Bagian 7 : Siapa dia?

189 117 119
                                    

Jangan lupa vote dan komen yaww.

🌟🗨️ԅ⁠(⁠ ͒⁠ ⁠۝ ͒⁠ ⁠)⁠ᕤ

Judul : One Last Time - Ariana Grande

Judul : One Last Time - Ariana Grande

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.


***

Lavanya terbangun dari mimpinya dengan napas tersengal-sengal.

"Parah ... Ganteng banget," ucap Lavanya merasa kagum akan sosok pria yang ada di mimpinya.

Pria yang ada di mimpinya memiliki rambut panjang berwarna silver, dengan warna mata hitam. Tatapan matanya begitu lembut membuat Lavanya merasa nyaman.

"Apalagi moles di bawah bibirnya makin buat dia manis ..." Lavanya membungkam mulutnya, ia terlalu terpesona akan pria di mimpinya.

Moles di sisi kiri bawah bibir tipisnya begitu manis, dengan bulu mata lentik dan rambut panjang menjuntai ke bawah. Pria itu membawa pedang yang dia bawa di belakang punggungnya.

Panggilan Gio lagi-lagi membuat lamunan Lavanya buyar.

"Lavanya! Lo udah bangun?" tanya Gio yang sedang berdiri di depan pintu kamar Lavanya.

Lavanya segera bangun dan berucap, "udah Kak!"

Mendengar jawaban tersebut, Gio segera kembali ke dapur dan lanjut memasak.

Lavanya berjalan menuju kamar mandi dan menatap cermin yang ada di dalamnya.

"Beberapa tahun ke depannya, nanti aku ... Bakal gendut terus di bully," gumam Lavanya dengan raut wajah sedih.

"Haaa ... Aku harus rajin olahraga! Apa pun yang terjadi, hal buruk itu harus aku hindari!" ucap Lavanya kembali semangat dan ia pun bergegas mandi.

'Masih banyak hal buruk yang harus aku ubah, tapi karena sifat aku gak senyebelin dulu, aku yakin ini bakal mudah.'

"Hahahaha gampang banget!" Lavanya tertawa sendiri di dalam kamar mandi. Mencoba berdamai dengan dirinya serta masalah yang akan datang.

***

"Udah Kak! Sana pergi!" Lavanya mencoba mendorong Gio. Namun, sulit karena Gio masih berdiri kokoh tanpa tergerak sedikit pun.

"Mantan kamu ... Anak kecil itu, biasa sampai sekolah jam berapa?" tanya Gio, dirinya merasa kesal akan sebutan mantan tersebut.

'Dasar anak jaman sekarang!' batin Gio mendengus kesal.

"Gak tahu! Sana ish pergi gak?! Misalnya Kakak telat, pasti ujung-ujungnya Kakak bakal salahin aku," ucap Lavanya menghentakkan kakinya kesal.

"Pinter banget ngomongnya, hm? Siapa yang ajarin?" tanya Gio kesal, dia lalu membungkuk untuk mencubit pipi kanan Lavanya.

"Aawwh, aduh Kak! Sakit tahu!" Lavanya memegang pipi kanannya setelah Gio selesai mencubitnya.

Back to the Past (TAMAT)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt