Part 12

1.6K 195 12
                                    

☞ KEIZARO S2 ☜







Kevan kini terduduk dilantai sambil punggung nya bersandar didinding rumah sakit, sedangkan kedua orangtuanya dan Kenan kini sedang duduk dikursi tunggu sambil beberapa kali berdoa, begitupun dengan keluarga paman nya, sedangkan Zaidan juga duduk bersama dengan ayahnya, sambil melamun, dengan air matanya yang menetes sesekali.

Sudah dua jam mereka semua berada disana, lebih tepatnya didepan ruang operasi dimana didalam sana Keizaro sedang berjuang antara hidup, dan mati.

'Tuhan jangan lagi, ku mohon... Biarkanlah kali ini kau memberiku kesempatan untuk bisa membahagiakannya,' Kevan menenggelamkan wajahnya diantara lipatan lutut nya. Dia benar-benar takut dengan hari ini, karena ini adalah hari dimana dia telah kehilangan adiknya untuk selamanya, dan dia harap semua tidak akan sama.

Sementara Theo sedari tadi tidak berhenti terus berdoa, agar putranya bisa baik-baik saja dan keluar dengan keadaan selamat dari ruang operasi itu, dia benar-benar belum siap kehilangan putranya, dan tidak akan pernah siap.

Sedangkan disuatu sisi istrinya hanya melamun, dan terus melamun, entah apa yang ada dipikiran wanita itu sekarang. Sesekali dia mengusap air matanya yang mengalir seketika.

'Jika kali ini aku masih diberi kesempatan oleh-Mu, entah bagaimana lagi caranya aku akan berterimakasih...'

"Pa, ini udah lebih dari dua jam dan operasi nya masih belum selesai, aku takut..." Lirih Zaidan dengan nada pelan, sehingga hanya Jayden yang bisa mendengar nya.

"Ssstt... Kei pasti akan baik-baik saja, dia adalah anak yang kuat, bukan?" Jayden semakin memeluk putranya.

"Tapi aku takut, pa..." Zaidan sebenarnya merasa gagal menjadi sahabat yang baik untuk Keizaro, karena jika dia adalah sahabat yang baik, tidak mungkin sahabatnya itu menyembunyikan penyakit darinya.

'Please jangan pergi, Kei. Lo liat deh, keluarga Lo kelihatan nya udah sadar akan kesalahan mereka, mereka nggak berhenti-henti berdoa biar Lo baik-baik aja. Ini kan yang Lo mau, Kei? Jadi tolong bertahanlah,' batin Zaidan.

'Lo juga udah janji buat ngajarin gue main piano, kan? Gue udah capek-capek beli biar kita bisa main sepuasnya, loh! Masa iya sih Lo nggak mau ngajarin gue...'

'Gue tau Lo capek sama semuanya, Lo boleh kok istirahat selama yang Lo mau, asalkan jangan pernah berpikir buat pergi karena gue nggak pernah bisa siap buat kehilangan Lo.'








♔KEIZARO S2♔









Mereka semua berdiri ketika lampu ruang operasi telah berubah warna, dan beberapa saat kemudian dokter Verrell keluar dari dalam ruangan itu masih lengkap dengan pakaiannya yang digunakan untuk operasi.

"Dokter bagaimana dengan keadaan anak saya? Operasi nya lancar, kan? Anak saya baik-baik saja, kan?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Liza yang hanya menangis dalam diam selama proses operasi.

Dokter Verrell menatap satu persatu orang-orang yang ada disana sebelum Dia menjelaskan tentang kondisi Keizaro saat ini.

"Ada beberapa kendala yang kami alami saat dipertengahan operasi tadi, bahkan jantung baru yang dipasangkan ke tubuh Keizar sempat tidak berdetak selama beberapa waktu," Theo menutup matanya dengan erat saat mendengar apa yang dikatakan oleh dokter muda itu.

"T-tapi... Tapi s-sekarang dia sudah baik-baik saja, kan?" Zaidan menatap Kevan yang bertanya seperti itu, berharap jawaban dokter nantinya akan mengangkat batu besar yang menindih dadanya saat ini.

KEIZARO Season 2❥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang