6.Terkunci dalam Safir

443 100 4
                                    

Sadar ga sih kalau istana dan penunggunya di sini kek di puter balik? Klod yang masih murni mata safir ada di istana Garnet, sementara (m/n) yang matanya berubah jadi garnet, di taruh di istana Safir. Kiw kiw😏

____

Same old tired, lonely place

____

Rombongan itu sampai di istana, betapa kagetnya mereka saat membuka kereta kuda dan melihat (m/n) telah sadar, dengan santai duduk dan menunjukkan ekspresi lugu tanpa dosa. Pria itu menoleh pada Claude yang sedikit ternganga dan bertanya "etto, ini dimana?"

Claude tersadar dari keterkejutannya. Mempertahankan ekspresi datar, ia pun menjawab"Istana Obelia. Kau pingsan dan koma kemarin malam. Kau benar bernama Aethernius?"

(M/n) Bergeming, sepertinya namanya memang terkenal karena menjadi tunangan putri Aridia. Pria itu mengangguk, netra Garnet miliknya bergulir menatap Claude dan membatin sejenak 'mahkota dan tahta mu itu milikku hei, ah tapi sudahlah. Aku lebih tertarik meratakan Astania sekarang'

".....bisakah aku pergi sekarang?"

"Untuk mencari adikmu yang di culik prajurit Astania? Tidak. Aku mendapat pesan dari kekaisaran Aridia bahwa masalah ini akan melebar. Untuk sementara, kau tinggal di istana safir"ucap kaisar itu berbalik pergi saat (m/n) keluar dari kereta kuda.

Pelayan pelayan yang menunggu kedatangan rombongan tampak melotot, menganga melihat wajah (m/n) saat pria itu berjalan sedikit tertatih mengikuti Claude. Ia heran kenapa tak ada prajurit yang menghentikan dirinya disana. Padahal jika dipikir lagi, ia sudah melakukan hal seenaknya dengan berjalan mengekori kaisar.

"Jika seperti itu kondisinya, maka aku seharusnya pergi lebih awal. Adikku sedang-

"Dalam bahaya, dan jika kau memaksa pergi. Kau akan menghadapi puluhan ribu prajurit Astania yang bergerak dari perbatasan"(m/n) terbelalak kaget. Kenapa banyak sekali kejutan dalam hidupnya yang rumit ini sih?!

Claude berhenti berjalan sejenak, melirik (m/n) yang menatapnya hampa lalu memperhatikan netra Garnet yang memancarkan cahaya merah misterius di dalamnya. 'ia terlihat begitu terluka dan khawatir, andai orang itu juga peduli seperti ini, tunggu. Apa yang ku pikirkan? Anastacius sudah mati. Kau sendiri yang menusuk perutnya kala itu Claude. Sadarlah, tak ada gunanya kau menyesali apapun'batin Kaisar itu dengan tangan terkepal erat.

(M/n) Bergeming, pria itu berhenti di belakang Claude yang terdiam di posisinya. Tangannya terkepal erat dengan alis mengkerut penuh kekhawatiran "aku tau bukan hak ku untuk ikut campur dalam politik kalian. Aku hanya orang asing disini, tapi apa maksudmu pasukan mereka sudah bergerak. Apa itu artinya adikku-

"Kemungkinan iya, kemungkinan lain juga tidak"Claude berkata, pria itu menoleh pada seorang pelayan berambut senja dan berkata "bawa dan antar Aethernius ke istana safir. Tutup gerbang dengan rapat. Ia bukan kaisar sebelumnya, dia tunangan putri mahkota Aridia"ucap Claude menyadari wajah ragu para pelayan

Gadis berambut senja yang di perintahkan itu mengangguk paham dan menarik tangan (m/n) dengan lembut. Mengira akan ada penolakan, gadis itu malah di kagetkan dengan (m/n) yang tampak pasrah.

Rombongan pelayan lain mulai mengekor, begitupun rombongan prajurit yang akan menjaga rapat istana safir untuk sementara ini.

Gadis berambut senja itu menelan ludahnya dengan gugup "anoo tuan, nama saya Cecil. Anda bisa mengatakan apapun kebutuhan anda padaku dan pelayan lain"

"Aku hanya butuh pergi dari tempat ini."

"Kalau itu tidak bisa, tuan.. yang mulia berkata bahwa kekaisaran Aridia akan datang untuk mengurus masalah perang dengan Astania. Anda adalah tunangan tuan putri. Keamanan Anda adalah prioritas kami"

'oh benarkah? Kemana kalian saat aku di campakkan?'ingin (m/n) mengatakan itu, tapi ia hanya diam. menyadari beratnya situasi yang datang. Mari menjadi orang realistis hari ini. Jika (m/n) lari sendiri untuk mencari Eros dan Eris, kemungkinan besar ia akan mendapat hasil kosong

Dan jika ia menunggu disini, itu seperti menduga apa yang terjadi. Satu satunya hal yang bisa membuat ia terhindar masalah untuk sekarang adalah diam dan mengamati. Urusan Claude belakangan saja. Jika di perhatikan, kaisar itu tampak tak menuduhnya sebagai Anastacius'perang benar benar akan pecah ya? Ku harap ayah ibu baik baik saja.'

Rombongan yang cukup panjang itu sampai di istana safir. Cecil mengantar (m/n) pada salah satu kamar besar disana dan berkata"nama anda Aethernius kan? Anda cukup terkenal di kalangan masyarakat loh"ucap Cecil berusaha menghibur (m/n) yang tampak suram

Pria itu duduk di sofa panjang yang ada dan menghela nafas panjang "aku hampir gila. Dan kenapa aku bisa di kenal?"

"Ah! Itu karena Anda adalah rakyat biasa yang berhasil menjadi tunangan seorang putri kaisar. Kisah cinta anda jadi gemaran anak anak muda sekarang loh"

(M/n) Mengernyit dan berkeringat dingin 'oh ayolah, pertemuan pertama ku dengan Ariadne ku sungguh absurd, apa yang menarik dari pertemuan di depan pasar ikan bau amis?'

"Hah lupakan, apa kau tau alasan ku ada disini? Baiklah tak perlu di tanya, adikku di culik oleh Astania kemudian aku menjadi gila dan berkelana mencarinya sampai tak sengaja bertemu dengan kaisarmu" Cecil berkeringat dingin dengan senyum kaku di wajahnya

'ah, meski terlihat seperti kaisar sebelumnya yang angkuh. Tuan Aethernius lebih ramah dan banyak omong ya ternyata' batin pelayan itu.

"Saya merasa bersimpati dengan itu tuan. Prajurit yang membawa pesan anda datang kemari berkata bahwa tubuh anda sedang lemah dan melewati koma. Apa anda butuh teh herbal untuk menenangkan pikiran?"

(M/n) Bergeming, "apa kalian punya teh bunga telang?"

"Tidak, bunga apa itu?"Cecil mengernyit kebingungan. Pertama kali ia mendengar nama bunga itu.

(M/n) Memejamkan matanya dengan helaan nafas panjang. Ia lupa ini bukan Aridia. Jika Siodonna punya lippe, maka Aridia punya Telang. Teh dari bunga berwarna ungu yang membuat air teh menjadi biru.

"Ah tidak perlu Cecil. Lagian kenapa aku di perlakukan dengan begitu baik disini?"

"Karena perintah kaisar"ucap Cecil dengan lugu. Tapi (m/n) sudah bisa menebaknya. Lagian dari pembicaraannya dengan Claude sebelumnya, memang terdengar Aridia akan datang untuk membicarakan sesuatu. Mungkin Claude tak ingin terlihat kejam pada tunangan putri kekaisaran besar lain di benua itu dan menambah masalah baru lagi.

Pria itu menghela nafas panjang, pikirannya kalut dengan kondisi Eros dan Eris yang entah seperti apa sekarang. (M/n) Tak bisa tenang begitu saja. Apalagi ia terkunci di dalam istana safir yang mendapatkan penjagaan ketat.

"Cecil, apa aku benar-benar tak boleh keluar dari sini?"

"Kalau itu, yang mulia yang menentukannya"

Cecil menatap (m/n) agak lama sebelum akhirnya kembali mengatakan "tuan, anda pasti lelah. Koma juga berarti anda belum makan. Saya akan pergi membawakan makanan untuk anda dulu. Tolong istirahatlah"

(M/n) Hanya mengangguk, pria itu berbaring di atas sofa panjang dengan tatapan kosong menatap atap kamar yang megah. Tangannya bergerak menuju sakunya, berusaha mencari surat dari Ariadne sebelum akhirnya terdiam dengan wajah pucat.
.
.
.
"Oh sialan, apa Claude mengambilnya saat aku koma?!"

TBC
Klod mending balikin deh, emen tantrum soalnya:)

Jangan lupa vote nya Minna (⁠◔⁠‿⁠◔⁠)

Sky or Crown - Wmmap x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang