Liburan pt3

6K 680 47
                                    

Perjalanan yang cukup menguras tenaga buat Caine merasa lelah. Setelah ia dan Rion membereskan barang dan juga diri mereka, Caine langsung membaringkan dirinya di kasur sembari menunggu Rion selesai mandi. Tangannya meraih ponsel yang ia letakkan di atas nakas dan membuka aplikasi sosial media. Dirinya terlarut dalam kegiatannya buat tak sadar jika Rion sudah berbaring di sampingnya.

"Udahan dong main hapenya, sekarang waktunya buat aku" gumam Rion menatap Caine, tangannya mencolek pipi tembam itu.

"Astaga, iya iya. Dasar bayi" mendengar rengekan itu buat Caine tersenyum, ia mematikan ponsel dan menyimpannya kembali di atas nakas.

"Udah nih, mau ngapain?" tanya Caine sembari menatap Rion, tubuhnya ditarik masuk ke dalam pelukan hangat. Reflek tangannya melingkar pada pinggang Rion.

"Kayaknya kita harus sesekali liburan berdua deh" ucap Rion sembari menutup matanya, tubuhnya terasa sangat nyaman saat ini.

Tak ada yang memulai pembicaraan setelahnya, mungkin terlalu nyaman dala pelukan hangat tersebut. Rion hampir saja masuk ke dalam alam mimpi sebelum telinganya mendengar suara perut Caine. Reflek kedua matanya terbuka dan menatap Caine yang tengah menyembunyikan wajah di dadanya.

"Kamu laper? Ayok makan dulu, udah jam makan malem" ia terkekeh saat melihat wajah Caine yang sudah merah padam karena malu. Tangannya berusaha untuk meraih wajah Caine agar mau menatapnya, tapi anak itu masih tetap bersikeras menyembunyikan wajahnya.

Melihat tingkah menggemaskan itu buat Rion tertawa keras, akhirnya ia memutuskan untuk menggendong Caine ke luar kamar. Hal itu buat Caine panik, belum sempat memberontak untuk turun dari gendongan itu telinganya sudah mendengar teriakan heboh dari anak-anak yang sedang bersantai di ruang tengah.

"Omagah mami, are you okay?" tanya Mia menatap khawatir kedua orangtuanya itu. Sedangkan yang lain tengah menahan senyumnya, tak lupa mengeluarkan ponsel masing-masing.

"I'm okay dede, just- turunin aku ih" seru Caine sambil memukul pelan dada Rion. Sedangkan Rion menatap Caine tak peduli, dirinya lanjut berjalan menuju dapur. Karena di villa ini meniliki tipe open kitchen, jadi semuanya masih bisa melihat dengan jelas ketika Rion menurunkan Caine di meja pantry.

"Mami laper guys, tadi perutnya bunyi. Kalian mau makan apa?" ucap Rion ketika melihat anak-anak masih menatap penasaran. Tangannya membuka kulkas untuk menatap bahan makanan yang sebelumnya mereka beli.

"PASTA DONG PI" seru Echi yang sedang bermain game bersama Krow, Jaki, dan Enon. Mendengar usulan itu buat yang lain bersorak setuju.

Caine turun untuk membantu Rion memasak, awalnya Rion menolak agar Caine cukup duduk dan menunggu saja. Namun akhirnya keduanya memasak bersama, buat anak-anak yang ingin membantu mengurungkan niatnya.

Beberapa menit kemudian, makanan sudah matang dan Caine tengah menatanya di meja makan. Sedangkan Rion mencuci semua peralatan masak yang telah digunakan.

"Ayo makan! Panggil juga yang masih di kamar" mendengar ucapan Rion buat anak-anak bergegas menuju ruang makan. Makoto dan Funin beranjak untuk memanggil yang masih berada di kamar.

Sembari menunggu, tiba-tiba suara notifikasi mereka berbunyi bersamaan. Melihat ada pesan yang dikirim Makoto ke grup keluarga.

"Hanying malah turu" seru Krow saat melihat foto yang dikirimkan Makoto, yang lain juga mulai berkomentar.

"Udah biarin aja, kayaknya Gin capek abis nyetir. Sisain aja buat mereka, sekarang kita makan dulu" ucap Caine buat suasana ricuh menjadi lebih tenang. Tangannya meraih kotak makan untuk menyisihkan bagian Gin dan Riji, takut keduanya terbangun tengah malam karena kelaparan.

Keluarga Mapia [TNF] [RionCaine]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें