sebelas

255 25 6
                                    

"jimin-a.. apa penampilanku aneh? Ani.. apa ada sesuatu di wajahku?"

"Wae?"

"Anii.. hanya.. aku merasa mereka semua sedang membicarakanku sekarang"

"Jinni.. begini.. kau tidak perlu memikirkan mereka, mungkin mereka hanya kagum dengan wajah cantik mu, ah maksudku wajah tampanmu"

"Benarkah? Tapi kenapa aku merasa mereka sedang membicarakanku jimin-a?apa terjadi sesuatu?"

"Tidak, tidak.. lupakan saja, sekarang sebaiknya kau pergi ke gudang mengecek barang-barang yang baru datang, arasseo?"

"Ne.." seokjin masih risih, rasanya seperti semua mata tertuju padanya.

Seokjin tidak tahu apa yang sedang terjadi, bahkan jenni sampai menabrakkan dirinya padanya saat tidak sengaja bertemu.

'ah molla.. aku tidak perduli pada mereka' gerutu seokjin, sambil berjalan menuju gudang.

Taehyung yang mendengar beberapa anggotanya sedang berbincang, berniat menghampirinya. Tapi, taehyung urungkan saat mendengar salah satunya sedang berbisik menyebut namanya dan seokjin.akhirnya taehyung memutuskan untuk sedikit menguping.

'kurasa mungkin itulah alasan kapten v menolak perhatian dokter jenni, ternyata kapten v menyukai dokter jin. Aku masih tidak menyangka ternyata kapten v menyukai laki-laki' bisiknya.

'tapi kalau itu dokter seokjin, kurasa aku juga tidak bisa menolaknya'

'kau benar, akupun rela menjadi gay untuk dokter seokjin'

Brakkk

Taehyung menggebrak meja yang ada di depan para anggota tersebut, dan hampir saja meninjunya.

Kalau saja bukan anggota team sekaligus teman dekatnya, mungkin taehyung sudah mendaratkan tinjunya tepat pada bibir woosik dan kawan kawannya.

Woosik tersentak dan bangun dari duduknya.

"Apa ini yang kalian lakukan di belakangku?"

"Ah tidak tidak, kau salah paham tae"
Taehyung pergi meninggalkan woosik, namun woosik mencoba untuk membujuknya.

"Katakan padaku, apa maksud dari perkataan kalian tadi?" Tanya taehyung.

"E-begini... Aku akan memberitahumu jika kau berjanji tidak akan memukulku"
Taehyung kesal sekali sebenarnya

"Arasseo "

"Semalam.. e-bagaimana aku menceritakannya.." ujar woosik bingung

"Katakan! Atau aku akan menghajarmu wooky"

"Arasseo, tapi jangan disini. Ayo ikut aku"
Woosik menarik taehyung ke tempat dimana hanya ada dia dan taehyung.

"Lalu?" Telisik taehyung penasaran.

"Kau tau, semalam kau dan seokjin sangat berisik. Terutama seokjin.." woosik menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Flashback in

Woosik, seojoon,jihoon dan juga jaehyun sedang berjalan menuju tempat istirahat mereka. Yang kebetulan harus melewati camp milik tenaga medis, yang kebetulan juga adalah camp seokjin.

Sejujurnya seojoon dan woosik, seringkali bercanda. Katanya kalau melihat seokjin, sepertinya jiwa pria normalnya sedikit terkoyak. iah, mereka suka melihat seokjin yang cantik, ramah dan periang.

Kadang kala mereka berharap seokjin itu wanita, jadi mereka bisa dengan suportif mengejar cintanya.

"Aaah.. taehh lebih cepat, ahkuh sukaa"

'hustt apa kau mendengarnya?' bisik jihoon lalu mendekatkan telingnya ke camp seokjin.

'taeh? Apa maksudnya itu taehyung?' bisik seojoon.

Kini ke empatnya mulai menempelkan telinganya di dinding camp milik seokjin.

"Aah ah ah ah"
Ke empatnya terkejut, mata mereka memmbola dengan telapak tangan menutup mulut, mendengar desahan seokjin membuat selangkangan ke empatnya sedikit kesemutan.

'ah sial suara seokjin seksi sekali' itu woosik, woosik benar benar seperti mimpi mendengar suara seokjin membuat penisnya menegang.

"Aah brengsek jin, ini luar biasa"

'sial, itu benar-benar taehyung'
'hust sepi, apa kalian ingin ketahuan?'

"Aaahhhh"

. . .

"Terimakasih sayang, aku sangat mencintaimu"
. . 

"sudah berhenti? apa mereka sudah selesai?'
Ke empatnya masih penasaran, dan terus mencoba mendekatkan telinga mereka, sebelum seseorang menjewer telinga salah satu dari mereka.

'yak yak bubar kalian! Apa yang kalian lakukan disini? Apa kalian ingin aku laporkan?' itu jimin. jimin baru saja kembali dari tenda hoseok, dan berniat akan pulang ke kamarnya. Tapi justru mendapati suara berisik yang mencurigakan, jimin menghampirinya dan terkejut saat melihat anggota team taehyung sedang mengendap dan menguping di kamarnya.

'arasseo.. kami hanya...'
'itu.. tadi ada katak, iah katak kmai hanya berniat menangkapnya. Kmi takut kataknya masuk ke kamarmu. Benarkan seojoon-a?'
'n-ne'

Flashback off

"Mwo?" Ujar taehyung terkejut.

"Dengar! Lain kali kalian harus mencari tempat sunyi untuk melakukannya, kau tau? Untung semalam hanya kami yang mendengar, kalau sampai orang lain tau. Kalian pasti dalam masalah paboya!"

"Aku tidak peduli"

"Tapi seokjin pasti peduli bodoh, apa kau mau seokjin pergi lagi tanpa jejak seperti dulu?"

Taehyung menatap sinis woosik, taehyung sadar apa yang sahabatnya katakan memang benar. Tapi semalam mereka benar-benar panas, sulit untuk berpikir jernih dalan situasi seperti itu kan?

Mana bisa taehyung menahannya lagi, terlebih saat itu seokjin sangat seksi. Kaki jenjangnya, paha putihnya, dan terutama bibir montoknya.... Aah taehyung tidak perduli.

Taehyung hanya harus menutup mulut sahabat dan anggota team lainnya saja kan? Agar seokjin tidak sampai mendengar kejadian memalukan ini.

"Dengar! Aku tidak ingin seokjin mendengarnya, jadi kalian harus merahasiakannya. Mengerti?"

"Arasseo.. tapi ... Dengan syarat "

"Mwo?"

"Kau harus mentraktir kami samgyeopsal, bagaimana?"

"Arasseo, arasseo"







TBC

Taejin's military worldWhere stories live. Discover now