48. SALAH PAHAM

Mulai dari awal
                                    

"Kenapa kamu kasar?." Tanya Candra

"Karna gua bukan cewe lemah." Bentak nuseiba

"Mau kamu sekuat apapun , tetap saja dirimu seorang wanita yang harus di perlakukan dengan lembut." Ucap Candra

Nuseiba yang mendengar hal itu dirinya mematung dengan ucapan Candra, baru kali ini ada seorang laki-laki yang tahan dengan sikapnya.

"Kenapa diem hm." Ucap Candra tepat di telinga nuseiba.

"GILAA LO!!." teriak nuseiba sambil meninju perut Candra. Candra meringis karna pukulan keras nuseiba tetapi ia tersenyum manis kepada nya. Nuseiba yang melihat itu, ia mengangkat jari tengah nya.

"Turun kan tangan mu itu!." Ucap Candra

"Ogah."

"Nuseiba Adiba Khanza." Ucap Candra

"Apa sihh Lo." Kesal nuseiba

"Ingat ini baik-baik, akan ada seorang pria yang datang ke rumah mu , sambil membawa keluarganya." Ucap Candra lalu ia meninggalkan nuseiba yang mematung di sana.

"Apa maksud Lo can." Lirih nya.

***

Di sisi lain lain Azahra telah siuman lalu ia melihat sekeliling, tiba-tiba ia menumpahkan air matanya dan menyebut nama ibunya.

"Umma." Lirih nya

"Azahra pengen pulang umma." Pinta nya

Azahra yang hendak bangun tetapi usahanya sia-sia, karna semua badannya seakan remuk. Tiba-tiba mata nya tertuju pada pria yang berdiri di pintu sambil menangis. Azahra yang melihat itu ia tersenyum lalu meminta laki-laki itu mendekat kepadanya. Pria itu bergegas memeluk azahra dengan isakan tangisnya yang begitu pecah. Bahkan tangisannya terdengar oleh pasien yang lain nya, begitupun dengan Candra dan nuseiba yang terkejut mendengar suara tangisan yang begitu keras.

"Siapa tuh." Tanya nuseiba

"Zayyan." Ucap Candra

"Biarkan mereka berdua , jangan mengganggu nya." Sambung nya. Nuseiba memukul perut Candra dan berlari sambil mengangkat jari tengah nya.

"Seperti nya dirimu benar-benar harus saya nikahi."

Zayyan terus menangis terisak-isak dirinya sangat merasa bersalah kepada istrinya, ia tak bisa menjaga istrinya dengan baik. Bahkan ia sampai menuduh nya dan berkata buruk kepada Azahra.

"Mas zayyan, jangan nangis." Lirih azahra

"Zah, maafkan saya." Ucap nya tersedu-sedu. Azahra merenggangkan pelukannya dan memegang wajah suaminya, lalu menatap nya dengan tatapan yang sendu.

"Mas baru kali ini , dirimu mengucapkan kalimat yang sangat sakit kepada saya . Mas tau? hati saya sakit, mas zayyan gak inget sama perkataan umma hiks. Umma pasti sedih di sana."

Zayyan bergegas memeluk erat tubuh azahra, dan berteriak di dekapan nya. Zayyan memukul kepalanya sendiri dan berteriak begitu kencang.

"ARGHHHHH SAYA SUAMI GAK BERGUNA ZAH." Teriak nya. Azahra mengeratkan pelukannya dan mengusap lembut rambut suaminya.

"Jangan berkata seperti itu mas." Lirih azahra

ZAYYAN & AZAHRA [END] [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang