26. Message from the Future

63 7 24
                                    

Tema: Terlempar ke masa depan
Tokoh Utama: Kemal

Sinar temaram dari lampu tidur di atas nakas membuat suasana di kamar terasa begitu tenang. Hanya ada seorang pemuda yang tengah berbaring di atas kasurnya sambil sibuk menatap sesuatu di layar telepon genggamnya. Layarnya menampilkan pesan yang saling berbalas di obrolan grup yang diikutinya. Saat ini, para anggota di grup tersebut sedang membicarakan tentang situs yang memungkinkan untuk menuliskan pesan untuk diri sendiri di masa depan.

Rasa penasaran dan ketertarikan meliputi perasaan pemuda tersebut. Ia pun akhirnya menekan tautan yang dibagikan oleh salah satu anggota, seketika tampilan di layarnya beralih ke situs yang didominasi oleh warna biru dan putih itu. Sambil menatap kolom putih yang masih kosong, ia berpikir keras tentang apa yang harus ditulisnya di sana.

「 Halo, diriku di masa depan

Gimana kabarnya? Apakah semua keinginan kita sudah terwujud? Sepertinya sih enggak ya, wkwkwkwk. Belum lama ini aku bergabung ke klub kepenulisan yang ada di sekolah, namanya Four-Leaf Clover atau disingkat jadi FLC. Setelah melewati proses seleksi yang sulit, akhirnya aku diterima. Jadi aku penasaran, apakah di 10 tahun kemudian FLC masih aktif? Semoga itu terjadi seperti yang diharapkan member lainnya juga ya. Kuharap, aku juga masih bertahan di sana sambil terus meningkatkan kemampuan menulisku menjadi lebih baik lagi agar bisa menamatkan semua cerita yang sedang kubuat.

Oh iya, waktu itu aku hanya bercanda, tapi ... kita enggak beneran jadi bandar slot 'kan di masa depan? Mending ngedate sama fisika aja sih daripada jadi begitu. 」

Setelah berhasil mengisi kolom berisikan pesan yang akan diterima dirinya di masa depan dengan rapi, ia pun membaca kalimat per kalimat itu sambil menahan rasa ingin tertawa. 'Pfftt ... nulis apaan sih ini, cringe banget,' gumamnya dalam hati, merasa malu dan geli sendiri melihat pesan yang dituliskannya.

Namun, ekspresi itu seketika berubah ketika beberapa menit kemudian ada notifikasi pesan yang masuk ke akun surelnya. 'Hah?! Gilaa, gak masuk akal banget!'

Ternyata, pesan yang baru masuk itu adalah balasan dari dirinya 10 tahun kemudian. Tentu saja itu berhasil membuat si pemuda sangat terkejut dan bertanya-tanya apakah yang sedang terjadi saat ini mungkin dilakukan.

Detak jantungnya berdegup dengan kencang akibat kejadian aneh yang di luar logika ini. Meskipun gemetaran, jarinya berselancar dengan lihai ketika mencoba untuk mencari titik terang terkait hal tersebut. Berulang kali ia membuka artikel yang muncul di pencarian satu per satu, terus menggulir dan mengetikkan alternatif lain untuk kalimat di kolom pencariannya, tapi semua itu hanya membuang waktunya saja. Nihil. Tidak ada informasi yang mengatakan bahwa mengirimkan pesan ke masa lalu adalah hal yang mungkin dilakukan. Itu semua hanyalah angan-angan belaka.

'Ini ... emang gak mungkin sih.' Pemuda yang kini sedang bersandar sambil duduk meringkuk di atas kasurnya itu mengacak-mengacak rambutnya. 'Sial, sebenernya ini pesan dari mana sih?!'

Gawai canggih yang tadinya dia letakkan dengan sembarang, kembali diambilnya setelah terdiam beberapa saat untuk menjernihkan pikirannya. Dia pun memutuskan untuk membaca sekali lagi pesan tersebut dengan benar kali ini.

「 Halo, diriku di masa lalu

Hmm ... kalau dibilang baik-baik saja sih tidak juga. Di sini sangat kacau. Ini sudah tidak seperti bumi yang dulu lagi. Walaupun tidak terdengar masuk akal, tapi saat ini banyak monster yang berkeliaran dan membuat umat manusia terancam musnah. Berkat dirimu menyukai cerita-cerita bergenre aksi, fantasi, dan semacamnya, kita jadi lebih mudah beradaptasi dengan situasi di luar nalar ini.

Ah iya, FLC juga masih tetap aktif kok di masa ini. Meskipun saat dimulainya situasi mencekam itu sesuatu yang disebut 'sistem' memisahkan para member, tapi kita masih beruntung karena bisa membentuk party dengan empat member yang dikenal. Yah ... pokoknya keputusanmu untuk bergabung dengan klub itu memang pilihan yang bijak.

FLC MultiverseOn viuen les histories. Descobreix ara