14

1.3K 183 14
                                    

Pagi ini di depan gedung rektor kampus sudah banyak sekali mahasiswa baru maupun yang lama berkumpul, mereka akan menyuarakan keluhan mereka selama berkuliah di sini, begitu juga dengan Ella dan yang lain nya

"JANGAN MAU MEMBAYAR BIAYA YANG SANGAT TINGGI! MEREKA HANYA INGIN MEMERAS KITA SEMUA, JANGAN MAU!" Teriak salah satu mahasiswa menggunakan toa

Suasana semakin memanas karena ada banyak penjaga yang mencoba menghentikan aksi demo mereka tapi mereka tetap melawan bagaimana pun, tidak ada yang bisa melunturkan semangat mereka saat ini

"Mohon tenang! Jika kalian seperti ini tidak ada gunanya! Pak rektor malah tidak mau bertemu dengan kalian dan membicarakan soal ini" Ucap penjaga yang menahan mereka agar tidak bisa masuk ke dalam

Amanda langsung menerobos ke depan dan menghadap ke penjaga sok kuat itu. "Jujur saja kami tidak peduli dengan itu, kau pastinya seorang ayah dan ayah mana yang mau anak nya direndahkan oleh pihak kampus ha?" Tanya Amanda, Caith langsung memegang lengan Amanda agar tidak terbawa emosi

Tiba tiba asisten rektor keluar dan bertemu dengan para mahasiswa yang masih mencoba masuk. "Pak rektor mengizinkan maksimal lima orang itu masuk ke dalam dan berbicara dengan nya, dan sisa nya tetap di luar" Ucap asisten

Amanda dan mereka berempat langsung mengangkat tangan mereka dan asisten mengantarkan mereka sampai ke ruangan rektor, dan saat masuk pak rektor tampak biasa saja dengan situasi yang lama kelamaan akan semakin ricuh ini

"Tak ku sangka anak anak orang berpengaruh seperti kalian juga ikut demo bersama mahasiswa yang lain nya karena biaya yang mahal, mengapa kalian melakukan nya? Padahal biaya tinggi tak membuat keluarga kalian bangkrut" Ujar pria bernama Adiputra Wiyata.

"Karena kami ingin meminta keadilan untuk semua orang, jangan anda kira kami hanya diam saja melihat mereka menderita akibat ulah bapak" Balas Raisha dengan keras

"Pantas aja kak Dey memilih untuk keluar dari rumah dan menjadi seorang penjaga perpustakaan, orang bokap nya aja tukang korupsi" Cibir Abel yang sangat berani

BRAK!!

"JANGAN BAWA ANAK SIALAN ITU YA BAJINGAN, DIA MEMANG ANAK PEMBAWA PETAKA" Pekik Pak Adi di setelah menggebrak meja nya dengan sangat keras, amarah Ella mulai memuncak saat ini

"ANDA BERANI SEKALI MEMBENTAK ABEL? ANDA LUPA JIKA DIA ADALAH ANAK SEORANG LAKSAMANA BESAR HA?" Bentak Ella balik, Pak Adi langsung terbungkam lalu ia kembali duduk di kursi nya dengan pasrah

Pak Adi memijat dahi nya. Tiba tiba Amanda menodongkan senjata api tepat di dahi Pak Adi. "Bagaimana sekarang? Aku bisa saja menembak mu kapan saja Adiputra" Asisten Pak Adi mulai panik dan mencoba meminta bantuan penjaga

Tapi aksi nya terhenti karena Ella menghalangi nya. "Nona Gabriella, saya sangat menghormati mu sebagai anak Jenderal Revanza, mengapa Anda dan yang lain melakukan ini, dan maaf aku harus melakukan nya" Asisten itu memukul wajah Ella dengan sangat keras

BUGH!

BUGH!

Ella memukul kembali asisten pak Adi itu dan akhirnya dia sudah pingsan di tempat, sekarang tidak ada yang bisa menyelamatkan pak Adi sekarang, karena asisten nya sudah tak sadarkan diri, Amanda menarik pelatuk nya dan...

"Boom! Peek a boo! Ini hanya pistol mainan pak Adi, mengapa Anda begitu takut dengan benda ini? Bukan nya Anda yang menjadi salah satu pelaku yang ingin menghancurkan keluarga saya" Amanda langsung membuang pistol mainan nya ke sembarang arah

DORR!

Sebuah peluru berhasil menembus pintu itu untung saja mereka semua langsung menunduk, para penjaga itu langsung mendobrak pintu itu dan menodongkan senjata api ke arah mereka berlima

MISTAKE, CELLA [End]√√Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt