25

595 121 15
                                    

Happy Reading ^^
.

.

.

.

"Dimana ini? Apa ayah tak salah alamat?"
Sakura menatap jendela mobil dengan kening mengerut. Dia mengambil ponselnya untuk mengecek lokasi yang dikirimkan ayahnya. Tak ada yang salah. Memang disinilah letaknya.

"Ada apa Nona?" Tanya supir di depan.

Sakura menggeleng. "Tidak apa. Aku akan turun." Ucapnya sambil mengeluarkan beberapa uang dan memberikan pada supir taksi tersebut.

"Anda yakin di sini tempatnya?" Pak supir kembali bertanya.

"Iya. Terima kasih sudah mengantarku." Sakura tersenyum. Lalu membuka pintu mobil untuk keluar.

Lagi-lagi Sakura menatap sekeliling. Disini hanya jalan raya dengan hutan di kanan dan kiri. Untuk apa ayahnya memanggilnya ke sini? Lagipula dimana ayahnya?

Baru saja Sakura ingin melangkah, tiba-tiba mulutnya dibekap sapu tangan oleh seseorang di belakang.

"Umphh!" Sakura segera memberontak. Namun tenaganya kalah jauh dari orang itu hingga Sakura merasa tengah menghirup aroma zat yang sepertinya tidak asing.

Dan benar saja, belum beberapa menit, Sakura langsung kehilangan kesadarannya. Semua gelap. Dia pingsan.

....

"Ughh.." Sakura membuka mata sambil memegang kepalanya yang dirasa sangat pening. Sudah diduga, dia menghirup obat bius. Tapi siapa yang membawanya ke sini?

"Dimana ini? Apa yang terjadi?" Tanya Sakura memperhatikan sekitar.

Entah bagaimana bisa dia berada di sebuah ruangan kecil seperti gudang yang lumayan kotor dan pengap.

Sakura segera duduk.

Saat dia ingin berdiri, Sakura menangkap seseorang yang terikat di kursi tak jauh dari tempatnya. Matanya terbelalak. "TUAN ITACHI!"

Dengan gontai dan masih linglung, Sakura menghampiri Itachi.

"Tuan Itachi! Sadarlah." Sakura menepuk pipi Itachi untuk bangun. Sakura meringis melihat kondisi orang terhormat itu. Siapa yang berani memperlakukan seorang Uchiha Itachi seperti ini? Lagipula dimana semua pengawalnya?

"Tuan Itachi, Apa yang terjadi padamu?" Tanya Sakura saat mata Itachi sudah terbuka. "Kenapa kau ada disini? Dimana Kisame?"

Itachi mengerjap sambil menegakkan duduknya. "Sakura?"

"Tunggu sebentar, biar kulepas ikatanmu terlebih dahulu." Sakura dengan gesit berdiri di belakang kursi. Dia berusaha melepas tali tambang yang membatasi pergerakan Itachi. Namun ikatannya sangat kuat dan erat.

"Susah sekali!" Sakura melirik sekitar, mencari apakah ada benda tajam yang bisa digunakan untuk memotong tali.

BRAKK.

"KYAAAAA!"

Sakura berjegit kaget begitu pintu berdaun dua yang lusuh di depan terbuka dengan kasar.

Cahaya matahari langsung menyinari tempat remang-remang ini. Sakura menyipitkan mata melihat seseorang yang masuk mendekati mereka.

"A-ayah?" Tanyanya bergetar.

Tap.

"Sakura? Kau kah itu?" Sebuah suara yang familiar terdengar.

Dokter Sakura [END]Where stories live. Discover now