PROLOG

177 34 32
                                    

Happy Reading

ELVENTURE
.
.
.
.
.

__2001

__Suara riuh gemuruh dari para pengunjung taman hiburan Wonderlight Park memenuhi area, suara riuh itu terdengar bercampur dengan suara jerit ketakutan dan kepanikan orang-orang yang ada di sana.

Teriakan mereka semakin kencang, ketika kereta dari Rollercoaster yang ditumpangi mereka terjun bebas dari puncak rel paling tinggi dengan kecepatan tinggi tidak terkendali dan belasan orang penumpang Rollercoaster ada yang terpental dari tempat duduk nya dan  jatuh dari ketinggian.

Sang pengawas dari wahana itu sudah berusaha untuk menghentikan laju kereta dari alat pengendali, namun usahanya tidak membuahkan hasil, kereta itu tetap melaju kencang. Sampai pada beberapa detik setelah nya, badan kereta oleng dan roda nya keluar dari rel, membuat kereta terpental jauh ke kerumunan orang ramai.

Hal itu menyebabkan, puluhan orang meninggal dunia ditempat dan belasan orang mengalami koma akibat insiden itu. Namun, beberapa jasad dari penumpang Rollercoaster yang terpental jauh dari ketinggian tidak dapat ditemukan dan di biarkan begitu saja.

Akibat insiden buruk yang menewaskan puluhan orang, kepolisian di harus kan menutup taman hiburan itu untuk menghindari kejadian yang sama pada lain waktu dan taman hiburan itu di biarkan terbengkalai dari tahun 2001 dengan jasad dari penumpang Rollercoaster yang di biarkan membusuk disana menjadi penghuni tempat itu.

.
.
.
.
.
.

__2024

__Tujuh orang pemuda berumur sekitar di atas dua puluh tahunan, terlihat sedang melakukan persiapan untuk uji nyali yang akan mereka lakukan esok malam.

Mereka sekarang tengah berkumpul di sebuah kamar bernuansa kuning kalem dengan beberapa corak putih dan abu-abu.

"Gimana? Ada tempat yang lebih menantang gak nih?"

Seorang lelaki yang hanya mengenakan kaos tanpa lengan dan celana pendek, Blaze Heavend bertanya, tubuhnya tak berhenti berguling-guling di kasur berwarna putih abu-abu yang empuk.

"Bentar, gue masih nyari. Dan jangan guling-guling di kasur gue, udah capek gue ngerapiin nya!"

Mendengar teguran dari sang pemilik kasur, Blaze menghentikan aksi nya dan terkekeh. Sang pemilik kasur atau Andhika Solar Malvino, hanya menatap Blaze jengah, lalu ia lanjut mencari tempat yang cocok untuk mereka uji nyali di laptop milik nya.

Solar terus scrolling google untuk mencari tempat yang unik untuk mereka datangi. Sampai sebuah tepukan di bahu nya membuatnya menoleh pada sumbernya, yang ternyata itu adalah tepukan dari temannya yang bernama Satya Gempa Samuel.

"Apa, Gem?" Solar mengernyit.

"Kata Upan, dia ada rekomendasi tempat yang bagus buat kita datengin."

"Apa? Mana Upan nya?"

"Lagi ke wc, bentar lagi juga balik."

GENG ELVENTURE: Bloody Park [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang