5.Pergerakan dimulai

375 93 4
                                    

___

Your eyes, they shine so bright

___

Kini (m/n) tengah terbaring tak sadarkan diri di dalam tenda perkemahan milik rombongan prajurit Obelia. Pria itu terbaring lemah dan beberapa Mage berusaha menyeimbangkan mana dalam dirinya.

Claude berdiri tak jauh dari ranjang, matanya terus mengamati pria yang terbaring lemah dihadapannya ini lalu melirik para Mage yang tampak kesulitan. Ada sekitar 5 Mage disana, cahaya sihir mereka yang beragam berusaha menyembuhkan dan memulihkan kondisi (m/n) yang tak kunjung bangun sejak tadi.

"Bagaimana?"Claude bertanya

Seorang Mage menggeleng dengan wajah pias, tangannya perlahan menyentuh dahi (m/n) dan berkata "aku tak pernah merasakan mana sebesar ini dalam tubuhnya, itu bergejolak. Maafkan aku yang mulia, sepertinya guncangan emosi dari tuan Aethernius mempengaruhi kondisi sihirnya. Itu menolak semua pengobatan sihir dari kami"

"Sihir dalam tubuh tuan Aethernius berbeda dari yang lain. Kami tak bisa mengidentifikasinya. Itu bahkan lebih murni dari sihir suci"

Claude menaikkan sebelah alisnya keatas. Sihir yang terlalu besar? Atau sihir yang menolak tipe sihir sembarangan? 'bahkan Mage terbaik mengatakan hal semacam itu'batin kaisar itu

Suara pintu tenda yang terbuka terdengar, Felix masuk dan menatap para Mage yang sibuk berusaha menyembuhkan (m/n) yang tak kunjung membuka matanya. Claude bergeming tanpa menoleh sedikitpun "apa ada sesuatu?"

Felix mengangguk, tapi ia tak langsung bicara. Itu membuat Claude paham dan mengangkat tangannya, mengusir para penyihir yang membungkuk hormat lalu melangkah pergi setelah diizinkan. Kini tersisa Felix, Claude dan (m/n) yang koma di dalam tenda itu. Melirik pria yang terbaring lemah di atas ranjang sembari memikirkan sesuatu, Claude bertanya "apa ada pergerakan pergerakan dari pihak lawan?"

"20.000 pasukan, itu yang terlihat bergerak menuju perbatasan. 15.000 lainnya berputar arah melewati balik bukit Arlanta. Sepertinya kali ini Astania benar-benar ingin berperang dengan kita. Dan diperkirakan masih ada lebih banyak pasukan mereka"Felix berkata, ekspresi yang biasanya halus dan lembut kini tampak datar, dingin dan serius.

Claude bergeming, "anak anak yang di culik tanpa alasan yang begitu jelas masih ada di sana. Entah masih hidup atau sudah menjadi abu persembahan"kaisar itu bergeming kemudian menegakkan kepalanya dan berkata"sepertinya memang tak bisa dibendung lagi? Informasi lain apa yang datang?"

Felix melirik (m/n) yang masih belum sadarkan diri "Sepertinya Aridia punya seekor burung merpati pelacak sampai sampai rajanya tau kondisi calon menantunya ada di bawah naungan kita. Aridia menawarkan pertemuan untuk membahas tentang tuan Aethernius, adiknya yang di culik dan kerja sama"

Claude sedikit membelalakkan matanya. Kerja sama? Dengan Aridia? Kerajaan militer terbaik di benua itu? Dalam kondisi rawan perang seperti ini, menolak adalah pilihan orang tolol. Tapi kenapa tiba-tiba Aridia ingin membantu Obelia? Jangan lupakan politik mengerikan dalam dunia ini. Claude tak bisa percaya dengan mudah.

"Mungkinkah karena adik dari calon menantunya di culik Astania, mereka ingin membantu kita untuk menghancurkan dinding Astania?"ucap Claude mengernyit kebingungan. Tapi itu satu-satunya hal yang terlintas dalam pikirannya.

Pria itu berpikir sejenak, alisnya mengernyit berusaha memecahkan kode yang diberikan oleh Aridia pada mereka. Sampai akhirnya itu berhasil membuat Claude terbelalak dengan nafas tercekat saat menyadari maksudnya.

Pria itu berjalan tergesa-gesa keluar tenda, membuat Felix reflek langsung mengikutinya dengan wajah kebingungan. "Yang mulia?"

"Kembali ke ibu kota, bawa Aethernius ke istana Safir, tutup rapat gerbang istana dan perketat pengamanannya."

Felix melotot kaget, ia masih berjalan mengikuti Claude yang memerintahkan rombongan itu segera kembali ke istana. "Semuanya segera bereskan tempat ini dan kembali ke ibu kota!"

"Yang mulia kenapa? Bukankah pencarian anak-anak yang diculik belum usai? Dan kenapa tuan Aethernius harus di bawa ke istana Safir?"

Claude berhenti melangkah, pria itu menoleh pada Felix dengan tatapan tajam kemudian berkata "Aridia tampak tergesa-gesa dalam hal ini. Itu artinya ada sesuatu yang disembunyikan Astania. Jika kita tak menangani ini dengan segera. Semuanya akan jadi masalah. Calon Menantu raja Aridia, kau pikir jika ia mati, raja tak bisa mencari yang lain? Dia hanya pelaut, alasan apa yang membuat raja Aridia begitu menghargainya?"

Claude menggeleng kemudian kembali berkata"bukan, bukan itu. Tapi apa kau tak berpikir jika Aridia sangat melindungi calon menantu raja? Itu artinya ia lebih berguna dari yang kita kira"

Claude menghela nafas panjang dan melanjutkan"suatu kekaisaran besar tak akan tinggal diam ketika harta paling berharganya di curi. Dalam kasus Aridia, itu mungkin senjata paling kuat mereka"

Felix bergeming, apapun itu. pasti sesuatu yang sangat merepotkan. Pria itu mengangguk paham dan menegakkan tubuhnya lalu berkata"aku mengerti itu yang mulia. Rombongan akan segera berkemas dan kembali ke istana"ucap Felix.

Kesatria itu membungkuk memberi hormat lalu pergi menyisakan Claude yang mengepalkan tangannya dengan erat. Ucapan Mage yang sebelumnya berusaha menyembuhkan (m/n) terlintas tiba-tiba. 'Sihir dalam tubuh tuan Aethernius berbeda dari yang lain. Kami tak bisa mengidentifikasinya. Itu bahkan lebih murni dari sihir suci'

Sihir yang lebih murni dari sihir suci, jika di balik, itu menjadi sihir yang lebih kotor dari sihir gelap. Alis Claude mengkerut berusaha memahami keterkaitan diantara keduanya. Ia berharap ini hanya sebuah tebakan yang salah atau sebuah kebetulan saja.

'anak anak yang di culik dan dijadikan tumbal dibakar untuk mengambil sihirnya. Sihir yang lebih kotor dari sihir gelap adalah sihir yang berasal dari kutukan rasa takut, dendam, juga amarah.'Claude bergeming, mendongak menatap langit dengan tatapan rumit lalu bergumam "sepertinya ini akan jadi perang yang panjang dan penuh misteri"

Pria itu terlarut dalam pikirannya sendiri hingga rombongan prajurit itu telah selesai berkemas. Dengan helaan nafas yang keluar dari mulutnya, Claude pun kembali fokus dan memerintahkan rombongan untuk kembali bergerak.

Kaisar itu menaiki kuda hitam miliknya, berpacu di depan kereta kuda tempat dimana (m/n) yang koma berada. Entah apa yang merasuki Claude kala itu, ia hanya melirik beberapa kali ke arah kereta kuda dan kembali memacu kudanya sedikit lebih cepat.

Angin semilir berhembus menerpa rambut pirangnya, rombongan itu bergegas kembali ke ibu kota dengan sedikit tergesa. Menyadari perang yang akan datang dan gentingnya keadaan sekarang. Untuk sementara ini Claude hanya bisa mempersiapkan pasukan dan kerajaan untuk semua kemungkinan yang akan datang.

Perang...

Pada akhirnya tak ada yang mengasyikkan dari tempat penuh genangan darah itu. Bahkan seorang tirani berdarah dingin sekalipun pernah bermimpi untuk keluar dari kondisi itu.

Mata (m/n) perlahan terbuka, pria itu terdiam menyadari dirinya ada di dalam kereta kuda. Netra safir yang saat ini tengah menjadi garnet itu bergulir, menatap lambang bendera Obelia berkibar di ujung tombak prajurit yang berkuda di luar kereta kuda yang dinaikinya.

Meringis pelan, pria itu bergerak memegangi dahinya yang terasa pening sebelum akhirnya bergumam.

"Ugh, tak seharusnya jadi kacau begini. Novel sialan, kenapa tak pernah tertulis kondisi semacam ini? Dasar bucin bapak anak"

TBC
Waduh waduh misteri baru. Konflik disini itu ringan kok, bener emang berbau perang dan noda darah. Tapi Kawa udah bilang ringan ya pasti ringan:(

Nih Kawa kasih Clue dikit

-Astania itu kotor, penuh sihir gelap
-alasan Arlanta dan Obelia bentrok sama Astania selain karena warga yang diculik, juga karena Astania itu punya ambisi meratakan semuanya
-Astania itu punya niat Genosida
-Aridia sendiri sangat waspada dengan Astania
-untuk saat ini, yang bisa menghentikan (m/n) memasuki awal fase brutalnya hanya Ariadne dan Claude (Karena Klod mirip Eros. Kemungkinan emen dengerin adeknya yang udah baligh itu lumayan gede)

Nyahahaha, SADAR GA KAWA BIKIN BOOK INI BUAT BALAS DENDAM KE KLOD DEMI ATHANASIA YANG DARI LOVELY PRINCESS?

MAMAM TUH ABANG EMEN YANG LEBIH PEDULI SAMA ADIK TIRINYA KETIMBANG YANG KANDUNG. awokwkwk, tau kan rasanya jadi Athy~

Jangan lupa vote nya Minna ~

Sky or Crown - Wmmap x Male Reader Where stories live. Discover now