14

471 54 14
                                    




.


.



"The king.."

Gumaman samar itu membuat Haechan yang tak sengaja mendengarnya pun menoleh.

"Kau mengatakan raja? Apa maksudmu Mark? Kau tahu sesuatu?"

Mark memejamkan mata sejenak kemudian membalas tatapan penasaran dari Haechan.

"Situasi ini.. bisa dibilang.. berbahaya.."

"Berbahaya?? Apa dunia akan kiamat!?" Haechan tidak bisa mengontrol perkataannya lagi di saat panik yang melanda datang tanpa henti.

Mark menggeleng, "Tidak, bukan seperti itu. Pedang itu tanda jika seorang raja tengah bertarung. Kami, vampir keturunan murni juga memiliki pedang kuno itu dan diwariskan pada keturunannya jika raja terdahulu meninggal. Ukuran dan warna pedang menyesuaikan warna rambut kami. Walaupun aku belum lahir saat perang besar itu terjadi, tapi pedang kuno itu digambarkan secara detail di literasi sejarah kerajaan Lee. Pedang itu jarang atau bahkan hampir tidak pernah ditunjukkan oleh pewaris kekuatan raja terdahulu. Jika pedang itu muncul, kemungkinan situasi sekarang tidak baik-baik saja."

Mark menyudahi penjelasannya karena Haechan terlihat tidak begitu paham perkataannya. Wajar memang, karena Haechan hanya seorang pemuda biasa.

Haechan memiringkan kepalanya kala memaksa otaknya memahami penjelasan dari vampir Jung itu. Yang bisa ia tangkap sekarang adalah situasi yang patut untuk diwaspadai.

"Berarti.. pedang perak itu milik siapa?"

Mark menggeleng tidak tahu, "Di sana ada dua keturunan murni yang mewarisi kekuatan kaisar Lee, entah milik tuan besar Lee atau milik Jisung."

Haechan masih tidak puas dengan penjelasan Mark. "Lalu untuk keluarga Jung? Siapa yang mewarisi pedang kuno itu?"

"Putra sulung keluarga Jung."

Haechan terdiam, "Bukankah.." Mark mengangguk, "Seharusnya kakakku yang mewarisi pedang kuno kami. Tapi dia terlanjur pergi sebelum menerima warisan kekuatan dari ayah kami. Maka sampai sekarang pedang itu masih ada dengan ayahku. Dia belum mau mewariskannya padaku."

"Kenapa?"

"Aku masih terlalu muda untuk mewarisi kekuatan besar itu."

Menarik, ini pembahasan yang sangat menarik. Setiap keturunan murni vampir bangsawan memang menyimpan kekuatan dan rahasia besar masing-masing. Dan kemunculan pedang kuno di atas langit merupakan hal yang tidak bisa disaksikan oleh sembarang orang. Setelah perang besar yang terjadi pada kekuasaan kaisar Lee, pedang kuno itu tidak lagi dimunculkan karena dunia sudah damai. Kemunculannya juga agar memperlihatkan bahwa ada seorang raja yang berkuasa memimpin peperangan dan memberikan kekuatan serta semangat untuk para prajurit perang yang bertarung dengan sengit di medan perang.

Jika pedang itu retak atau hancur, tandanya si raja telah gugur, dan kekuasaannya pun hancur.

"Pedang kuno itu memiliki nama?" Mark mengangguk, "Kalau tidak salah namanya-"

"Damocles."

Baik Haechan, Mark dan sang nahkoda serentak menoleh ke sumber suara.

"Chenle??" seru Haechan kala mendapati Chenle telah berdiri di ambang pintu kabin entah kapan. Vampir manis itu tersenyum teduh, namun entah kenapa senyuman tersebut sangat berbeda dari yang selama ini ia tunjukkan.

Seperti bukan Chenle saja.

"Chenle? Kau baik-baik saja?" Bergegas Haechan menghampiri dan langsung mengecek keadaan vampir manis itu dari ujung kepala sampai ujung kaki.

I'm Yours, Master! [JiChen]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang