Chap 55

163 29 3
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita terinspirasi dari manhwa Korea yang bertemakan kerajaan dan princess
Genre : isekai, romance, hurt, friendship, genderbender
Pair : rahasia
Sifat karakter terkadang berbeda dengan versi anime dan ooc
Bahasa narasi dan dialog baku karena mengambil tema di zaman kerajaan negeri barat di abad pertengahan
Typo bertebaran tolong dimaklumi



Happy reading


Chap 55



Suara langkah kaki kuda terus terdengar sepanjang malam dalam perjalanan menuju istana kerajaan Hiddenleaf. Tak hanya satu tapi beberapa ekor kuda yang ditunggangi oleh prajurit kerajaan yang mengawal Pangeran Mahkota Naruto menjemput calon tunangannya.

Sang lady saat ini tak bisa berkata apa-apa. Perasaannya begitu bahagia. Dijemput oleh sosok yang beberapa hari lalu membuatnya galau.

"Lady Sasuke, kenapa kau diam saja?" Sang pangeran bertanya tanpa mengalihkan perhatiannya dari jalanan menuju istana tempat ia akan bertunangan dengan sang lady. "Apa kau lelah?"

Sang lady menggelengkan kepalanya kemudian berkata, "Ini sangat mengejutkan, dobe!" Kata kasar pun terucap yang hanya ia katakan ketika berdua dengan sang kekasih. "A-aku pikir kau adalah penculik dan itu sangat membuatku takut."

"Seorang Uchiha Sasuke merasa takut?" Naruto mengejek sambil tersenyum miring.

"Hei! Sekarang aku adalah seorang lady dan calon tunanganmu bukan ninja lagi seperti dulu. Dasar baka dobe aho!" Sang lady malah memaki dan itu membuat Naruto tertawa keras.

"Hahaha. Kalau ibumu mendengarmu memakiku seperti tadi, ibumu pasti akan memarahimu, Lady Sasuke." Naruto terlihat bahagia.

"Hn, aku tahu." Sasuke pun tersenyum. "A-aku jadi gugup."

"Kenapa gugup?" tanya Naruto. "Kita kan tidak akan perang."

"Tetap saja aku merasa gugup. Rasanya aneh karena aku bisa jatuh cinta kepada seorang laki-laki. Apalagi laki-laki itu adalah kau, Naruto." Nada bicara sang lady terdengar manja.

Naruto tak bisa untuk tidak tersenyum. "Ini sudah takdir. Kau masuk ke dalam tubuh Lady Sasuke agar menjadi pasangan hidupku sekaligus menjadi ratu di kerajaan ini."

"Ratu?" beo Sasuke.

"Teruslah berada di sisiku, Sasuke. Jangan pernah tinggalkan aku," ucap Naruto dengan raut wajah serius.

"Hn, kau juga jangan tinggalkan aku, Naruto. Kau adalah seorang pangeran yang pasti akan disukai oleh banyak tuan putri. Hal itu akan membuatku mudah untuk cemburu," ungkap Sasuke dengan wajah cemberut.

"Maka dari itu malam ini kita akan bertunangan agar kau bisa mendampingiku kalau ada urusan di luar kerajaan," balas Naruto. "Dengan bangga aku akan mengatakan ke seluruh dunia kalau kau adalah tunanganku."

Sasuke mendengus. "Jangan bicara yang aneh-aneh, baka dobe! Memamerkanku ke seluruh dunia. Kau pikir aku ini barang?!"

Naruto hafal betul dengan sikap tsundere sang kekasih. "Ya ya, terserah kau saja, Sasuke. Oh ya, kita sudah sampai. Aku turun lebih dulu ya."

Sasuke tampak kecewa. "Kenapa cepat sekali?"

Naruto sudah turun dari kuda dan membantu Sasuke turun. "Kan lebih bagus kalau lebih cepat sampai. Lagipula aku ingin cepat-cepat bertunangan denganmu, Lady Sasuke."

Naruto pun menyerahkan kudanya kepada prajurit kepercayaannya. Setelah itu ia menggandeng tangan calon tunangannya dan memasuki istana.

Aula istana telah disulap menjadi ruangan untuk pesta pertunangan Naruto dan Sasuke. Tamu undangan yang datang telah memenuhi ruangan itu termasuk ketiga lord Uchiha yang telah tiba terlebih dahulu.

To Be a Princess (slow up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang