lucu

10.2K 1.1K 132
                                    

Makoto berjalan menuju garasi sesaat setelah semua orang sudah puas dengan pertanyaan-pertanyaannya. Hari ini ia ingin mengendarai motor, berniat menghindari kemacetan agar bisa cepat sampai tujuan. Setelah memakai helm, ia segera melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Tak butuh waktu lama bagi Mako untuk sampai di tempat tujuan, ia segera melangkah memasuki gedung itu.

"Loh Mako, nyari Agil ya? Masih ngurus berkas tuh di ruangannya, masuk aja" kedatangannya disambut oleh Marcel yang sedang mengobrol bersama Airuma di ruang tunggu, maklum saja karena saat ini sudah menunjukkan waktu istrirahat. Setelah mengucapkan terima kasih, ia langkahkan kakinya menuju salah satu ruangan yang sudah ia hafal.

"Iya nanti gue istirahat, tanggung nih" tanpa menoleh pada Makoto, Agil tetap berkutat pada berkas-berkas yang ada di mejanya. Merasa tak mendengar suara rekan kerjanya buat Agil menoleh, sedikit terkejut ketika melihat Makoto berdiri di pintu ruangannya. Tanpa banyak berbicara Makoto menutup pintu dan berjalan menuju sofa yang ada di sana, ia merebahkan tubuhnya sembari menatap langit-langit ruangan milik Agil. Melihat hal itu membuat Agil keheranan, tak biasanya ia melihat Makoto seperti itu.

Berkas yang sedari tadi menguras perhatiannya kini ia tinggalkan begitu saja, ia beranjak dari kursinya dan berjalan mendekati Makoto. Agil berjongkok di samping sofa itu, reflek membuat Makoto menoleh menatap Agil yang kini sudah berada di depan wajahnya. Selama beberapa menit, Makoto hanya diam sambil menatap wajah polisi itu. Tangannya terangkat mendekati wajah Agil, satu jarinya membuat gerakan abstrak pada pipi Agil.

"Kenapa kamu?" tanya Agil pelan, tangannya menggenggam tangan Makoto yang masih bergerak pipinya. Melihat wajah yang memelas itu membuat Agil berasumsi bahwa hal yang tidak baik telah terjadi pada pria berambut putih itu.

"Aku abis disidang Rion" ucap Makoto pelan, mendegar kalimat itu membuat Agil terkejut. Ia tau jika Mako memang sering bertingkah, tapi tidak pernah terbayangkan bisa sampai memancing amarah kepala keluarga itu.

"Hah? Kok bisa? Abis ngapain?" tanya Agil bertubi-tubi, wajahnya menunjukkan jika ia panik tapi juga penasaran. Melihat ekspresi itu membuat Makoto tertawa singkat, ia merubah posisinya menjadi duduk bersandar pada sofa. Tangannya menarik Agil untuk ikut duduk di sampingnya, hal tersebut dituruti oleh Agil yang beranjak dari tempatnya.

"Tadi kan Echi sama Krow gelut tuh, pukul-pukulan. Ada mami mau ngelerai tapi malah kena pukul, pipi kanan sama kiri kena semua. Sialnya aku ada di sana, mau gak mau keseret buat jadi saksi" mendengar cerita itu membuat Agil tertawa, sungguh ada saja cerita ajaib yang terjadi di dalam keluarga itu. Padahal semua orang menganggap bahwa keluarga itu sangat menyeramkan dan keji, tak tau saja tingkah mereka seperti sekumpulan anak spesial.

"Terus kena amuk kah dua anak itu?" tanya Agil, mengingat jika Rion tak akan tinggal diam jika sudah menyangkut tentang Caine. Seketika ia ingat kemarin pernah mengerjai Caine untuk menari di kantor polisi, sedikit merasa panas dingin khawatir jika Rion akan mendatanginya suatu waktu.

"Cuma di marahin doang sih, soalnya mereka akhirnya ngaku terus minta maaf. Kenapa sih kamu kok mukanya kaya panik gitu?" melihat ekspresi Agil yang berubah drastis membuatnya heran. Satu tangannya beralih menopang kepalanya, ia menatap Agil dengan tatapan penasaran.

"Anu, itu, kemarin aku nyuruh Caine buat joget. Kira-kira aku bakal diamuk Rion gak ya" jawaban itu membuat Makoto tertawa, seketika ingatannya kembali pada kejadian beberapa hari yang lalu. Sedetik setelah Caine mengatakan jika ia diminta untuk menari di kanpol membuat yang lain ricuh tak terima akan hal itu. Bahkan Krow dan Riji dengan cepat mengatakan akan mendatangi kanpol.

"Kalo itu engga tau deh, kata aku sih persiapin diri aja" bukan Makoto namanya jika tidak usil, sebenarnya Rion sudah tau mengenai hal tersebut tapi Caine meyakinkan bahwa dirinya tak masalah dengan hal itu. Mendengar hal itu membuat Agil semakin panik, tangannya reflek memukul lengan Makoto pelan.

"Ih jangan gitu dong" rengekan itu terdengar sangat lucu di telinga Makoto, seperti ada yang kurang jika ia tak menjahili pria itu.

"Kamu udah makan belum?" tanya Makoto mengalihkan topik pembicaraan, ia baru ingat jika sekarang sudah masuk jam istirahat tapi Agil masih sibuk dengan berkasnya. Tangannya beralih merapihkan tambut Agil yang terlihat sedikit berantakan, diam-diam Makoto mengagumi ketampanan pria di depannya itu.

"Belum sih, tadi masih ngurusin berkas" belum ada satu menit ia mengatakan hal itu, tiba-tiba perutnya berbunyi nyaring. Padahal sedari tadi ia tak merasakan lapar sedikitpun. Makoto tertawa kencang saat mendengar suara dari perut Agil, akhirnya mereka memutuskan untuk memesan makanan. Rasanya sangat malas untuk sekedar berjalan ke luar ataupun ke kantin yang ada di kantor ini. Tak butuh waktu lama bagi keduanya untuk menghabiskan makanan, kini perut keduanya sudah terisi.

"Aduh, ngantuk deh" ucap Makoto, setelah membereskan sisa makanan tadi ia kembali merebahkan tubuhnya di sofa. Agil yang baru saja kembali setelah membuang sampah memutuskan untuk ikut bergabung dengan Makoto, Ia merebahkan tubuhnya di atas pria berambut putih itu. Tak seperti biasanya yang menolak, Makoto justru memeluk tubuh di atasnya dengan erat. Tangannya mengelus punggung Agil pelan, matanya tertutup karena kantuk yang tiba-tiba datang.

"Eh kalian-" ucapan Marcel terhenti ketika melihat dua sejoli itu tertidur dengan posisi berpelukan di sofa. Senyuman tak dapat ia tahan, sangat jarang melihat keduanya bersikap manis seperti itu. Tangannya dengan cepat mengambil ponsel di sakunya dan membuka aplikasi kamera. Setelah puas dengan hasil gambarnya, ia menutup pintu ruangan Agil dan kembali ke ruangannya.

Alooooooooo~ karena kemarin vote terbanyak setelah rioncaine itu magil jadi hari ini adalah harinya magiiiiilllllll😈 semoga kalian suka sama ceritanya yahh💋 see you on the next story and byeeeeee🦖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alooooooooo~ karena kemarin vote terbanyak setelah rioncaine itu magil jadi hari ini adalah harinya magiiiiilllllll😈 semoga kalian suka sama ceritanya yahh💋 see you on the next story and byeeeeee🦖

Keluarga Mapia [TNF] [RionCaine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang