Bab 04

355 56 5
                                    

Sedangkan di sisi Axandra, sekarang ia sedang duduk di sofa single dengan laptop di pangkuannya. Terdapat beberapa kertas dan pulpen di meja, tampaknya ia sedang memperhitungkan sesuatu.

Di kertas itu seperti bertuliskan sebuah proyek elektronik yang tampaknya ia pernah menciptakan proyek ini di kehidupannya sebelumnya.

Dapat di lihat ia begitu fokus menatap layar laptopnya, wajah keseriusan tercetak jelas di ekspresi wajahnya.

Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya ia menghela nafas panjang, ia meregangkan tubuhnya yang sedikit kaku.

Setelah itu, ia meletakkan laptopnya di meja, dan meraih kertas yang berada di atas meja itu. Ia menunjukkan senyum miringnya.

“Kita mulai dari jumlah kecil” batin Axandra menyeringai.

“Akh~ maksudnya.. jumlah kecil Untung besar”

Ia meraih handphonenya yang berada di atas meja, hanya sekedar ingin melihat jam. 20:40 p.m.

“Ini masih terlalu awal untukku tidur, apa yang harus aku lakukan?” batin Axandra bertanya-tanya. Ia bingung, aktivitas apa yang harus ia lakukan?, dulu ia paling cepat tidur jam satu dini hari, atau bahkan tidak tidur sekalipun. Ia terlalu sibuk bekerja dan berkencan dengan berkas-berkasnya.

“Jika Axandra si bocah ingusan itu, mungkin sekarang ia akan berdebat dengan keluarganya, atau pergi ke arena balap, untuk balapan atau hanya menonton saja” batin Axandra mengingat setiap kegiatan yang di lakukan oleh Axandra asli.

Apakah dirinya juga harus pergi ke arena balap?. Setidaknya sesekali ia mengulangi masa mudanya, apakah bisa, ia mendapatkan masa muda yang setidaknya lebih baik dari kehidupan sebelumnya?.

Cukup lama berpikir, akhirnya ia memutuskan untuk pergi keluar, setidaknya ia akan mengelilingi jalan yang ada di kota ini.

Ia beranjak dari duduknya, dan membuka lemari bajunya, ia mengambil satu set pakaian serba hitamnya.

Setelah selesai memakai pakaiannya dengan rapi. Ia meraih kunci motornya yang berada di atas nakas samping kasurnya. Ia keluar dari kamarnya dan berjalan memasuki lift.

Ting

Pintu lift terbuka, Axandra keluar dari lift dengan langkah santainya, ia berjalan keluar dari apartemennya dan menuju garasi.

Ia menaiki motor sport ninjanya yang berwarna hitam, ia memasang helmnya, menyalakan motornya, dan menjalankan motornya untuk pergi meninggalkan pekarangan apartemennya.

Ia melajukan motornya dengan kecepatan sedang, ia ingin menikmati waktu santainya yang tenang dan damai, tanpa takut akan ada musuh yang mengincarnya.

Di jalan raya banyak mobil dan motor yang berlalu lalang, jalan raya cukup padat dan rame, namun tidak sampai macet, yang membuat ia mampu menerobos laju banyaknya mobil dan motor, walaupun jalanan cukup sempit.

Di karenakan banyaknya motor dan mobil, setelah melewati jalan raya yang begitu ramai, Ia memilih pergi ke arena balap liar, yang di mana mungkin para tokoh di dalam novel ada di sana.

Ia hanya ingin menonton saja, sesekali untuk mengetahui kegiatan apa yang mereka lakukan, tidak!, dia hanya ingin mengawasi pergerakan para tokoh yang berada di dalam novel.

Ia ingin tahu apakah alur ceritanya sudah berjalan atau tidak?, jika iya maka ini sudah chapter berapa?.

Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya ia sampai di lokasi dimana banyaknya anak-anak muda geng motor yang berkumpul.

Suasana begitu heboh dan ramai, dapat ia lihat beberapa tokoh penting dalam novel juga berada di sini. Ia melepaskan helmnya dan memakai maskernya untuk menutupi setengah wajahnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 20 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Axandra [On Going]Where stories live. Discover now