Kehidupan Kelam

2 0 0
                                    

*//PERINGATAN//*

"Cerita ini hanyalah fiktif belaka, maaf apabila ada kesamaan nama, konten ini juga mengandung kekerasan, mohon maaf apabila ada yang tersinggung dan tolong membaca dengan pikiran bijak, jika konten mengganggu/mengacaukan pikiran anda, saya mohon maaf :3 eh- ketinggalan... adegan yang tidak baik jangan ditiru ya teman-teman"

"i-ibu..-"

"Zora, masuk kekamar mu!!" Zora kecil yang baru berumur 9 tahun tersentak kaget karena suara ayahnya yang menggelegar di telinganya, ia bergetar takut hingga tidak mampu untuk pergi dari tempatnya...tak lama kemudian ayahnya datang dengan tangan yang sudah berlumuran darah dan menyeretnya kedalam kamar adiknya Elias...

Dicengkramnya lengan Zora hingga ia merintih kesakitan.

"Kau sudah cukup dewasa bukan hmm?, Kau melihat segalanya-" Belum selesai ayahnya berucap...Zora berteriak dengan pukulan lemah tangan mungilnya, "KAU BUNUH IBU KAMI!!, KU LAPOR-"

//PLAAKKK//

Air mata Zora membasahi pipinya yang lebam akibat tamparan keras ayahnya..

"DIAM!!!, jika kau berani melapor...maka adikmu Elias akan menyusul ibumu...Elias tidak tau apa-apa, bahkan kau tidak punya bukti apapun, pisau tadi? jasad ibumu? Sepertinya sudah jadi abu di belakang rumah sekarang..." Ayah Zora terkekeh melihat Zora yang semakin terisak...

"Bahkan dengan mata merah anehmu itu.. orang-orang tidak akan percaya padamu dan malah mejauhimu...anak monster"

"Z...a"

"Zora..."

"ZEAN AOZORA!!!"

//BRAK!!!//

Zora terlonjak kaget hingga ia berdiri dari kursinya karena gebrakan meja menyadarkan lamunannya.

"Jika kau punya masalah dipikiranmu pikirkan nanti! Jangan berpikir hal lain dikelasku!" Omel gurunya disusul tawa ejekan teman-temannya, ia lantas menunduk berusaha menenangkan emosi nya.

"Maaf pak" ia lalu duduk kembali, namun gelak tawa dan bisikan-bisikan temannya masih saja terdengar..

Beberapa menit kemudian bel pulang berbunyi namun ia disuruh untuk tetap dikelas untuk mendapat ocehan atas kecerobohannya tadi...

"Baiklah Zora saya harap kau tidak mengulangi hal tadi lagi sesuai apa yang saya sampaikan tadi.." guru itu keluar...selang beberapa detik Zora mengemasi bukunya dan beranjak dari tempat duduknya, sialnya... sekelompok pembully yang biasa mengganggunya menghadang di pintu kelas dan masuk satu persatu...membuat Zora mundur pelahan.

"Ugh, lama sekali bapak tua itu aku kan jadi rindu denganmu Zora..", ucap Shena adik dari ketua geng itu dengan nada mengejek, ia menyeringai lalu menarik paksa kacamata Zora, Zora tersentak kaget dan berusaha merampasnya kembali namun Noah menariknya dan mengunci tubuh Zora dengan lengannya..., Helio kakak Shena mendekat dan mencengkeram dagu Zora kuat.

"Kau berani melawan ya dasar culun..., oh iya kemarin aku masih melihatmu bekerja di cafe om om itu...dibayar berapa kau permalam hmm?", Mata Zora melotot tidak terima...

"Kenapa kau bertanya itu kak? Kau mau menyewanya?" Sambung Shena...

Mereka tertawa.., tangan Zora mengepal erat.

"Menjijikkan..." Gumam Zora geram..

"Huh? Apa yg kau katakan?" Sahut Helio menantang

"Pikiran kalian menjijikkan!!" Balas Zora dengan nada meninggi.

//Bugh!//

Noah melayangkan pukulan keras ke wajah Zora membuatnya jatuh tersungkur.

"Ahg..." Gelak tawa mereka mengisi ruang kelas itu, "kau sepertinya belum puas juga.."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 5 days ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

~[[ Begin from me to the abyss ]]~Where stories live. Discover now