19: little star

421 60 7
                                    

.

.

.

4 jam. Setidaknya setelah selama itu menempuh perjalanan akhirnya mereka pun sampai di mansion mewah milik hyunjin yang tak pernah berubah.

Sedikit aneh bagi felix untuk kembali menginjakkan kakinya di sini. Tubuhnya tertahan di ambang pintu yang telah terbuka lebar. Lagi dan lagi pemandangan maid yang berjejer menjadi hal pertama yang ia lihat.

"Hey kau tak mau masuk?" Tanya hyunjin kebingungan.

Dengan langkah ragu felix melangkahkan kakinya ke dalam,atensinya beralih pada satu buah lukisan berukuran cukup besar yang terpajang tepat di dinding. Felix terpana untuk beberapa saat ia menghampiri lukisan tersebut dengan mulut terbuka tak percaya.

"I-ini.....aku?"

Hyunjin menoleh ia menghembuskan napas panjang lalu berdiri di samping felix. "Ya" Sahutnya sembari menatap lekat lukisan yang ia buat sekitar beberapa bulan yang lalu.

"Indah sekali" Puji felix ia merasa menjadi orang yang berharga sekarang apalagi mengingat percakapan mereka waktu di museum benar-benar membuatnya senang.

"Jadi orang itu aku?" Tunjuk felix pada dirinya sendiri padahal ia sudah menyangka jika orang yang hyunjin maksud adalah jeongin ataupun siapa saja yang penting bukan dia.

Ada jeda cukup lama antara mereka berdua. Hyunjin hanya terdiam cukup lama sebelum tersenyum lembut dan menjawab.

"Yeah it's you. Lee felix my sunshine"

Dan felix tak bisa untuk tak terkejut dengan ucapan hyunjin barusan. Nyatanya hidup yang ia jalani akhirnya berubah juga.

Perlahan felix mengambil alih in-su di tangan hyunjin dan menimang nya lembut. Ia tersenyum begitu hyunjin memeluknya dari belakang sedikit erat.

Lorong gelap yang ia lewati sendiri kini telah mencapai di titik terang. Semuanya terasa sempurna dengan berubahnya hyunjin dan hadirnya in-su di tengah-tengah mereka yang akan selalu menjadi kebahagiaan nya sampai kapanpun.
.

.

.

"Bukankah dia sangat jarang menangis?" Ujar minho kala menggendong anak dari adiknya yang terlihat tidak rewel sama sekali.

Malam ini mansion hyunjin kedatangan minho dan chan yang rela jauh-jauh dari Swiss kembali ke Seoul hanya untuk menjenguk in-su.

Chan tak masalah dengan itu tapi minho yang terus menerus mendesak agar mereka segera lepas landas sempat membuat nya pusing.

"Chan hyung sebaiknya kalian menginap di sini saja untuk semalam" Saran felix ia tak tega melihat wajah kelelahan dari chan yang sangat kentara berbeda dengan minho yang malah asik mengajak bayinya berbicara.

"Itu benar" Tambah hyunjin ia memandang iba pada chan yang hampir saja tertidur di sofa.

"Oh bolehkah?" Chan balik bertanya karena sungguh ia benar-benar mengantuk sebab mereka tadi langsung menuju kemari usai baru saja sampai.

Mendapat dua anggukan sekaligus membuat chan tersenyum kaku dan berjalan mengikuti hyunjin yang akan menunjukkan kamar untuk ia dan minho tinggali selama semalam.

"Terimakasih hyunjin" Ucapnya.

Minho sendiri masih enggan untuk pergi tidur membuat hyunjin jengkel karena ia juga ingin bermain-main dengan anaknya sendiri.

"Astaga suruh hyung mu itu untuk tidur" Bisik hyunjin pada felix yang hanya menatapnya canggung. Masalahnya ia juga akan sulit mengusik minho jika sudah seperti itu.

Hate to love (Hyunlix)Where stories live. Discover now