Chapter 13 | Keyra menuju Jakarta

140 27 2
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun alur cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

• • •

Di Hannover, menjelang hari wisuda Keyra, gadis itu membagi waktunya antara persiapan pulang ke Indonesia dan membantu di restoran Sasha.

Meskipun Sasha kerap menolak bantuan dari Keyra dan menyuruh gadis itu untuk bersiap pulang, Keyra bersikukuh untuk membantunya.

Sasha dan Frank hanya bisa tersenyum melihat Keyra.

Di hari wisuda Keyra, karena tidak ada sanak saudara yang datang dan bisa hadir, Sasha dan Frank menjadi satu-satunya orang yang hadir.

Membawakan buket bunga berukuran cukup besar. Keyra tersenyum dengan lebar sambil menahan air matanya saat melihat Sasha. Dipeluknya Sasha sambil menangis.

"Hey, kamu sudah berjuang sejauh ini, Key! Smile dong!", seru Sasha sambil mengelus punggung Keyra. Gadis itu mengangguk sambil menghapus air matanya.

"Thank you kak..", ucapnya.

"Mari saya foto", ujar Frank mengarahkan keduanya untuk berdampingan. Pria itu lalu memotretnya. "Satu..dua..tigaaa.."

Setelahnya Sasha dan Frank mengajak Keyra untuk makan di restoran yang menyajikan makanan khas Jerman. "Supaya kamu ingat kami", kata Frank sambil tersenyum.

Hari pun berlalu dengan cepat. Keyra semakin intens berkomunikasi dengan Rajif. Pria itu membantu segala persiapan Keyra untuk kembali ke Indonesia.

Keyra bersyukur dalam hati karena dia tidak memiliki banyak barang. Cukup dengan dua koper besar, semua barangnya bisa dimasukkan.

Keyra menyempatkan diri untuk menelepon sang tante dan juga Zahra. Mengabarkan dirinya akan kembali ke Indonesia minggu ini. Sang tante dengan wajah sumringah mendoakan agar semuanya berjalan dengan lancar.

Pagi harinya, setelah memastikan tidak ada barang yang tertinggal, Keyra berjalan menuju ke resepsionis dan mengembalikan kunci kamar apartemennya.

Setelah mengucapkan terima kasih, gadis itu berjalan keluar sambil mendorong dua koper besar miliknya. Tujuan pertamanya sebelum ke bandara adalah mampir ke restoran Sasha dan Frank.

"Kak Sasha?", panggil Keyra sambil mengintip ke dalam restoran. Sepi. Keyra heran. Biasanya pagi-pagi begini sudah ada Sasha atau Frank. Gadis itu meletakkan kopernya dan berjalan masuk ke arah dapur.

"Kak Sasha", panggilnya lagi. Keyra melihat ke arah kamar mandi dan rupanya sesuai tebakannya, entah Sasha atau Frank ada disana. Setelah menunggu beberapa menit, Sasha keluar sambil mengelus perutnya.

"Keyra!", ujar Sasha. "Hey, penerbangannya hari ini ya?", serunya sambil memeluk Keyra.

Keyra mengangguk. "Nanti sore kak", jelasnya. Sasha lalu mengeratkan pelukannya ke tubuh gadis itu dan sesekali mengusap punggungnya. "Sekarang Keyra jangan bersedih lagi ya", ujar Sasha.

Sasha melepas pelukannya dan menatap ke arah Keyra. "Harus ingat ada Zahra. Gelar yang kamu dapat harus digunakan sebaik-baiknya."

Keyra mengangguk. Gadis itu tersenyum. Lalu memeluk Sasha. "Makasih ya kak atas semuanya. Kak Frank juga.. Suatu saat nanti Keyra akan membalas semuanya..", gumam Keyra.

Sasha mengangguk.

Setelah berpamitan, Keyra berjalan keluar dari restoran Sasha dan mendorong kedua kopernya. Gadis itu melambaikan tangannya lalu kembali berjalan menuju stasiun kereta. Sasha mengusap air matanya sambil menatap kepergian Keyra.

Key for Rajif | Short StoryWhere stories live. Discover now