11. ⚠️🔞Bu Mita Terbang Ke Awan 🔞⚠️

Start from the beginning
                                    

Aaghhh...Aaghh... "Terus sayang... Ee_naak banget." Pak Roger mulai meracau, karena memang terasa sangat nikmat saat Bu Mita menyepong penisnya.

Pak Roger memegangi kepalanya Bu Mita, lalu memaju mundurkan kepalanya lebih cepat lagi, agar lebih terasa nikmat.

"Eenaak ba_nget sayang... Te_ruuus Aaghh..." Pak Roger sangat menikmati sepongan Bu Mita, hingga matanya merem melek menahan rasa nikmat.

Bu Mita sudah mulai kewalahan, karena penisnya Pak Roger lumayan cukup besar, hingga ia kesulitan bernafas.

Setelah merasa puas di bagian itu, Pak Roger meminta Bu Mita memasukkan penisnya ke dalam lubang vaginanya.

"Ayo sayang cepat masukan, aku sudah tidak tahan lagi." Kata Pak Roger, karena sudah sangat terangsang.

Bu Mita berjongkok diatas kedua pahanya Pak Roger, setelah itu ia langsung memasukan penisnya kedalam lubang vaginanya.

Bleeesss.... Aaghhhh... Desah panjang Bu Mita saat penisnya Pak Roger sudah menusuk vaginanya.

"Ayo sayang bikin aku puas." Pinta Pak Roger sambil terus menatap wajahnya Bu Mita yang sedang menahan nikmat.

Bu Mita langsung menggoyangkan pinggulnya maju mundur.

Aaghhh....Uughhh... Aaghh.. Desah Bu Mita hingga matanya merem melek menahan rasa nikmat.

Pak Roger menempelkan kedua tangannya ke payudaranya, lalu meremas-remas payudaranya Bu Mita.

Melihat Bu Mita terus mendesah nafsu Pak Roger semakin terbakar, Pak Roger lalu mengganti posisinya.

"Sayang sekarang kamu nungging ya." Pinta Pak Roger karena merasa bosan dengan posisinya.

"Ia Pak." Sahut Bu Mita lalu menunggingkan tubuhnya di atas sofa.

Melihat Bu Mita sudah siap dengan posisinya, Pak Roger sudah tidak kuat lagi menahan hasratnya.

Pak Roger langsung memasukkan penisnya ke dalam lubang vaginanya.

Bleeesss... Aaaghhh... plok...plok. Uugghhh. Bu Mita kembali mendesah karena lubangnya sudah terisi penisnya Pak Roger.

Pak Roger terus menggoyangkan pinggulnya maju mundur, lalu kedua tangannya meremas-remas payudaranya Bu Mita.

Pak Roger mempercepat genjotannya, kemudian menghentakkan pinggulnya lebih dalam lagi, agar secepatnya bisa mencapai puncak kenikmatannya.

Plok...plok... Aaghhh... Uugghhh...Aaghhh... Desahan Bu Mita semakin keras, karena Pak Roger sudah menggebernya.

Beberapa saat kemudian akhirnya pak Roger sukses mencapai puncak kenikmatannya.

Pak Roger langsung mencabut penisnya, lalu ia semprotkan spermanya ke punggungnya Bu Mita.

Aaghhhh....crooot...croot... Aaghh... Pak Roger mendesah karena sudah mencapai puncak kenikmatannya.

Pak Roger merasa tubuhnya sudah sangat lemah, lalu ia membaringkan tubuhnya di atas sofa sambil mengatur nafasnya.

Huuh...Haahhh...Huuuhhh... terdengar suara nafas Pak Roger dan nafasnya Bu Mita yang masih ngos-ngosan, karena pertandingannya sudah selesai.

Setelah nafasnya kembali pulih, Bu Mita pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, karena tubuhnya terasa lengket.

Sementara Pak Roger masih terkapar lemah di atas sofa, sambil mengatur nafasnya yang masih terengah-engah.

Setelah merasa bersih, Bu Mita kembali lagi ke ruang tamu, lalu kembali memakai pakaiannya.

Beberapa saat kemudian, Bu Mita merasakan perutnya sudah mulai keroncongan.

Bu Mita pergi ke dapur untuk mencari makanan, untuk mengganjal perutnya yang terasa lapar.

Bu Mita tidak sempat membawa banyak makanan, karena memang kepergiannya sangat dadakan.

Setibanya di dapur, Bu Mita langsung mengambil mie instan, dan langsung memasaknya.

Sementara itu di seberang sana, Pak Heru sedang bersiap-siap mengemasi semua Dokumennya.

Hari ini Pak Heru tidak lembur sampai malam, karena malam ini Pak Heru ingin menghabiskan waktunya bersama pembantunya.

Setelah semuanya rapi, Pak Heru langsung pergi meninggalkan kantornya, lalu pulang secepat mungkin, karena ia sudah tidak sabar ingin secepatnya melihat Bu Erna.

Sepanjang perjalanan, Pak Heru terus memikirkan pembantunya, karena menurutnya, pembantunya sungguh luar biasa dan sangat menggairahkan.

Saat ini Pak Heru sudah dibuat gila oleh Bu Erna, dan Pak Heru juga sudah tidak betah berlama-lama di kantornya, dan ingin secepatnya pulang ke rumahnya.

Pembantu IdamanWhere stories live. Discover now