16. MELUKIS DIA DI TAMAN FLORA

283 28 54
                                    

Tok tok tok

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tok tok tok.

"Assalamualaikum."

"Wa alaikum salam," jawab Gisa dari dalam rumah. "Sebentar," lanjutnya.

Seorang cowok dengan perawakan tinggi itu berdiri di depan kontrakan Gisa. Cowok itu memakai kaus putih dibaluti dengan jaket parasut hitam dan ke bawahnya memakai celana jeans light blue, tak lupa memakai sepatu berwarna putih, membuatnya semakin keren apalagi parasnya yang tampan itu mau memakai apa saja pun akan terlihat sangat cocok dan bagus.

Ceklek!

Seorang gadis membuka pintu dan ia melihat ada seorang cowok berdiri di depannya membelakangi tubuhnya.

"Hai, Kak," sapa Gisa.

Cowok itu membalikkan tubuhnya.
"Hai juga, Gia," balas cowok tampan tersebut sembari tersenyum manis.

Sebentar Galen menatap Gisa. Dia terkagum dengan kecantikan Gisa yang natural. Hari ini Gisa memakai kaus putih pendek yang di depannya bergambar boneka dan ke bawahnya memakai rok selutut. Sedangkan rambutnya di kuncir kuda.

Gisa tersenyum kepada Galen. "Kak Galen udah nunggu lama?"

Lalu Galen tersadar dari lamunannya yang tengah menatap Gisa cukup lama. Cowok itu menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, untuk menutupi kegugupannya.

"Baru aja," jawabnya. Gisa hanya mengangguk saja sebagai balasan.

Berdehem sebentar Galen berkata, "Yaudah, ayo kita berangkat."

"Kak Galen emangnya kita mau kemana?" Gisa bertanya. Ia masih penasaran dari kemarin.

"Rahasia. Nanti juga Gia tahu sendiri," bisik Galen tepat di telinga Gisa.

"Ishh Kak Galen main rahasia-rahasiaan, jadi makin penasaran tahu." Gisa mencebikkan bibirnya membuat Galen yang melihatnya dibuat gemas dengan gadis ini.

Terkekeh kecil lalu Galen mencekal tangan Gisa. "Kalau Gia mau tahu ayo kita berangkat." Mereka pun berjalan ke arah motor sport berwarna hitam milik Galen Eltair Saskara yang berada di depannya.

"Kita naik motor, Kak?" Gisa menoleh ke arah Galen yang sedang memasang helm full face-nya.

"Iya, Gia."

"Tapi, Gisa nggak bisa naik motor besar ini, Kak."

"Aku bantu ya, Gia."

"Ini pake dulu helmnya apa mau dipakein, hm?" lanjut Galen seraya menyodorkan helmnya pada Gisa.

"Biar aku aja, Kak," balas Gisa, mengambil helm full face itu dari tangan Galen. Gisa pun memakainya sendiri.

Galen terlebih dahulu menaiki motornya kemudian cowok itu memegangi tangan Gisa----membantunya untuk naik ke atas motor.

NAGISA DAN TAKDIRNYAWhere stories live. Discover now