Part 6

23 2 5
                                    

Algarve Internasional Circuit, Portimao - Portugal | 10:30 AM

Setelah menyelesaikan sarapannya dan berbincang mengenai motor untuk balapan dengan Alex dan kru tim lainnya, Fabio kemudian kembali ke kamar hotelnya dengan langkah ringan. Namun, begitu dia membuka pintu kamar, dia menyadari tempat tidurnya kosong. Dengan cepat, ia memeriksa kamar mandi, tetapi Sally tak ada di sana.

Matanya kemudian tertuju pada pintu balkon yang sedikit terbuka. Dengan hati-hati, Fabio berjalan mendekati pintu tersebut. Di sana, Sally duduk di kursi balkon dengan secangkir kopi di tangan dan koran lokal terbentang di pangkuannya.

Fabio tersenyum melihatnya tenang di pagi hari itu. Tanpa membuat suara, dia mendekat perlahan ke arah Sally yang sedang asyik dengan beritanya. , Fabio berusaha mendekatinya dengan hati-hati dan menutup matanya. Dengan lembut, dia meraih pipi Sally dan menciumnya dengan penuh kasih. Sally terkejut, tapi segera tersenyum saat merasakan ciuman itu.

"Kau membuatku terkejut," ucap Sally sambil memalingkan wajahnya. Tatapan mata mereka bertemu.

Fabio tersenyum, "Sudah sarapan?" tanyanya sambil menarik kursi di depan Sally dan duduk di sana.

Perempuan itu mengangguk, "Kenapa lama sekali? Aku menunggumu dari tadi."

Fabio tampak mengecek ponselnya sejenak sebelum menjawab ucapan kekasihnya itu. "Aku kira kau masih tidur, sayang. Jadi setelah sarapan aku tinggal sebentar membahas tentang motor dan persiapan balapan besok dengan Alex dan kru tim."

Sally hanya mengangguk mengerti, dan sesekali menyesap kopi miliknya sembari membolak balik koran lokal yang ada di pangkuannya.

Fabio yang melihat itu tampak mengerutkan keningnya. "Sejak kapan si cantik ini mengerti bahasa Portugis?" tanyanya sambil terkekeh

Sally mendelik ke arah Fabio, ia menjawab. "Tentu saja tidak, aku hanya melihat gambar-gambarnya saja."

Fabio kembali terkekeh mendengar ucapan kekasihnya itu, dan tentu saja Sally kembali melemparkan tatapan sinis pada Fabio. "Apa-apaan respon mu itu?"

Oh no! Tampaknya perempuan di hadapannya sekarang tengah jengkel, Fabio cepat sadar akan hal itu lantas tersenyum lembut. "Aku hanya bercanda, sayang. Kau menggemaskan soalnya," ujarnya sambil mengecup puncak kepala Sally. Dan gadis itu? Pipinya merona karena tindakan dari pria di depannya barusan. Fabio selalu tahu cara meluluhkan hati Sally dengan perlakuan-perlakuan kecilnya yang manis.

"Ngomong-ngomong, kapan press conference nya dimulai?" tanya Sally, dia menutup koran yang sedari tadi ia lihat dan meletakkannya di atas meja yang terdapat di balkon itu.

"Jam 8 malam nanti," ujar Fabio sambil terus menatap wajah cantik Sally.

Sally tiba-tiba berdiri dari duduknya, mendekat ke arah Fabio kemudian mengalungkan tangannya ke leher pria Prancis itu yang masih dalam posisi duduk, mau tidak mau terpaksa Fabio mendongak sedikit untuk menatap kekasihnya.

"Ayo berkeliling sirkuit dan mengeceknya bersama," ujar Sally sambil memberikan senyuman indahnya pada Fabio.

Fabio kemudian memeluk pinggang Sally yang otomatis membuat tubuh mereka semakin rapat. "Kenapa harus aku hm?" tanyanya lembut.

"Karena kau yang bisa mengendarai skuter dan kau yang akan balapan besok." Sally tersenyum, kemudian menjatuhkan satu kecupan pada bibir Fabio. Yang tentu saja itu membuat Fabio tersenyum.

Fabio terkekeh, "Tapi tampaknya kau harus mandi dulu, sayang. Karena aku mencium bau yang kurang enak untuk dicium." Tawanya meledak setelah mengatakan hal itu dan tentu saja dihadiahi pukulan kecil di kepalanya oleh Sally. Rasanya menyenangkan membuat perempuan yang dicintai jutaan orang itu kesal di pagi hari.

Different Hearts (Fabio Quartararo)Where stories live. Discover now