𓊆♡︎𓊇

20 0 0
                                    



"Menarik bukan?"

"Untuk ke tidak terhitung kalinya. Itu adalah cerita paling konyol dan jelek yang pernah ku dengar."







Suara itu sangat khas, terlalu khas, terlalu mudah dikenali. Siapapun yang mendengarkan nya disaat suara tawa itu memasuki telinga akan langsung mengenali siapa laki-laki pemilik suara itu.

Siapapun yang mendengarkan nya akan langsung dapat membayangkan wajah nya yang memiliki mata sayu yang tajam dan dagu yang kokoh. Sekali melihat nya tidak akan pernah melupakan nya.

Bukan karena ketampanan nya, namun sifatnya yang begitu aneh dan tidak mudah ditebak. Membuat siapapun akan meninggalkan kesan yang begitu terbayang-bayang dan terjebak di pikiran.


"Padahal menurut ku itu adalah cerita yang sangat menarik, aku sangat suka membacanya berulang-ulang bahkan hingga tak terhitung. Aku bahkan sempat bermimpi memasuki cerita itu."

"Kamu menganggap nya menarik karena cerita itu sama aneh nya seperti dirimu. Kamu aneh dan cerita itu juga aneh, wajar saja kamu menganggap cerita itu sangat menakjubkan dan menarik"


Tawa itu kembali terdengar. Suara tawa yang begitu khas, terlalu khas, terlalu mudah dikenali. Siapapun yang mendengar suara tawa itu sudah pasti akan langsung mengenali pemilik nya.

Dia meletakkan gelas yang ia lap pada tempatnya, membuat suara dentingan halus terdengar lalu hilang di udara dalam sekejap menyisakan suara dentingan tersebut yang entah kenapa terus terbayang-bayang dan terdengar dengan samar dipikiran.



"Cerita itu berawalan dari..."





Rasanya aku ingin sekali menjahit mulut nya. Kalimat itu adalah kalimat kutukan yang akan membuat kita terjebak bersama nya hanya untuk mendengarkan dirinya mengoceh tentang cerita aneh yang menurut ia begitu menarik.

Dia seperti torebsesi dengan cerita aneh itu.





"... Seorang peri kecil yang sedang sedih."





Lampu remang menemani kami berdua. Ikut serta untuk mendengarkan cerita yang aku rasa sudah berulang kali mereka dengarkan juga. Suasana sangat tenang dan sepi seakan-akan kondisi sekarang sedang mendukung dirinya untuk menceritakan cerita yang aneh tersebut bak pendongeng tidur.

Jika dia berprofesi sebagai seorang pendongeng, aku sangat yakin anak-anak yang mendengarkan ceritanya tidak akan bisa tidur di malam hari. Atau bahkan ngompol dicelana.



"Suatu hari, hidup lah seorang peri kecil yang tampak sangat sedih. Air yang dipenuhi dengan glitter terus menetes dari mata nya yang kini tidak bercahaya seperti peri bahagia lain nya."





Bar yang menenangkan...

 

"Peri kecil itu terduduk dipinggir sungai pelangi, menangis tanpa henti dan terus merintikan kesedihan dari mata nya. Sinar gemilang pada dirinya kini menghilang, sayap nya yang bersinar itu juga padam. Sungguh sangat menyedihkan kondisi peri kecil itu."




Suasana itu sangat cocok untuk diriku mengerjakan tugas ku yang begitu menumpuk...





"Tapi, di dunia peri kecil itu, kesedihan adalah hal terlarang! Tidak ada yang boleh merasakan kesedihan di dunia itu. Maka dari itu datang lah seekor kuda poni yang manis menghampiri dirinya. Kuda poni itu memiliki bulu yang sangat cantik dan lembut siapapun tidak akan sanggup melepaskan diri dari pelukan sang kuda poni yang begitu manis itu."

KopiWhere stories live. Discover now