23

641 120 16
                                    

"Ayah, siapa anak itu? Kenapa aku selalu melihatnya terluka?"

"Jangan mendekatinya love! Anak itu berbahaya. Oke?"

"Hu'um."

"Hey! Ano. Boleh aku duduk disini? Aku selalu melihatmu merenung. Apa yang kau lihat di danau itu?"

"..."

"Oh astaga. Luka di wajahmu tambah parah. Kau terbentur sesuatu? Siapa yang memukulmu?"

"Orang jahat."

"Dahimu berdarah. Biar kuobati... Tapi aku harus mengobatimu dengan cara bagaimana? Duh. Aku tak tau. Sini aku lap saja yah?"

"Kalau besar nanti, aku mau jadi dokter supaya bisa mengobatimu. Hihi.. aku janji."

"Sebenarnya ayahku melarang untuk mendekatimu. Tapi ini rahasia yah. Aku diam-diam datang kesini untuk bertemu denganmu. Mari kita berteman."

"Ayo kita menikah! Teman-teman di sekolahku membicarakan itu. Mereka berebut ingin menikahi anak lelaki yang jago bermain bola di kelas sebelah. Tapi aku tak menyukainya. Aku mau menikah denganmu saja."

"Kau jelek. Aku tidak suka."

"Ishh. Lihat saja nanti kalau aku besar. Aku akan jadi yang paling cantik. Dan juga seorang dokter hebat! Jangan tertawa aku serius tau!"

"Aku tidak tertawa."

"Ayah. Dimana anak yang selalu terluka itu? Kenapa aku tak pernah melihatnya?"

"Mungkin dia sudah mati."

Happy Reading ^^
.

.

.

.

Sakura menunduk di tengah-tengah denting sendok yang bersentuhan dengan piring kaca. Pagi ini, lagi-lagi dia terbangun di mansion Uchiha, lebih tepatnya di kamar Itachi.

Entah apa yang terjadi, tapi Sakura ingat jika semalam dia berbicara dengan Sasuke. Dia mengobati luka Sasuke kemudian Sasuke mengatakan hal aneh menyangkut ayahnya.

Sakura sempat meneguk minuman Sasuke dan setelahnya... Buram. Dia tak ingat apapun. Tapi Sakura tau jika pemuda itu mencuri kesempatan untuk menciumnya.

"Ah." Sakura tersentak.

Trak.

Sakura menjatuhkan sendok dan mengusap bibirnya tak percaya. Sa-sasuke menciumnya? Bagaimana bisa pemuda dingin itu menciumnya? Tidak! Tidak! Sakura pasti sudah mabuk.

"Ada apa?"

Sakura menggeleng gelagapan. "A-aku hanya teringat sesuatu. Tidak terlalu penting kok. Haha."

Dokter Sakura [END]Where stories live. Discover now