50. Penangkapan Darya

Começar do início
                                    

"Sekali lagi deh."

"Sekali aja ya?"

"Hm."

Hazel pun mau membuka mulutnya kembali.

"Habis itu minum obat." Elang memberikan beberapa butir obat pada Hazel.

"Huh, sebenarnya aku nggak kuat mau nelen obat-obat ini. Udah pahit, gede-gede pula," eluhnya. Dengan berat hati, Hazel menelan obat tersebut dengan cepat.

"Ihhhhh," cicit Hazel.

"Butuh sesuatu lagi nggak?" tanya Elang.

"Enggak Kak, tapi boleh bawain Amber ke sini? Aku kangen banget sama dia," pinta Hazel.

"Oke, gue ambil dulu." Elang keluar kamar.

Saat sedang menuruni anak tangga, ponselnya berdering. Elang pun mengeluarkan ponselnya dari saku celananya.

Dalam panggilan suara

"Kenapa, Gar?"

"Lang, si Darya berontak banget nih. Susah mau dibawa. Lo bisa ke sini aja nggak?"

"Kirim lokasi lo sekarang. Gue ke sana."

"Oke, udah gue kirim."

"Sebisa mungkin jangan biarin dia lepas."

"Aman."

Panggilan berakhir

Tanpa pikir panjang Elang berjalan cepat menuju lokasi Edgar dan Frank saat ini. Dia bahkan melupakan permintaan Hazel untuk membawakan Amber ke kamar.

***

Elang tiba dilokasi. Ketiga orang di sana langsung menoleh ke arah mobil Elang.

"Datang juga lo, Lang," ucap Frank.

"Elang?" gumam Darya.

Elang mendekati Darya dan langsung menarik paksa tangan perempuan itu supaya masuk ke mobilnya.

"Lepasin! Tangan gue sakit! Lo mau bawa gue kemana coba?!" teriak Darya.

"Nggak usah pura-pura bodoh. Lo harus mempertanggungjawabkan semua yang terjadi ke Hazel! Ikut gue sekarang ke kantor polisi." Elang menarik paksa Darya.

"Gue nggak salah sama sekali, apa yang terjadi ke Hazel itu udah takdirnya dia," kata Darya sangat santai.

Elang menghentikan langkahnya lalu balik badan. "Coba lo ulangi sekali lagi," perintahnya.

"Hazel keguguran bukan karena gue tapi emang udah takdir."

Elang terkekeh, "kalau lo laki-laki udah gue pastikan wajah lo hancur!" geramnya.

"Gue tahu lo nggak akan tega buat main tangan sama perempuan," sahut Darya.

"Ya dan lo harus bersyukur akan hal itu. Mungkin bukan tangan gue yang akan nyentuh wajah lo," ucap Elang, membuat Darya bingung.

Kak Elang: ELAZEL (segera terbit, 25 Juni)Onde histórias criam vida. Descubra agora