bab 44

149 9 1
                                    

assalamualaikum semua
bagaimana keadaan kalian hari ini sebelum kalian membaca cerita ini terutama kita
bersholawat dulu ya..

اللهم صل على سيدنا محمد

****

اِنَّمَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا ؕ‏

"sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan."

".Al insyirah: 6."

Happy ending ♡

Sudah 2 minggu zela dirumah sakit, zela masih tidak percaya bahwa dia tidak akan bisa berjalan lagi. Azka berusaha buat zela tersenyum kembali, tapi tidak ada hasilnya.

Sekarang zela sudah diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit karena kondisinya sudah lebih membaik. Sebelum pulang azka menyempatkan diri untuk beli makanan dikantin, terus balik ke kamar zela. Azka membeli makanan kesukaan zela. Tetapi zela kekeh tidak mau makan.

"Zela? Kamu harus makan! Kalau tidak makan bagaimana cepat sembuh" lirih azka dengan lembut

"Zela tidak laper bang?" Ujar zela

"Harus makan! dari kemarin kamu belum makan"

Dengan terpaksa pun zela nurut sama azka untuk makan, walaupun makan nya hanya empat suap saja azka sudah bersyukur. Setelah itu barulah azka memberi obat kepada zela.

Tok....tok...tok.....

"Assalamualikum!" Ucap Vena membuka pintu

"Waalaikumsallam" jawab azka, lalu meletakan piring ke meja disamping ranjang zela.

Mama vena pun langsung menghampiri mereka berdua, lalu duduk disamping ranjang zela. Azka membersihkan sisa makanan tersebut lalu beranjak keluar dari kamar, tiba tiba zela langsung memegang tangan azka dan menatap azka dengan sedu.

"Zel! Abang mau membuang sampah diluar" ujar azka dengan lembut

"Nanti aja bang! Abang disini aja" ucap zela sedikit merengek

"Azka nanti aja buang nya, sekarang kamu duduk" ujar Vena

"Hmm, iya ma" jawab azka nurut

***

"Abang? Kita mau kemana? Apartemennya udah lewat!" Ujar zela

"Kita tidak tinggal diapartemen lagi? Sementara ini kamu tinggal dirumah mama" jawab azka masih tetap fokus menyetir mobil

"Zela gak mau! Zela mau ikut abang!" Rengek zela

"Zela? Nggak mungkin abang biarkan kamu sendirian, kadang abang harus kerja! Sebab itu abang memutuskan sementara kita akan tinggal di rumah mama" ujar azka bersungguh sungguh

Azka yang tetap fokus melihat jalan, dan tidak sengaja melirik alangkah terkejutnya melihat zela tiba tiba menangis.

"Zel? Hei napa kamu nangis!" Ujar azka kebingungan

"Abang mau buang zela!" Lirih zela terus mengeluarkan air matanya

"Gak! Siapa bilang? Maksud abang! abang juga tinggal disana zela. Saat abang mau berangkat kerja, ada yang jagain kamu zel!"

SECOND LOVE STORY [TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now