l i m a p u l u h

3.4K 506 308
                                    

"Aaaaaa

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

"Aaaaaa.... Nona bagaimana ini? Bekas merahnya tidak bisa ditutupi dengan foundation. Bukankah anak bernama Nevan itu terlalu kejam pada anda? Memangnya dia binatang buas yang sedang menandai wilayahnya? Bagaimana bisa dia memberikan hickey di seluruh bagian leher dan tulang selangka anda yang indah seperti mahakarya seni ini?!" keluh Anna entah sudah berapa kali di pagi hari ini sejak wanita itu membantu Aurora mandi.

Aurora terdiam menatap bekas merah yang ada di seluruh leher dan tulang selangka yang diberikan oleh Nevan. Semalam setelah mendapatkan mimpi aneh, Aurora sama sekali tidak bisa tenang dan terus menerus memaksa Nevan untuk tetap berada di sisinya. Entah kenapa melihat laki-laki itu bisa membuat kegelisahan Aurora berkurang.

Tetapi siapa sangka anak itu justru berani meminta izin padanya untuk 'menandai' sebanyak yang dia inginkan. Saat itu Aurora benar-benar tidak memikirkan bahwa jumlah hickey yang diberikan akan sebanyak ini. Anna bahkan sampai mengeluh dan menangis ketika melihatnya.

Aurora terkekeh kecil yang membuat Anna mengernyit bingung. "Itu salahku Anna. Sepertinya semalam aku terlalu terbawa suasana dan membiarkan anak itu bersikap semaunya. Jangan marahi dia."

Anna menggembungkan pipinya kesal. "Ya sudahlah jika memang itu mau anda. Saya akan menurut saja."

"Terima kasih," kata Aurora memasang dasi pada kerah seragam lalu menerima tas dari Anna.  "Tolong jangan katakan apa-apa pada Renji. Tanpa diberitahu pun mungkin sebenarnya dia sudah tahu tapi aku ingin bersikap bodoh tentang hal ini selama mungkin. Aku tidak ingin melihat dua orang kepercayaanku saling bermusuhan."

Anna memandang majikannya dengan pandangan sendu. Ia tidak mengerti dengan jalan pikiran nonanya ini sama sekali. "Nona, bukankah sikap anak itu sedikit berlebihan pada anda?" 

"Berlebihan bagaimana maksudmu, Anna?" Aurora bertanya balik.

Anna memakaikan sepatu mahal di kedua kaki sang majikan lantas menatap Aurora dari bawah. "Saya rasa posesif bukanlah sifat yang seharusnya dirasakan oleh seorang bawahan pada majikan mereka. Maaf jika saya lancang mengatakan hal ini tentang orang anda, nona."

Aurora terdiam beberapa detik mendengarnya kemudian bibir gadis itu membentuk lengkungan sabit cantik yang mempesona. "Tenang saja Anna. Nevan itu anjing yang dibesarkan hanya untukku. Jadi tolong kau maklumi saja setiap sikap kekurangajarannya selama aku masih memaafkan anak itu."

"Baiklah nona. Saya mengerti apa maksud perkataan anda," kata Anna membungkuk hormat pada sang majikan. "Ah dan saya ingin mengingatkan anda bahwa hari peringatan tahunan kematian nyonya tersisa beberapa hari lagi. Apa anda ingin memperingati hari itu seperti tahun-tahun sebelumnya?"

Aurora mengernyit. Kedua alisnya tertaut bingung. "Apa kau lupa bahwa aku hilang ingatan, Anna? Aku tidak ingat seperti apa perayaan kematian ibuku di tahun sebelumnya."

"Maaf maaf, saya lupa sekali anda sedang hilang ingatan nona." ujar Anna menutup mulutnya dan memohon maaf berkali-kali pada sang nona. 

Gadis itu melihat Anna beberapa detik. Memikirkan sesuatu yang terlintas dalam kepala cantiknya begitu saja.

Being AuroraOnde as histórias ganham vida. Descobre agora