zenna-4

32.1K 138 1
                                    

Zenna bergumam, ketika merasakan ada tangan yang mengelus kakinya, dari bawah hingga atas.

Zenna akan mengabaikan tangan itu, seandainya tangan itu tak mencoba masuk kedalam inti tubuh nya, hingga membuat Zenna dengan segera membuka matanya, berniat mendorong orang yang berbuat kurang ajar pada tubuh nya itu, seandainya tak melihat wajah Abi di sana.

"Kami, tidur seperti orang mati, Zenna, " ujar Abi, menatap lurus pada Zenna, dengan tangan yang masih tak beranjak dari paha bagian dalam nya.

Dan sekarang, dengan kurang ajar nya, atasannya itu mengesampingkan celana dalam nya, dan memasukkan 3 jarinya kedalam.

"Bos, ahhhh, " desah Zenna, saat merasakan adukan Abi pada inti tubuh nya.

"Kamu tahu, saya menahan ini dari ruang rapat tadi. Dan saat saya kembali mengantarkan tamu, kamu malah tidur. Membuat saya kembali menunggu, " ujar Abi, menatap wajah Zenna yang memerah, karena rangsangan yang dia berikan.

Mendengar ucapan Abi, Zenna tak bisa membalas apa-apa. Karena memang dia tertidur, setelah menghubungi kakak nya tadi. Mungkin efek ruangan Abi yang sejuk, hingga Zenna tertidur dengan mudah.

"Mulai besok. Kamu dilarang pakai rok span lagi, atau nggak usah pake rok . Pake celana saja. Kamu itu ceroboh Anindya. Sekarang mungkin cuma paha mu yang kelihatan, besok mungkin celana dalam mu, karena kamu jungkir balik, " ujar Abi penuh kuasa. Membuat Zenna yang tadinya memejamkan mata, menikmati permainan tangan Abi dibawa sana langsung melek.

"Apa? Mau protes?! " semprot Abi, saat Zenna baru saja ingin membuka mulutnya.

Menerima semprotan dari Abi, membuka Zenna mengurungkan niatnya untuk membalas, bahkan gadis itu hanya menggelengkan kepala nya.

"Saya ingin kamu Zenna, saya ingin kamu sekarang, " ujar Abi, lalu menarik Zenna yang sedari tadi hanya tiduran di sofa, untuk duduk dipangkuan nya, di lantai.

"Bos, ahhhh, " desah Zenna, saat satu tangan Abi mempercepat gerakan nya di bawah sana, sedangkan tangan yang lain berada dipuncak payudaranya.

Pria ini memang selalu tahu titik sensitif Zenna, dan Zenna tak tahu dari mana pria itu mengetahui nya.

Saat Zenna akan memperoleh pelepasan nya, pria itu menyentuh pundak Abi. "Faster bos, ahhhh. "

Bukannya menuruti ucapan Zenna dengan mempercepat gerakan nya, Abi malah memperlambat gerakan nya.

"Boss, " rengek Zenna, terdengar frustasi, karena ambang kenikmatan nya dihentikan.

"Saya tidak suka panggilan itu, ketika kita sedang sex, Zenna, " ujar Abi, penuh penekanan.

Sadar kesalahan yang telah ia perbuat, Zenna langsung mendekatkan bibirnya pada bibir Abi, walaupun masih amatiran, Zenna lebih dulu berniat mencium Abi. "Maaf, Mas. "

"Saya tidak suka jenis ciuman yang kamu berikan, Zenna. " Kritik Abi, pada ciuman amatiran yang Zenna berikan.

Zenna yang mendengar ucapan Abi itu, hanya bisa menghela nafasnya pelan. Tak punya pilihan untuk mengeluarkan kata permintaan maaf an.

"Tapi, saya suka rasa bibir mu, strawberry, right? " tanya nya, sambil mengelus bibir Zenna yang basah karena air liur itu.

Sedangkan Zenna yang mendengar pujian yang jarang sekali Abi utarakan, selama mereka berhubungan, hanya tertunduk malu.

"Lebih dari itu , saya sudah tak tahan lagi, " ujar Abi, melepaskan tangan nya dari inti Zenna, sebelum menggesek-gesekkan miliknya yang sudah keras tapi masih tertutup celana, dengan milik Zenna yang basah dan juga tak tertutup apapa lagi.

"Fuck! Kamu candu saya Zenna Anindya, " ujar Abi, diawali dengan umpatan.

Lalu, dengan segera ia menurunkan celana nya, untuk membebaskan kejantanan nya yang telah sesak itu.

Zenna yang paham akan posisi, mengangkat sedikit tubuhnya, untuk memberikan jalan Abi, agar bisa memasukkan kejantanannya kedalam milik Zenna.

"Ohhhh," desah Zenna, ketika kejantanan besar itu, masuk kedalam miliknya

"Bergerak,Ze!"titah Abi.

Mendengar perintah Abi, Zenna menganggukkan kepala nya, walaupun masih amatiran,dia mulai mengerakkan tubuh nya di atas Abi, dengan tangan yang bertumpu pada bahu Abi.

"Ouhh,ahhhhhh,"desah Zenna, mengingat bibir nya, menatap Abi dengan sayu.

Tak mau ada yang menganggur,Abi pun menundukkan kepalanya untuk bisa menghisap payudara sekal Zenna.

Hal itu,kian membuat Zenna diambang kenikmatan."ouhhhh,ahhhhhhh."

"Mas,ohhhhh,ahhhhhh,"desah Zenna panjang, ketika memperoleh pelepasan nya.

Tak membiarkan semua nya terjeda, Abi mengganti posisi, dengan Zenna dibawah nya. "Kamu masih amatiran Zenna,selain vagina mu yang masih rapat, skill mu masih rendah,"bisik Abi, mulai mengerakkan kejantanannya dibawah sana.

Mendengar ucapan Abi itu, Zenna tak merasakan sakit hati, karena benar adanya.

"Mas,ohhhh, ahhhhhh,"desah Zenna lagi.

"Ouhh, Zenna,"desah Abi, saat kejantanannya dibungkus rapat oleh milik Zenna .

Tak lama setelah itu, Abi memperoleh pelepasan pertama nya, sedangkan Zenna memperoleh pelepasan keduanya.

Ditengah nafas yang masih memburu, Abi kembali menjilat leher jenjang Zenna.

Dan permainan terus berlanjut, sampai Abi merasa puas, Abi merasa bersama Zenna dia seperti hyper sex.

Tapi, dia menikmati itu semua. Dia suka Zenna tak berdaya dibawah dirinya, dia suka ketika Zenna mendesahkan namanya.

MyS🌟

Zenna (21+) Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ