03. Dicky

36 13 12
                                    

Leekkuu gas baca

Matahari mulai membakar seluruh tempat dengan sinar panas nya. Walaupun seperti itu, tidak dapat menghentikan banyaknya orang yang berada didalam hutan.

Mereka semua adalah warga desa yang diperintahkan oleh Pak RT untuk mencari keberadaan warga yang bilang didalam hutan, yaitu Dicky.

"Ayo kita mulai pencarian ini." Ucap salah satu warga

"Ayo pak/ibu semua kita cari. Berpencar agar mudah untuk menemukan nya." Lanjutnya

Semua yang ada disana mengangguk. Mereka mulai berpencar kepenjuru hutan berusaha mencari keberadaan Dicky.

Para Remaja yang berada di warung Dion pun ikut mencari, dan mereka memilih mencari bersama-sama dan tidak ikut dengan rombongan warga lainnya.

"Mau cari kesana gak?" Tanya Jaki sembari menunjuk arah Utara

"Yaudah ayo,"

Mereka semua mulai berjalan ke Utara. Menyusuri semak belukar dan pepohonan yang besar.

Pencarian tersebut terus dilakukan namun tidak membuahkan hasil, hingga hari mulai sore, mereka masih sahaja tak dapat menemukan Dicky dimanapun.

Awalnya mereka semua berniat menyerah akibat sudah kelelahan mencari, namun keinginan tersebut dibantah oleh Dion dan Adit yang terus menyemangati mereka untuk terus berusaha mencari.

"Lelah bangg!" Keluh Piko yang menyenderkan tubuhnya disebuah pohon besar

"Idih gitu doang lelah? gue dong." Ledek Feby yang masih terlihat kuat

Mendengar itu, piko memutar bola matanya malas. Ia beranjak dari tempatnya dan memilih untuk berdiri disamping jaki.

"Udah udah, Ngeluhnya nanti. Kita gak punya banyak waktu buat nyari dicky, ini udah sore." Pinta Dion

"Ayo, jalan. Jangan menyerah, kalian anak muda." Ajak Adit

Mereka semua mengangguk. Lalu kembali memulai pencarian ke arah selatan. Banyak kejadian yang mereka alami selama mencari; seperti bertemu ular, hewan aneh dan tersandung sesuatu, yang saat dilihat tidak ada apa-apa.

Saat area selatan sudah ditelusuri, mereka masih belum dapat menemukan Dicky. Bahkan mereka bertemu dengan warga-warga barusan yang ikut mencari.

Mereka mengatakan bahwa mereka juga tidak mendapati keberadaan Dicky dimana pun. Sudah diusahakan namun tetap saja tak berhasil, mereka sempat menyerah namun tetap mencari.

Pada akhirnya, Remaja-remaja tersebut terpaksa terus mencari kemanapun mereka bisa, ke sebuah batang pohon yang sudah roboh ataupun gubuk-gubuk tua yang sudah rapuh ditengah hutan.

Tak sadar ketika sedang mencari, hari semakin gelap, hutan menjadi gelap membuat mereka kesusahan dalam melihat sekitar. Namun untung sahaja mereka membawa senter yang memudahkan untuk melihat sekitar.

"Bisa-bisanya udah malem, cepet banget eh?" Ucap Raya keheranan

"Lih iya ya? untung deh aku siapin senter hehe," Sahut Kriss

"senter gue bisa menerangi setengah jalan, jadi gak ribet. Asal kalian ada dideket gue aja." Ucap Nael

"Ada berapa yang bawa senter?" Tanya Adit. Sekitar 4 orang yang mengangkat tangan mereka

"empat.. Disini ada satu..dua.." Adit mulai menghitung jumlah mereka

"Ada empat belas, dan yang bawa cuman empat orang...?" Gumam Adit

"Ada yang bawa hp?" Tanya Adit kembali

Ada lima orang yang mengangkat tangan mereka, hal tersebut diberi anggukan oleh Adit, Berarti tidak susah untuk mencari penerangan untuk mereka semua.

Lingkar Kematian Where stories live. Discover now