⭐Bab 30⭐

69 10 7
                                    

Apa yang tak diharapkan kadang kala terjadi, dan apa yang diharapkan sering kali tak kunjung menemui

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Apa yang tak diharapkan kadang kala
terjadi, dan apa yang diharapkan sering kali tak kunjung menemui.

Begitulah, segala sesuatunya telah ditentukan oleh sang Pemilik Kehidupan. Allah tahu mana yang terbaik bagi setiap hamba.

Segala sesuatunya sudah berada dalam genggaman Allah. Tidak ada yang tidak mungkin jika Ia sudah berkehendak, apa pun bisa terjadi hanya dalam jentikan jari jemari saja.

Ibarat sebuah magic yang datang sekejap mata, kesedihan dapat berubah kebahagiaan, begitu pula sebaliknya.

Itulah yang tengah dirasakan seolah Hinata Navisha, di usianya yang hendak menginjak dua puluh tujuh tahun ia dihadapkan pada kondisi mendebarkan. Di mana sosok yang pernah menyakitinya di masa lalu, kini nyatanya menjadi calon imam bagi keluarga kecilnya.

Tidak pernah Hinata duga, Naruto akan kembali ke dalam kehidupan. Masa lalu tidak hanya sebatas cerita saja, tetapi mendatangkan pembelajaran berharga.

"Darinya aku belajar sabar dan menerima keadaan kurang menguntungkan. Darinya aku banyak mengambil pembelajaran apa yang harus dilakukan dan tidak, dan... darinya pula aku menerima kebaikan."

"Memang benar, tidak ada kata tidak mungkin ketika Allah telah berkehendak. Takdir-Nya kadang kala mengejutkan dan mendebarkan, tetapi di balik itu semua terdapat kebaikan menyertai."

"Sekarang setelah semuanya berjalan... aku bisa memahami apa arti hidup ini."

"Cintailah orang yang mencintaimu, dan cintailah dengan sangat orang yang kamu cintai atas dasar cinta pada Allah."

"Memang benar kalau cinta hanya berlandaskan pada napsu saja maka tidak akan berakhir seperti yang diharapkan, selalu saja mendatangkan kekecewaan hingga berujung perpisahan, tetapi... ketika perasan itu dipasrahkan sepenuhnya pada sang pemilik hati, maka Allah akan meyakinkan diri jika dialah yang terbaik."

"Emm, aku rasa... pilihan ini tidaklah salah."

Hinata bermonolog seorang diri di belakang rumah. Tahun-tahun ke belakang mempunyai sejarahnya sendiri.

Jatuh bangun ia susun menjadi istana memperbaiki diri. Dulu keadaan tak begitu menguntungkan baginya.

Mungkin disebabkan ia jauh dari Allah maka semuanya berantakan, tetapi setelah mengenal Allah lebih jauh, Hinata merasa sangat tenang.

Ia tidak lagi memikirkan tentang apa yang harus dilakukan, tidak menggebu-gebu tentang perasaan, semuanya dipasrahkan pada Allah semata. Karena ia tahu Allah sebaik-baiknya pembuat rencana. Ia hanya mengikuti alur yang telah ditentukan.

Semilir angin musim semi berhembus menerbangkan hijab panjangnya meliuk-liuk tergambar jelas dalam bayangan.

Sepasang manik bulan itu menutup perlahan menikmati aroma bunga sakura dan juga sejuknya udara menyapu wajah cantiknya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 19 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dibalik PENGKHIANATANWhere stories live. Discover now