Keenan With His First Love [On Going]
Table of contents

    YOU ARE READING

    Keenan With His First Love [On Going]

    Teen Fiction

    "Cinta pertama". kalian percaya dengan kalimat itu?. dari banyak nya manusia dibumi mungkin ada yang tidak percaya dengan kalimat itu, begitupun dengan Bumi laki-laki dengan ketampanana diatas rata-rata, terkenal bad boy, mots wanted boy disekolah...

    #bucin #cintapertama #fiksiremaja #gengmotor #konflik #masalahkeluarga #motswanted #sad #sahabatkecil #sma

    1. Bohong

    30 9 5 
                                        
    
                                              
    "BUNDA, LEA PULANG" teriak Lea saat memasuki rumah mewah nya.
    Lea adalah adik perempuan Keenan satu-satunya. Keenan punya tiga adik, dua laki-laki yaitu Langit dan Haidar. Dan satu adik perempuan, Lea.
    "Gadis bunda, masa pulang sekolah teriak-teriak" ujar Letta--Bunda Keenan setelah kembali dari dapur.
    Lea menyengir kuda sambil mencium punggung tangan Letta yang diikuti Luna.
    "Eh, ada Luna" sapa Letta ramah.
    "Iya tante" jawab Luna tak kalah ramah.
    "Kalian pulang berdua?" tanya Letta.
    "Iya. Bang Keenan tadi pergi sama Bang Jerrel, katanya ada urusan" jawab Lea.
    "Tadi, aku pulang lewat PN satu makanya bareng" tambah Luna.
    Lea dan Luna tidak satu sekolah karena Lea masih SMP, dan Luna sudah SMA. Pelita Nusa satu untuk tingkat SMP dan Pelita Nusa dua untuk tingkat SMA.
    Dua sekolah itu milik Kakek Keenan, walaupun begitu Keenan dan cucu yang lain tidak semena-mena. Mereka tetap mematuhi aturan sekolah. 
    "Dua anak bujang Bunda pada kemana?" tanya Letta.
    "Tadi aku liat Haidar masih latihan basket, kalo Langit aku ngga tau" jawab Luna.
    "Bang Langit pasti ketempat biasa bun" sahut Lea.
    "Yaudah, mending kita makan yuk?" ajak Letta pada dua gadis didepan nya.
    "Tante sama Lea aja, aku masih kenyang" tolak Luna ramah.
    "Tap---" ucapan Letta terpotong.
    "Bunda, Haidar ganteng pulang." oh, itu suara Haidar si anak setan, kata Langit. 
    "Ngga, sopan!" sarkas Letta.
    "Hehe, Assalamualaikum Bunda sayang." manis banget anak setan ini.
    "Waalaikumsallam," ucap ketiga wanita itu bersamaan.
    "Ka Luna, kok ngga bareng Bang Keenan?" tanya anak set--eh Haidar maksudnya.
    "Keenan ada urusan katanya" jawab Luna.
    Haidar mengangguk-ngangkukan kepalanya. "Paliang juga urusan tawuran" gumam nya pelan.
    "Hah?" sahut Luna dan Lea.
    "Ngga, kok" kata Haidar panik. 
    Untung cewe tu suka budek, kalo mereka denger bisa habis muka gue yang ganteng ini sama BangKe. bantin nya. 
    Haidar tau aja kalo ngajak ngobrol cewe pasti jawabannya 'hah'. 
    Tunggu... BangKe yang dimaksud si anak setan ini siapa? Bang Keenan kah? Mungkin iya, Bang Keenan disingkat jadi BangKe. Pintar juga si anak setan ini.
    🐥🐣🐥
    Waktu sudah menunjukan pukul dua dini hari tapi, Keenan belum juga pulang.  Entah kemana pergi nya si BangKe itu.
    Diruang tengah ada Radi--Papa Keenan, yang sedang menunggu putra sulung nya pulang.
    Ceklek.
    Suara handle pintu terbuka, apakah itu Keenan?.
    Keenan jalan mengendap agar orang rumah tidak tahu jika dirinya pulang selarut ini.
    Terang. Saat Keenan akan berjalan menuju tangga lampu rumah nya menyala sehingga, Keenan bisa melihat keberadaan Radi.
    Lampu rumah Keena memang biasa dimatikan saat semua orang rumah tertidur.
    "My soon?" sapa Radi, basa-basi sebelum mengoceh.
    "Pa-papa? Papa kok belum tidur?" tanya Keenan. Si BangKe gugup.
    "Dari mana aja kamu? Jam segini baru pulang" tanya Radi sedikit ngegas.
    "Tadi, temen Keenan kena musibah Pa. Jadi Keenan sebagai teman yang baik harus membantu, iya kan? Iya dong" terang nya sambil cengengesan.
    "Musibah? Musibah apa?" tanya Radi penasaran.
    Hadeh Pa, lagi dibohongin si BangKe itu percaya aja Bapa ini. Habis tawuran itu Pa, tawuran.
    Gimana Pa Radi mau curiga sama Keenan, orang sekujur badan nya bersih tanpa luka sedikit pun, bahkan muka ganteng nya terlihat mulus.
    "Em, musibah sakit. Iya sakit" jawab Keenan meyakin kan Radi.
    "Gitu dong bantu sesama, kita ini orkay jadi, harus dermawan sama orang." bangga Radi sebagai orkay, sambil merangkul anak sulung nya.
    "Papa, ngga marah?" tanya Keenan sedikit takut.
    "Ngga lah, masa anak bantuin orang Papa marah. Papa malah seneng kamu ngelakuin hal-hal yang berfaedah seperti ini" jawab orang yang sedang dibohongi anak nya.
    "Kalo gitu Keenan ke kamar dulu deh" 
    "Iya, sana istirahat kamu pasti cape udah bantuin temen kamu" 
    Author jadi kasian sama Pa Radi, emang si BangKe ngga ada ahlak bohongin Bapa sendiri.
    🐥🐣🐥
    Luvy gimana hari ini? Cerita dikit dong sama Vivi. 
    Suka ngga sama cerita ini? Kalo suka usahakan follow, vote, dan komen. Ramaikan disetiap paragrafnya luvy
    Cerita NaralyBumi ada versi instagram nya juga loh, buruan baca biar ngga ketinggalan. Bacanya disini ig.@yourfav_luvy
    See you next part luvy, tunggu NaralyBumi ya❤🐣
    Keenan With His First Love [On Going]Where stories live. Discover now