enam

24 2 0
                                    

Di sinilah sekarang Nisa berada. Di rumah yang cukup luas. Setalah menikah Nisa harus tinggal dengan Angga, agar sang kakek tidak curiga.

"Kamar kamu sebelah sana dan itu kamarku" ucap Angga

"Terus kamu bisa melakukan sesukamu di sini" ucap Angga

"Yang bener" Nisa menatap Angga dengan senyuman langsung salah tingkah

"Ekhem ... iya" angguk Angga

"Aku kemar dulu ya" Nisa langsung masuk ke kamarnya

Nisa melemparkan badannya ke kasur king size. Baru pertama kali ini dia merasakan kasur yang sangat empuk dan nyaman.

"Ahhhhh .... enaknya"

"Begini rasanya tinggal di rumah mewah. Coba kalau jadi istri sungguhan pasti akan bertahun tahun tinggal di rumah ini"

"Sayangnya aku hanya istri kontrak"

Krukkkk krukkk

"Laper banget, dari tadi aku belum makan. Apa di rumah ini ada makanan" gumam Nisa

Nisa keluar dari kamar menuju dapur. Dibukanya kulkas ternyata lengkap isinya.

"Wah bisa langsung masak nih"

Nisa mengambil celemek dan mulai mengeluarkan bahan makanan yang akan dia masak. Tangannya lihai memotong bahan makanan.

Angga yang baru saja keluar dari kamar melihat Nisa di dapur.

"Lagi masak"

"Astaga" Nisa terkejut

"Eh maaf ya, lancang main masak aja" ucap Nisa

"Kamu bebas lakuin apa saja" ucap Angga membuka kulkas mengambil air mineral

Nisa lupa mengikat rambutnya, dan dia mulai terganggu. Sedangkan tangannya kotor.

"Punya ikat rambut?" tanya Angga

"Ini" Nisa menunjukan ikat rambut di tangannya

Angga langsung mengambil ikat rambut itu. Dia berdiri tepat di belakang Nisa. Di raihlah rambut Nisa dan mulai menguncirnya. Nisa hanya bisa diam saja.

"Ekhem tunggulah habis ini masakan selesai" ucap Nisa

Angga menuju meja makan. Sambil menunggu Nisa, Angga mengecek pekerjaan di ipad.

Nisa membawa dua piring nasi goreng dan minuman kaleng.

"Silakan makan" ucap Nisa

Tanpa kata Angga memakan nasi gorengnya. Dia sangat menikmati masakan Nisa. Nisa tersenyum melihat Angga melahapnya sampai habis.

"Laper pak" goda Nisa

"Apanya" tanya Angga

"Tuh" Nisa memakai dagunya untuk memberi tau

"Ekhem" Angga menegakkan duduknya

Selesai makan mereka minum minuman kaleng.

"Angga kamu tau nggak ini pertama kalinya aku masuk rumah segede ini" ucap Nisa setengah mabuk

"Masa"

"Kenapa kamu mau aku jadi istri kontrakmu. Kenapa tidak wanita lain"

"Adanya kamu"

"Cihhh"

"Kita tidur saja kamu sudah mabuk. Masuklah ke kamar" pinta Angga

"Aku masih ingin di sini" ucap Nisa

Setelah mengucapkan itu Nisa langsung tertidur

"Dasar wanita" ucap Angga

Angga terpaksa menggendong Nisa masuk ke kamarnya. Di tidurkannya Nisa di ranjang dan di selimuti. Sebelum keluar Angga mematikan lampu kamar.

Besok paginya

"Emmmmm" Nisa menggeliat dan terbangun. Kepalanya sedikit sakit.

Rambut dicemol keatas Nisa keluar dari kamarnya. Dengan masih kepala pusing.

"Sudah bangun" ucap Angga yang sudah rapi sambil minum kopi

"Emmm" Nisa

Angga berdiri dan mengambil obat peredah mabuk.

"Minumlah"

"Makasih" Nisa langsung meminumnya

"Apa rencanamu hari ini" tanya Angga

"Aku mau ke restoran ibu. Mau bantu sebelum aku dapat pekerjaan"

"Sementara jangan kerja dulu sampai kontrak kita selesai" ucap Angga

"Lho kenapa?" Nisa mengerutkan kening

"Aku nggak mau tau kalau istriku kerja" ucap Angga

"Padahal istri kontrak saja" ( batin Nisa )

"Bekerja samalah"

"Ya ya pak suami" ucap Nisa ( Angga tidak menanggapinya )

Angga mengeluarkan black card

"Buat apa ini"

"Ambilah uang dari kartu itu. Aku tetap akan membiayai hidupmu"

"Terima kasih suami" ucap Nisa senyum

"Aku berangkat"

"Hati-hati" ucap Nisa tetap di ruang makan

Nisa membolak balikkan kartu yang dia pegang.

"Wahhh aku berasa seperti wanita simpanan" gumam Nisa

Nisa pun kembali ke kamar dan mandi. Setelah mandi dan merapikan diri Nisa langsung ke rumah ibunya.

Taxi yang di naiki Nisa berhenti tepat di depan restoran sang ibu. Ya ibu Nisa membuka restoran yang di turunkan oleh neneknya.

"Ibu" panggil Nisa

"Nisa"

"Ibu aku kangen"

"Ckk baru saja kemarin nikah sudah kangen ke ibu. Kamu kok bisa disini"

"Bosen saja" ( sang ibu memukul Nisa )

"Auwww sakit bu" Nisa menggosok lengannya

"Kamu itu sudah punya suami, jangan keluyuran" ucap sang ibu sambil menata perlengkapan masak

"Aku sudah minta ijin kok bu"

"Tapi ka-"

"Sttt udah deh bu. Aku kesini mau bantu ibu titik" ucap Nisa

Sang ibu tidak bisa berbuat apa-apa. Nisa anak yang keras kepala.

Menjelang siang restoran mulai ramai pembeli untuk makan siang. Restoran ibu Nisa lumayan terkenal di kalangan orang kantor.

"Nisa antar ke meja nomor 5"

"Siap bu"

"Permisi ini pesanannya. Selamat menikmati" ucap Nisa ramah

"Permisi boleh minta air putih" pinta pelanggan

"Baik" Nisa langsung mengambilkan air putih

"Nisa" panggil seorang laki-laki. Nisa membalikkan badannya

"Kak Gilangggg" Nisa langsung memeluknya

Tbc

Galihhhhh ??????

Penasaran tunggu part selanjutnya

Istri Kontrak DirekturWhere stories live. Discover now