zenna-7

15K 152 8
                                    

Zenna merasakan kecupan basah di sekitar wajahnya, membuat Zenna terusik dari tidur nya.

"ahhh, " lenguh Zenna, karena sekarang bukan hanya wajahnya yang basah, tapi lehernya juga dihisap dengan begitu kencang.

Zenna yang tak punya pilihan lagi untuk kembali terlelap, akhirnya membuka matanya.

Dan saat matanya terbuka, hal pertama yang dilihat nya adalah bos nya yang sekarang ada di atas nya, dengan wajah sang bos telah berada di sekitar lehernya, memberi kecupan bahkan hisapan di sana.

"Bos, ahhh, " panggil Zenna bersamaan dengan lehernya yang kembali dihisap oleh atasan nya itu.

"Kamu, sudah bangun Ze? " ujar Abi, menarik wajahnya dari leher wanita itu, dan melihat kebawah, ke wajah wanita yang selalu membuat dirinya tergoda.

Dia tampak cantik dengan wajah polos nya, Abi menyukai itu. Sebenarnya bukan sekali Abi melihat wajah Zenna yang polos atau wajah bantalnya. Tapi dia selalu terpesona dengan wajah itu.

"Hmm, " ujar Zenna sambil menganggukkan kepalanya. "Mas kenapa di atas saya, " lanjut Zenna bertanya. Menatap wajah Abi yang didapati kobaran gairah di sana.

"Kamu sudah tidak lelah lagi, kan? Sudah tidur dengan cukup? " Bukannya menjawab pertanyaan Zenna, Abi malah melemparkan pertanyaan yang lainnya.

Karena mendapatkan jawaban dari Abi itu, Zenna tak punya pilihan selain menganggukkan kepalanya, ya dia tidak lelah lagi. Rasa kantuk nya pun telah hilang. Walaupun Abi menganggu tidur nya, tapi masih cukup bagi Zenna, memperbaiki waktu tidur nya kemarin. "Sudah, Mas. Saya cukup bugar sekarang. "

"Bagus. Saya ingin kamu Ze, " ujar Abi, kembali menjatuhkan bibir nya di bibir Zenna yang begitu menggoda itu.

"Mas, tapi kita akan meeting, " ujar Zenna di sela lumatan nya dengan Abi.

Mendengar ucapan Zenna itu, Abi menjauhkan diri nya, lalu melihat jam yang tertempel dinding yang menunjukkan jam 05.30.

"Masih setengah enam Ze, kita meeting jam delapan. Jadi, satu atau dua permainan itu masih cukup, " ujar Abi, sambil melemparkan senyum miringnya pada Zenna.

Zenna yang mendengar ucapan Abi itu, tak punya pilihan lain lagi, untuk tak pasrah, saat tubuh nya disentuh.

"Jangan buat tanda, Mas. Arghhh, " desah Zenna kencang, saat lehernya diberi gigitan dan hisapan oleh pria itu.

Abi yang telah puas bermain dileher Zenna, dengan segera meraih kancing pakaian tidur wanita itu, untuk membuka nya. Mengeluarkan milik Zenna yang begitu padat dari sarangnya.

Abi juga memberikan pijatan dan elusan disana, membuat Zenna mengigit bibirnya, tak ingin mengeluarkan desahan, walaupun ia ingin.

Bagaimana pun, Abi tahu titik sensitif nya, Zenna yang tak tahan lagi, akhirnya mendesah karena yang dilakukan Abi itu.

"Ouhh, Mass, " lenguh Zenna.

Abi yang mendengar itu, tentunya tersenyum senang.

Setelah itu, dia mendekatkan bibir nya pada dada padat Zenna itu, memberikan hisapan dengan kencang yang kembali membuat Zenna mendesah kenikmatan.

"Ouhhh, ahhh, " desah Zenna sambil menyentuh rambut hitam Abi, untuk menyalurkan apa yang sedang ia rasakan itu.

Tubuh Zenna begitu mudah untuk dirangsang, Abi tahu itu. Bahkan sekarang inti tubuh nya sudah becek karena cairan Zenna yang keluar dengan begitu banyak.

Setelah tahu Zenna sudah siap untuk diri nya, Abi dengan segera menurunkan celana bahan nya, untuk bisa membebaskan kejantanannya dari sarangnya.

Kejantanan itu sudah berdiri dengan gagah berani dari kemarin malam, karena hanya melihat Zenna yang rambut nya basah, habis keramas.

Abi berusaha mendinginkan nya dengan air dingin, itu berhasil. Tapi saat mencium wangi Zenna dia kembali berdiri. Abi tak mungkin main dengan sabun. Tapi ia juga tak mungkin membangunkan Zenna hanya untuk memuaskan nafsu nya. Jadi dia hanya berdiam diri, sambil terus mencium wangi Zenna, dengan tangan yang sekali-kali akan mengelus tubuh indah itu.

Sampai akhir nya, tadi jam lima Abi sudah tidak tahan lagi, karena itu dia segera mengukung Zenna dan memberikan kecupan disekitar wajah Zenna dan memberikan hisapan di leher nya, hingga membuat Zenna terbangun dari waktu tidur nya.

Sedangkan Zenna yang melihat apa yang dilakukan Abi itu, dengan segera memalingkan wajahnya, malu.

Walaupun dia sering melihat nya, tapi jauh dari lubuk hatinya. Zenna tetap merasakan rasa malu yang luar biasa itu.

Abi yang tahu Zenna masih malu, saat melihat miliknya, hanya menyeringai samar.

Abi terlebih dahulu mengesampingkan celana dalam Zenna, sebelum mendekat kan miliknya pada lembah kenikmatan yang akan memuaskan nya itu.

Mulanya Abi hanya menggesekkan nya, sebelum miliknya memasuki inti tubuh Zenna yang masih begitu sempit.

"Ouhh, " lenguh mereka bersamaan.

Abi yang melenguh karena miliknya di jepit begitu rapat oleh milik Zenna, sedangkan Zenna yang melenguh karena milik Abi yang terlalu besar dalam milik nya, hingga membuat Zenna merasakan sesak.

Setelah merasakan rasa nyaman, barulah Abi menggerakkan milik nya dalam milik Zenna.

"Ouhhh, ahhh, " lenguh Zenna, lalu mengalungkan tangan nya pada Abi, saat milik pria itu telah bergerak mencari kepuasan pada miliknya.

Sedangkan Abi, yang tak akan pernah puas bermain satu titik saja pada Zenna, melarikan tangannya pada bagian dada Zenna yang padat itu, memberikannya usapan pada titik merah muda itu.

Zenna yang merasakan usapan itu, tentu kembali mendesah penuh kenikmatan, saat tubuh bagian atas dan bawah nya di serang oleh Abi dengan kenikmatan.

Abi yang melihat wajah Zenna penuh kenikmatan itu, tentu tersenyum lebar. Dia suka bagaimana Zenna menggigit bibir nya saat godaan yang diberikan perempuan itu pada tubuh nya di nikmati. Dan ia juga suka bagaimana rambut wanita itu acak-acakan terlihat begitu memukau, dia juga suka ketika tubuh itu berkeringat terlihat begitu menggoda.

Abi menyukai semua tentang tubuh Zenna, saat menerima reaksi dari dirinya. Dan Abi tak akan menyukai ketika ada pria lain yang bisa membuat Zenna seperti ini, atau membuat Zenna mengigit bibir nya sendiri yang berbentuk love itu. Sampai kapan Abi tak menyukai nya? Mungkin sampai dia puas menikmati nikotin tubuh ini. Karena dia tak mungkin mencintai atau jatuh cinta pada sekretaris nya ini.

"Mas, ahhhh, aku mau keluar, ahhh, " ujar Zenna, sambil memegang tubuh Abi yang berotot itu, saat dia akan memperoleh pelepasan nya.

Dan benar saja, tak lama kemudian banyak cairan Zenna yang keluar.

Tapi, Abi tetap bergerak, memompa miliknya dalam milik Zenna untuk bisa memperoleh pelepasan nya juga.

Tak lama kemudian, Abi juga memperoleh pelepasan nya, matanya terpejam kenikmatan, saat bagian inti dari tubuh nya di bungkus dengan padat oleh lembah kenikmatan Zenna.

Dengan nafas yang memburu, Abi melihat kearah Zenna, yang ternyata juga sedang melihat kearahnya dengan rambut acak-acakan nya.

"Satu ronde lagi, Ze, " ujar Abi, sambil tersenyum miring pada Zenna, lalu kembali menggerakkan milik nya yang masih didalam milik Zenna itu.

Zenna tak kuasa untuk menolak kenikmatan yang diberikan Abi itu.

Jadi, pagi ini, kamar hotel  dipenuhi oleh desahan dua  anak manusia itu.

Mys

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 14 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Zenna (21+) Where stories live. Discover now