormatmu kepada ku?"kini suara pria itu terlihat tegas sambil menatap kearah Seulgi.

"Aku datang haraboji"ucap Seulgi menundukkan kepalanya sopan

"Kau harus banyak belajar tentang sopan santun. Meskipun ibu mu berasal dari kalangan bawah aku berharap kau tidak sepertinya. Hahh apa yang bisa aku harapkan dari anak sepertimu"kata kakek Kang

"Ne haraboji, aku akan berusaha lebih keras lagi"jawab Seulgi kembali menundukkan kepalanya.

Sedangkan Irene yang sedari tadi mendengar perkataan pedas kakek Kang diam-diam mengepalkan tangan mungilnya karena ia kesal setiap kali Seulgi datang selalu mendapat perlakuan kasar dari pria itu. Bahkan tak hanya dari pria itu bahkan pelayan mansion itu juga memperlakukan Seulgi dengan tidak sopan.

"Hahh haraboji lapar. Apa kau tau Irene, ada banyak masakan kesukaanmu yang sudah haraboji pesan spesial untuk menyambut kedatanganmu"kata kakek Kang kini menatap Irene

"Ne haraboji, terima kasih"ucap Irene tersenyum dan langsung menggenggam tangan Seulgi yang langsung tersentak dengan perlakuannya.

Makan malam itu berlangsung khidmat sesekali ada pembicaraan disana antara Irene dan kakek Kang sedangkan Seulgi hanya diam sambil menikmati makanannya.

"Irene apa bulan depan jadwalmu padat nak?"tanya kakek Kang

"Mungkin tidak, apa haraboji ingin kami berkunjung lagi?"tanya Irene membuat pria tua itu tersenyum cerah

"Heem karena bulan depan Seunghoon akan kembali bersama cicit pertamaku. Kakek ingin kau datang mungkin bersama dia, jika anak itu ingin"kata kakek Kang melihat datar ke Seulgi

"Ahh ne haraboji, aku akan datang bersama Seulgi menyambut Seunghoon oppa"jawab Irene

"Terima kasih Irene"ucap kakek Kang

***

Setelah makan malam kakek Kang memanggil Seulgi agar menemuinya diruang kerjanya dan disinilah Seulgi sekarang berdiri dihadapan pria tua yang yang sedang menatapnya tajam.

"Apa kau tau alasan aku memanggilmu kesini?"tanya kakek Kang

"Animida"jawab Seulgi singkat

Pria tua itu melempar berkas kehadapan Seulgi.

"Tanda tangani dokumen itu"kata kakek Kang

Seulgi diam kemudian membaca isi dokumen itu. Dimana didalam dokumen itu tertulis kalau salah satu perusahaan milik keluarga Bae yang selama ini dijalankan oleh Seulgi harus diserahkan kepada saudarannya, Kang Seunghoon.

"Bukankah Irene yang berhak menanda tangani dokumen ini?"tanya Seulgi

"Sama saja. Keluarga Bae menyerahkan beberapa aset mereka ketanganmu atas pengetahuan Irene. Jadi tidak ada masalah jika kau menandatangani dokumen itu"kata kakek Kang

"Kalau begitu aku akan mengatakan ini pada Irene"ucap Seulgi

Brak!

"Kau hanya perlu melakukan apa yang aku katakan anak sialan!"marah kakek Kang menggebrak meja kerjanya

"Meski pernikahanku didasari hubungan bisnis yang disepakati oleh keluarga Kang dan keluarga Bae, tetap saja aku tidak bisa melakukan hal yang merusak citra keluarga Kang dimata keluarga Bae. Jika haraboji ingin aku menandatangi dokumen itu aku harus mengantongi izin dari keluarga Bae termasuk Irene"jelas Seulgi membuat pria tua itu menggertakan giginya

Plak!

Satu tamparan keras mengenai pipi Seulgi dan melukai sudut bibirnya.

"Seharusnya Kang Jihoon tidak memiliki anak sialan sepertimu!"maki kakek Kang sedangkan Seulgi hanya menatapnya

"Kalau begitu aku pergi dulu. Jaga kesehatanmu haraboji dan selamat malam"ucap Seulgi berbalik keluar dari ruangan itu mengabaikan makian kakek Kang.

Cklekk...

Seulgi terkejut saat Irene berdiri didepan pintu dan kini menatapnya.

"Apa sudah selesai?"tanya Irene

"Hmm ayo kita pulang"ajak Seulgi berjalan meninggalkan Seulgi

Irene terus menatap punggung Seulgi dari belakang hingga akhirnya mereka masuk kedalam mobil.

Irene terus menatap punggung Seulgi dari belakang hingga akhirnya mereka masuk kedalam mobil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Sesampainya dikediaman mereka Seulgi masih hanya diam. Ia baru saja ingin masuk kedalam kamarnya namun Irene lebih dulu menarik tangannya.

"Ada apa?"tanya Seulgi

Irene hanya menatapnya memperhatikan wajah sendu Seulgi dan juga darah yang mulai kering di sudut bibirnya.

"Ikut aku"ajak Irene menarik Seulgi masuk kedalam kamarnya.

"Duduk"titah Irene menyuruh Seulgi duduk diatas ranjangnya

"Lalu?"tanya Seulgi

Irene berdiri mengambil kotak P3K didalam lemari kecilnya kemudian mengeluarkan saleb luka untuk Seulgi.

"Kau terluka"kata Irene lembut mengoles saleb luka ke bibir Seulgi

"Kau mendengar apa yang kami bicarakan?"tanya Seulgi diangguki Irene

"Kau hanya perlu menandatangani dokumen itu tanpa persetujuanku tanpa harus menentang dan mendapat luka seperti ini"jelas Irene menatap Seulgi dengan tatapan sedihnya

"Karena semua itu bukan milikku dan aku tidak berhak atas itu."jawab Seulgi

"Sejak awal aku sudah tau fungsi pernikahan ini"ucap Irene membuat Seulgi kaget

"Sejak awal kau dan aku terlahir dari keluarga yang serakah akan kekayaan namun bedanya aku diperlakukan layaknya tuan putri sedangkan kau diperlakukan sebagai budak oleh keluargamu sendiri"lanjut Irene

Seulgi memalingkan wajahnya yang terlihat lelah.

"Atau kau ingin menghukum Seunghoon karena sudah berani merebut Kim Jisoo darimu?"

Deg.






Tbc.

Double lagi? Kalo mau double yaa ramein lah kek biasa🙂‍↔️🙂‍↔️

#salamghostwriter

Take It Slow || SEULRENE || END✔️Where stories live. Discover now