27: minho hyung

288 47 1
                                    

.

.

.

"Jaga dirimu okay?"

Felix seolah enggan melepas pelukannya pada hyunjin yang telah siap dengan sebuah koper besar di samping nya.

Hari ini hyunjin harus pergi ke Daegu selama tiga hari untuk urusan bisnis yang teramat penting.

"Mmm fel?aku harus berangkat sekarang" Ujar hyunjin kala melihat supir pribadinya sudah menunggu sedari tadi.

Dengan berat hati felix melepas pelukannya. Ia menatap kepergian hyunjin sendu.

"Ingat hanya tiga hari!" Seru felix sembari melambaikan tangannya pada hyunjin yang telah berada di dalam mobil.

"Tentu!" Sahut hyunjin sebelum akhirnya mobil itu melaju meninggalkan felix sendiri di depan rumah.

Lantas ia bawa kakinya masuk ke dalam,seketika ia menghela napas panjang begitu merasakan suasana yang sangat berbeda saat tidak ada hyunjin di sisi nya.

Bayangkan saja ia harus tinggal sendiri di rumah ini sampai tiga hari ke depan.

"Hmmm apa yang harus aku lakukan sekarang?" Gumam felix. Untuk sejenak ia berpikir keras sebelum secara tiba-tiba ia teringat sesuatu.

Lantas segera ia meraih ponsel miliknya dan menelpon seseorang.

"Oh yongbok-ah ada apa?"

"Hyung sibuk?" Tanya felix ia duduk di sofa yang berada di ruang tamu.

"Tidak juga kenapa?"

"Jadi begini...." Felix mulai menarik napas dalam-dalam dan menceritakan masalahnya pasal hyunjin yang harus keluar kota dan sekarang ia sendirian di rumah.

"Apa?!bisa-bisanya hyunjin meninggalkan mu?!aiss kau tenang saja yongbok-ah hyung akan ke rumahmu besok!" Sahut minho menggebu-gebu.

Felix tertawa pelan menanggapi hal itu ia pun memutuskan sambungan telepon dan memilih untuk berbaring nyaman di sofa panjang tersebut.

Tak lupa ia mengirim alamat rumahnya pada minho agar kakaknya itu tidak harus mencari kesana kemari.

Lama kelamaan felix mengantuk juga ia pun memejamkan mata dan terlelap di sofa tanpa berniat untuk pindah ke kamar.
.

.

.

Ada yang berbeda dengan malam ini. Hujan turun sangat deras dan angin berhembus kencang.

Felix duduk sendirian di ruang tamu sembari menonton film di televisi. Sejujurnya ia takut apalagi mendengar suara petir yang saling bersautan membuatnya mengeraskan volume guna meredam suara petir itu.

Selimut tampak menutupi tubuhnya dengan secangkir coklat panas di genggaman. Mungkin untuk sebagian orang ini adalah suasana ternyaman namun tidak bagi felix.

Tok

Tok

Tok

Felix terperanjat begitu mendengar suara ketukan di pintu depan. Ia menyibak selimut seraya terdiam sebentar mendadak jantung nya berpacu cepat.

'Siapa orang yang datang selarut ini?'

Begitu pikirnya. Beberapa saat ia memberanikan dirinya lalu mulai beranjak dan menghampiri pintu depan. Ia mengintip lewat kamera pengawas yang berada di luar dan tak dia temukan siapapun di sana.

'Ya tuhan apa hantu tengah mengerjai ku?'

Benar-benar aneh felix bahkan berani bersumpah jika ia mendengar suara ketukan tadi. Walaupun tangannya gemetar ia mencoba untuk membuka pintu.

Hate to love (Hyunlix)Where stories live. Discover now