🌟 Stars can't shine without darkness 🌟

15 3 0
                                    

"J'adore tes yeux."

- ✨

di sebuah ruangan gelap, cahaya masuk, menyelusup dari sela-sela jendela ikut meratapi nasib gadis yang terkurung dalam ruang kegelapan tak berujung. Di sebuah kursi ia terduduk, di tengah tengah ruangan, tidak banyak yang dapat ia lakukan. Tangannya terikat. Matanya berlinang. Yang lebih menyedihkannya sudah empat hari dia terkurung diruang ini dan tidak ada tanda-tanda orang suruhan ayahnya yang menyelamatkan nya dari tempat ini.

krek-

Tidak lama dari itu suara pintu yang terbuka, matanya terbelalak, jantungnya berpacu dengan cepat, melihat seseorang di depannya yang rasanya familiar bagi nya. Kini rasanya seperti ada yang mencekik lehernya, nafasnya semakin tak beraturan, air mata sudah membanjiri seluruh wajahnya yang mungil.

DOR! DOR!!

Setelah suara gema dari tembakan memenuhi ruangan, salah satu dari ketiga pria yang sekaligus pemimpin nya berdiri tepat di hadapan orang itu dengan salah satu tangan memainkan pistol sambil menatap puas hasil 'karya' nya itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah suara gema dari tembakan memenuhi ruangan, salah satu dari ketiga pria yang sekaligus pemimpin nya berdiri tepat di hadapan orang itu dengan salah satu tangan memainkan pistol sambil menatap puas hasil 'karya' nya itu. Pria itu memang sengaja melesatkan tembakan nya tepat di atas kepala orang, seolah senang mempermainkan psikis nya.

Balutan kemeja hitam serta perpaduan jas hitam dengan sorot matanya yang tajam, tubuhnya yang atletis memancarkan aura mempesona dan rahangnya yang tegas menambah pesonanya sebagai pria dewasa membuat siapa saja yang melihat nya akan jatuh cinta jika saja ekspresi wajah pria itu tidak terlalu dingin dan menakutkan.

"Maaf tuan muda, mau diapakan dia?" tanya salah satu pria yang ternyata adalah pengawal pribadi yang di sebelah nya dengan ekspresi tenang karena sudah terbiasa sikap tuan muda nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Maaf tuan muda, mau diapakan dia?" tanya salah satu pria yang ternyata adalah pengawal pribadi yang di sebelah nya dengan ekspresi tenang karena sudah terbiasa sikap tuan muda nya.

"Scaphism, as soon as possible," perintah pria yang dipanggil 'tuan muda' itu dengan nada datar.

Mendengar kata 'Scaphism' wajah orang yang dijadikan karya dari pria itu seketika pucat, tubuhnya terpaku menegang, kemudian segera merangkak memegangi salah satu kaki pria itu, memohon belas kasihan dengan tangisannya terputus-putus dengan suara yang serak akibat terlalu banyak menangis sejak diculik oleh pria itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 03 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dear annoying fiancé Where stories live. Discover now