Eps 8

343 47 3
                                    

Akhirnya sampai juga di kelas. "Ternyata cuma Jeje, huft.. Enaknya kemana ya? Sendirian mulu, emang takdirnya gini kah?"

Name pergi ke balkon kelas, menghirup udara segar.

"EYYY, NAMEEE!"

Name menoleh kearah kanan dan kiri, tidak ada siapa - siapa disana. Lalu saat ia mengarah ke bawah, ada Odo yang lagi jalan bareng kak Bhima.

Aku hanya melambaikan tangan, Odo membalasnya. Sedangkan kak Bhima? Seperti biasa, hanya diam dan menatap.

"Emang setelan dari lahir ya" Kataku sambil kembali ke tempat duduk.

Tak lama setelah kak Bhima dan Odo pergi, Adnan dan si bayi lucu itu- Sorry. Maksudku, Adnan dan si Ian itu berjalan dengan keadaan berdarah - darah.

Kenapa mereka? Berantem kah? Perasaan pas makan bareng di kantin akrab banget?

"BA!"

"Anj$ng? Eh bang Odo.."

"Ih kamu kasar banget Name?"

"Maaf, reflek itu. Hehe.."

Kukira disana hanya ada Odo, ternyata Bhima juga datang sambil melihatku dengan tatapan tajam.

Ini semua kayaknya gara - gara ngomong kata kasar itu deh.. Aduh, masalah baru lagi deh.

*Beep.. Beep..*

Telepon berdering, dan asalnya dari ponselku. Saat name melihat ponselnya, ada sebuah notifikasi.

Panggilan masuk dari Alana.

Ngapain lagi dia? Freak. Name berjalan ke arah balkon, lalu mengangkat telepon itu.

"Apa?"

"Lo kan yang ngirim orang ke rumah Kla?! Lo ngapain sih?!"

"Hah, ngomong yang jelas. Apaan sih?"

"Gue tau kita rival gara - gara nilai dan Jeje. Tapi gausah segitunya bisa ga!?"

"Rival, sejak kapan? Dari dulu cuma lu yang bermasalah sama gua. Oh dan satu lagi, kalo lu ga sekeras kepala itu, kita bisa temenan baik sampe sekarang"

"Berisik! Sekarang jawab gua, lo kan yang ngirim orang ke rumah Kla malem - malem!?"

"Buat apa gua ngelakuin itu, Na? Gua bahkan temenan baik sama Klara daripada sama lu. Dan kalo lu telepon gua buat ngoceh hal yang ga jelas ini, mending lu ngoceh sama tembok"

Telepon dimatikan.

"Bangs%t. Kla ga kenapa - napa kan? Huft, gua harap begitu."

Saat hendak kembali, perempuan rambut coklat menahanku keluar dari balkon itu.

"Gua mau masuk?"

"Bentar, yang lu maksud 'Na' dan 'Kla' itu.. Siapa?"

"Oh itu, siswi yang sekelas sama gua di SMA sebelumnya"

"Um.. Maaf banyak tanya, SMA kamu itu.. Dirgantara?"

"Iya, kenapa? Lu kenal sama kedua orang itu?"

"Huh.. Ternyata lu temen baru mereka.."

"Gimana?"

"Intinya, dulu gua, Kla, dan Na itu berteman baik sampai mereka ninggalin gua di SMA yang berbeda. Mereka janjian daftar SMA yang sama tanpa bilang ke gua"

"Ah.. Sorry harus bikin lu cerita ini"

"Dan lu, kenapa kayak kesel banget gitu sama Na?"

"Kalau tadi lu denger gua ngomong.. Ya intinya, sekarang dia lagi suka sama orang, padahal orang itu pembully. Gua udah bilangin ke Alana berkali - kali untuk jangan sampe suka sama dia."

Bakwan: Fightback x F/ReaderWhere stories live. Discover now