(03)

75 16 0
                                    

Keesokan harinya, sekolah Jelita terlihat gempar karena kedatangan murid baru yang katanya anak pengusaha terkenal yang baru pindah dari Amerika.

Dan yang lebih hebohnya lagi, dia adalah mantan pacar Rafandra Yudistira ketua osis SMA Nusa Bakti dan pacar dari Darel Endrico ketua club basket.

"Perkenalkan diri kamu" ucap wali kelas pada murid baru itu.
"Halo, saya Rachel Monica. Salam kenal" ucap murid baru yang ternyata adalah Rachel

"Rachel, duduk di kursi kamu"
"Makasih bu" Rachel berjalan menuju bangku nya yang ada tepat di belakang Rafa.

Ya, dia satu kelas dengan Rafa dan itu membuatnya sangat senang.

"Aku bakal buat kamu balik lagi ke aku Raf" batinnya seraya menatap lamat punggung Rafa

***
Sepulang sekolah, Jelita memutuskan untuk mampir dulu ke rumah Wendy.

"Iya, aku nggak bakal kabur. Bunda puas kan? Udah dulu kalo gitu" tanpa menunggu jawaban dari sang bunda, Jelita langsung mematikan telponnya.

"Kenapa lagi?" tanya Wendy yang melihat muka masam sang sahabat
"Hari ini gue mulai les. Duhh, males banget tau nggak" keluh Jelita
"Ya udah sih, lagian kan bagus, siapa tau nilai lo jadi naik"
"Lama-lama lo mirip bunda deh, ngomongin nilai mulu"
"Ya emang nilai lo jelek banget Je"
"Masih mending nilai si Vino asal lo tau. Kalo gini terus gimana lo bisa lulus terus kuliah ke luar negeri coba? Itukan salah satu impian lo, bisa bebas dari kekangan bunda"

Jelita menghela nafas kasar
"Tanpa les pun gue yakin gue bisa naikin nilai gue" ucapnya
"Lo yakin? Lo itu kalo nggak di suruh, nggak di pecut semangatnya, nggak bakal pernah mau nyentuh buku, apalagi belajar"

"Masalahnya gue nggak nyaman Wen. Bunda bilang guru les gue itu cowok, anak temennya"
"Cowok? Lo udah ngomong ke bunda kalo nggak nyaman?"
"Udah. Gue juga minta ganti ke cewek, tapi bunda malah bilang itu akal-akalan gue supaya gue bisa leluasa ngerjain gurunya kalo itu cewek"

Kini Wendy yang menghela nafasnya
"Yang sabar deh. Sorry gue nggak bisa bantu. Lo tau sendiri kan gimana bunda lo?"

Jelita mengangguk
"Iya, santai aja. Ya udah, gue balik dulu deh"
"Hm, hati-hati lo"

***
Waktu menunjukkan pukul setengah 5 sore. Jelita turun dari kamarnya dan berjalan menuju dapur dengan muka bantal dan rambut acak-acakan.

Dia bahkan tidak menyadari ada orang yang tengah menatapnya dingin sembari bersedekap dada tengah duduk di sofa ruang keluarganya.

"Udah berapa jam gue tidur ya?" batinnya lalu menoleh menatap jam dinding

"Uhukkk" Jelita seketika tersedak saat melihat sosok yang tengah duduk di sofa itu.

"Es batu? Kok dia bisa ada disini? Masa sih gue sampe kebawa mimpi saking keselnya sama dia?" Jelita mengerjapkan matanya berulang kali memastikan orang didepannya nyata atau tidak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Es batu? Kok dia bisa ada disini? Masa sih gue sampe kebawa mimpi saking keselnya sama dia?" Jelita mengerjapkan matanya berulang kali memastikan orang didepannya nyata atau tidak.

My Privat Teacher Became My BoyfriendWhere stories live. Discover now