~017

23 12 0
                                    

"terkadang ekspektasi tak seindah realita"

_alter giovani_

***
" Dalam banyaknya sahabat, gue hanya nyaman sama Lo "

_ilham revansa_

***

" Kalo Lo ada masalah Lo boleh cerita asal jangan sakiti tubuh Lo , karna seharusnya Lo sayangi diri Lo sendiri bukan malah menyakitinya demi sebuah ketenangan "

_ atlas Mahendra _

***

" 1 tahun sudah aku menyimpan semuanya kini terserah aku sudah tidak peduli lagi , jika kamu bisa mengabaikan aku pun juga bisa bukan begitu tuan ? "

_ callmepenyu_

***

Malam ini hujan sangat deras suara gemuruh petir pun terdengar, mungkin untuk sebagian orang takut dengan suasana ini tapi berbeda dengan esa yang sedang duduk termenung di balkon kamarnya sambil menggores pergelangan tangannya dengan pecahan kaca .

Esa memejamkan matanya menikmati setiap perih yang ditimbulkan oleh luka gores yang dia buat , jika kalian bertanya apa esa selfarm? Ya esa mengalami selfarm jika dia sedang banyak fikiran.

" Nenek saya merindukan mu " gumam esa sambil terus memejamkan matanya hingga tanpa sadar atlas telah duduk disampingnya.

" Lo kangen nenek ? " Tanya atlas sambil meraih pergelangan tangan esa dan membersihkan luka gores yang esa buat di tangannya sendiri .

Esa membuka matanya lalu menatap atlas yang sedang membersihkan pergelangan tangannya .
" Gue selalu kangen sama beliau Tlas " balas esa dengan senyum tipis .

Atlas menghela nafasnya sebentar lalu dia menatap esa dengan serius .
" Kalo Lo kangen sama beliau seharunya Lo nggak melakukan ini Es , dengan menyakiti diri Lo sendiri apa bisa buat nenek Lo di surga merasa bahagia? Nggak justru beliau akan merasa sedih kalo cucu tersayangnya rela menyakiti dirinya demi sebuah ketenangan" ujar atlas panjang kali lebar .

Esa hanya diam lalu menatap Ilham yang datang lalu memeluknya .

" Lo kalo ada masalah seharusnya Lo cerita , jangan cuman diam dan memendam semuanya esa kita semua ada disini buat Lo " ujar Ilham sambil mempererat pelukannya.

Atlas yang melihatnya pun tersenyum tipis saat esa juga membalas pelukan Ilham .

" Udah pake Lo - gue sekarang , biasanya Lo selalu bicara formal " ujar esa .

Ilham yang mendengarnya pun langsung melepas pelukan pada esa dan beralih menampilkan wajah datarnya .

" Nggak mengerti suasana aja Lo " sinis Ilham sambil berkacak pinggang.

Atlas yang melihat wajah datar Ilham pun tertawa .
" Muka Lo nggak mendukung buat sok datar ham " ujar atlas yang langsung di hadiahi tatapan tajam oleh Ilham .

" Udah sana kalian berdua pergi gue mau tidur " ujar esa dengan nada mengusir.

" Yuhuuuu gue pulang nihhh, buset di luar hujan deres bener " ujar alter yang baru muncul sambil membawa boneka singanya yang sudah basah karna hujan .

" Berani Lo datang ke balkon kamar gue sambil bawa boneka basah ? " Tanya esa dengan nada kesalnya.

" Hehe maaf bos lagian kasian singa gue kalo dia kehujanan padahal siang tadi baru gue jemur " balas alter sambil menampilkan senyum manisnya.

Atlas hanya geleng geleng kepala saja melihat tingkah sahabatnya yang satu itu .

Tatapan alter pun kini jatuh kepada pergelangan tangan esa .
" Tangan Lo kenapa ? Jangan bilang Lo gores gores tangan Lo pake pecahan kaca " ujar alter dengan muka datarnya .

Esa hanya diam sambil memalingkan wajahnya ke arah lain .
" Gue nggak papa, cuman lagi kangen nenek aja terus banyak fikiran"

Alter menghela nafasnya lalu merangkul pundak esa .
" Kalo Lo selfarm lagi, gue aduin Lo ke om legenda " ancam alter .

" Dih Cepu " ujar esa .

Alter menatap atlas dan Ilham yang seperti ingin tertawa namun dia tahan .
" Lo berdua kalo mau ketawa , ya ketawa aja bangsat muka Lo berdua kaya lagi nahan berak tau nggak "

Seketika tawa Ilham dan atlas pun pecah .
" Gue boleh jujur nggak sih Es , muka Lo kalo kaya orang tertekan gitu " ujar atlas .

" Mirip kaya orang punya banyak hutang nggak sih bwhahaha " timpal Ilham .

" Kurang ajar , pergi sana gue mau tidur " usir esa kepada ketiga sahabatnya.

" Iya iya kita pergi nih , mimpi indah tuan muda Esa askara Wijaya jangan nyakitin diri lagi ya kalo nggak mau gue adu in ke ayahanda mu legenda " ujar alter sambil menarik tangan Ilham dan atlas untuk pergi dari balkon kamar esa .

Sementara esa hanya geleng geleng kepala saja .
" Gue harap saat terjadi sesuatu nanti Lo semua tetap masih mengenang gue sosok gue " gumam esa .

***

Next ?

Vote dan komenya jangan lupa ya

Mau bilang apa sama esa ?

Sama atlas ?

Alter ?

Atau Ilham ?

See you next time

ESA [ REVISI SESUDAH END ]Where stories live. Discover now