SeulRene Area
Disclaimer!⚠️
Cerita ini hanya fiktif belaka hasil dari kehaluan penulis tanpa ada sangkut paut dengan real life visual yang dipakai didalam cerita. Jika terdapat beberapa kesamaan dalam penulisan itu murni kebetulan belaka tanpa ada u...
Terdengar helaan nafas lelah dari Seulgi membuat Irene merasa bersalah karena kali ini tak ada lagi wajah santai Seulgi. Kini wanita spesial bermarga Kang itu menunjukkan ekspresi lelahnya.
"Berhenti memancing keributan karena aku lelah"ucap Seulgi lembut membuat Irene terdiam dan akhirnya mereka melanjutkan sarapan mereka.
Suara piring dan sendok terdengar jelas diruang makan yang hanya ada mereka berdua tanpa adanya pembicaraan lagi disana.
***
Pukul 01.00 siang Irene baru saja keluar dari kamarnya dengan setelan rapinya membuat Seulgi yang sedang bermain ps sedikit melirik kearahnya namun tak mengucapkan sepatah katapun disana.
Irene berdecak menghampiri Seulgi dan menarik joy stick yang Seulgi pegang dengan santai. Ia menatap Seulgi dingin yang sedang menatapnya tak kalah dingin.
"Hari ini aku memiliki jadwal pemotretan. Bisa kau antar aku?"tanya Irene
"Heem"gumam Seulgi bangun dari posisinya kemudian menyambar kunci mobil yang berada tak jauh dari posisi mereka.
"Heol?!"heran Irene
Sepanjang perjalanan Seulgi hanya diam sesekali bernyanyi kecil tatkala alunan musik indah masuk kedalam telinganya.
"Aku ingin kau menungguku selesai prosesi pemotretan"kata Irene melihat kearah ponselnya
"Tidak biasanya"jawab Seulgi dengan nada heran
"Pemotretan kali ini tidak lama. Lagipula hari ini kita akan kerumah haraboji"kata Irene membuat Seulgi mengangkat sebelah alisnya
"Baiklah"balas Seulgi seadanya
"Haraboji tak menghubungimu?"tanya Irene kemudian. Ia yakin kalau pria tua bermarga Kang itu tak akan pernah bicara dengan cucu bungsunya.
"Aku berani memberimu nyawaku jika pria itu berani bicara padaku"sarkas Seulgi
"Bisa aku pegang perkataanmu?"tanya Irene dengan senyum tipisnya membuat Seulgi menatapnya sekilas
"Tentu dan dengan senang hati"jawab Seulgi tanpa keraguan disana.
"Oke!"
Hampir 2 jam Irene menjalani prosesi pemotretan bahkan wanita dengan visual seorang dewi itu sudah berganti aneka pakaian dari brand terkenal itu. Sekarang Irene sedang bersiap untuk pemotretan selanjutnya. Sedari tadi matanya tertuju pada Seulgi yang sedang duduk dengan wajah tak pedulinya diseberang sana.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ya, sekali lagi tidak ada yang tau bagaimana hubungan mereka sebenarnya selain Joy.
"Sipit aneh"sinis Irene menatap Seulgi yang tak peduli akan sekitarnya.
"Aku pikir kau tidak akan datang bersama suami mu, Irene ssi"sindir Joy yang sedang merapikan rambut Irene
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.