1A. "The Novel"

9.5K 536 15
                                    

"tadi kenapa kau memperhatikan namja itu?" tanya Baekhyeon disela kegiatan makannya. "eobsseo," jawab Yoo Jung singkat sambil terus memperhatikan sandwich yang ia pegang. "palli meogeo! Kau hanya memesan sebuah sandwich tapi kau lama sekali makannya," ucap Baekhyeon. Yoo Jung memutar bola matanya malas. "kalau begitu ini untukmu saja," ucapnya sambil menaruh sadwichnya di nampan Baekhyeon.

Baekhyeon menatapnya bingung. "sebenarnya ada apa denganmu? Kenapa sikapmu berubah seperti ini? Dulu saat SMP kau sangat ramah," tanya Baekhyeon. Yeoja bernama Nam Yoo Jung itu hanya diam lalu menopang kepalanya di meja dan menatap pintu kantin. "karena aku tidak punya teman. Jadi untuk apa aku bersikap ramah?" jawabnya. Baekhyeon memandang Yoo Jung dengan tatapan kesalnya.

"lalu kau anggap aku ini apa? Aku ini temanmu, pabbo!" ucap Baekhyeon sambil mempoutkan bibirnya. Yoo Jung terkekeh pelan mendengar perkataan Baekhyeon. Benar, kan ada Baekhyeon. Kenapa dia harus merasa tidak punya teman? Baekhyeon tersenyum saat melihat yeoja yang sudah lama ia sukai itu akhirnya tersenyum.

Drrtt~

Tiba-tiba ponsel milik Baekhyeon bergetar. Membuat sang pemilik segera membuka pesan yang masuk di ponselnya. "uisshh. Appa ini mengganggu saja," gumamnya lalu segera berdiri dari duduknya. "Jung-ah, aku pergi dulu ne? Ada sedikit urusan," izin Baekhyeon yang hanya direspon oleh sebuah anggukan Yoo Jung. Baekhyeon pun akhirnya segera keluar dari kantin dan pergi ke arah parkiran sekolah untuk bertemu dengan appanya.

Yoo Jung menghela nafasnya pelan, lalu kembali menopang kepalanya di meja dan menatap pintu keluar kantin malas. Ya, dia akhirnya kembali merasa kesepian. Ia iri melihat murid-murid lainnya yang tengah makan bersama teman-temannya dan tertawa bersama. Tapi, ya mau bagaimana lagi. Mungkin ini memang sudah menjadi nasibnya dan Yoo Jung sendiri harus menerima nasibnya itu.

Tak lama, matanya pun mulai terpejam dan ia mulai masuk ke dalam alam sadarnya.

Ma Psycho Boy

Tae Hyung baru saja menyelesaikan kegiatan membaca novel sebanyak 354 lembarnya itu. Ia pun kembali menyeruput cappuchino pesanannya itu lalu berdiri dan berjalan ke arah pintu keluar kantin. Dan secara tidak sengaja, pandangannya pun tertuju pada seorang yeoja yang tengah tertidur dengan kepala yang terletak di meja. Ya, siapa lagi kalau bukan Nam Yoo Jung?

Ia lalu berjalan mendekati yeoja itu dan memandangi wajah yeoja itu. Seulas senyuman kecil terukir di wajahnya. Ia lalu menepuk keras punggung yeoja itu dengan novel yang ia pegang. Sayangnya, yeoja itu hanya sedikit mengerang merespon perlakuan Tae Hyung barusan. "kau benar-benar tertidur, ne?" gumamnya lalu kembali menepuk yeoja itu dengan novelnya. Kali ini bukan di punggungnya, tapi di kepala yeoja itu.

"eoh? Wae? Nan eoddi?" ucap Yoo Jung yang terbangun karena tepukan novel Tae Hyung barusan. Tae Hyung kembali menunjukan senyum kecilnya melihat tingkah dan wajah Yoo Jung yang terlihat lucu itu. Yoo Jung segera mengusap kedua matanya dan melihat Tae Hyung dengan tatapan datarnya. "ini bukan tempat untuk tidur. Cepatlah ke kelasmu. Sebentar lagi waktu istirahat akan berakhir," ucap Tae Hyung seraya menaruh novelnya di meja Yoo Jung, dan segera melangkahkan kakinya keluar kantin.

Yoo Jung diam menatap punggung Tae Hyung yang menghilang di belokan koridor depan kantin. Ia lalu melihat jam tangan di tangannya. "ah, matda. Sebentar lagi memang sudah waktunya kelas kembali di mulai," gumamnya lalu segera berdiri dan berniat untuk keluar kantin. Tapi matanya tertuju pada novel berjudul "The Murders" di meja makan yang ia tempati tadi.

"eoh? Ini kan..." ucapnya pelan sambil mengambil novel tersebut. Ia lalu membuka cover dari novel itu. Dan terlihatlah tulisan "Kim Tae Hyung" di bagian atas halaman pertama dari novel itu. "ini milik namja itu. Lalu kenapa dia meletakkannya di sini?" tanya Yoo Jung pelan sambil terus memperhatikan novel itu.

Teett~

Sayangnya, bel sekolah berhasil memecahkan pemikirannya tentang novel milik namja berawajah dingin itu. Ia lalu segera berlari meninggalkan kantin untuk masuk ke kelasnya. Tangannya masih memegang erat novel milik Tae Hyung. Ya, novel itu lah penyebab kenapa mereka bertemu. Dan novel itu pula lah yang akan menjadi awal dari perjalanan kisah kedekatan mereka. Ya, novel itu.

TBC...

Vomment juseyo~ ^^

Ma Psycho BoyWhere stories live. Discover now