16. MELUKIS DIA DI TAMAN FLORA

Start from the beginning
                                    

Setelah Gisa sudah duduk di jok belakang Galen pun membenarkan kaca spionnya yang di arahkan ke arah Gisa. Galen menatap Gisa dari kaca spion tersebut.

"Pegangan ya, Gia, biar nggak jatuh," kata Galen. Gisa pun mengangguk patuh.

Dengan rasa gugup Gisa memegang pinggang Galen. Ia tidak memeluknya hanya berpegangan saja. Setelah itu, Galen melajukan motornya pergi dari sana dengan kecepatan sedang. Galen tidak akan membawa motornya dengan kecepatan tinggi karena dia sedang membonceng seorang gadis cantik baik hati.

🌧️°•🤍•°🌨️

Galen memberhentikan motornya di parkiran depan mall. Dia dan juga Gisa turun dari atas motor kemudian melepas helmnya.

"Kak Galen kok berhenti di sini?" tanya Gisa yang masih bingung.

Cowok itu menyimpan helmnya di atas motor. "Iya, kan ini tempatnya."

"Maksudnya, Kak?"

Menghela napas pelan Galen berkata, "Iya, jadi kita mau ke mall, Gia."

"Mau ngapain emang, Kak?"

"Mau bersih-bersih, Gia. Ya mau belanja lah Gia manis. Ayo kita masuk." Galen terkekeh kecil lalu memegang tangan Gisa membawanya masuk ke dalam mall.

Jantung Gisa saat ini tidak aman, detak jantungnya berdegup dua kali lebih cepat saat cowok itu mengenggam tangannya seperti sepasang kekasih, padahal mereka hanya teman saja.

Mereka menaiki eskalator kemudian berjalan di lantai dua. Tangan Galen tidak lepas dari tangan Gisa, dia masih mengenggam tangan Gisa membuatnya menjadi sorotan banyak orang orang karena seperti sepasang kekasih yang sangat sweet dan cocok. Galen yang sangat tampan dan juga Gisa yang tak kalah cantik membuat orang-orang yang ada di mall itu mengira mereka pasangan kekasih yang serasi dan juga beruntung, dan ada juga yang merasa iri kepada mereka berdua karena mengira kalau Galen dan Gisa adalah sepasang kekasih yang begitu romantis.

Galen membawa Gisa ke toko baju. Gadis dengan rambut dikuncir kuda itu mengedarkan pandangannya ke segala arah untuk melihat-lihat suasana di mall. Gisa juga baru pertama kalinya datang ke mall yang ada di kota Jakarta. Dan hari ini Gisa benar-benar senang sekali karena dalam seumur hidupnya baru pertama kalinya ia datang ke mall.

"Gia, ayo pilih bajunya mau yang mana," ujar Galen.

Gisa yang diam saja langsung menatap Galen. "Gisa nggak punya uang, Kak."

Cowok itu tersenyum kecil kemudian mengusap kepala Gisa. "Aku yang bayarin, Gia. Bukan Gia yang harus bayar. Jadi, ayo sekarang Gia pilih bajunya mau yang mana aja yang kamu suka. Tapi, Gia jangan pilih satu baju aja yaa, harus lebih pokonya, ini perintah dari Galen Eltair Saskara," ucap Galen dengan suara beratnya.

"Kak Galen seriusan ini nggak bohong, kan?"

"Serius Gia aku nggak bohong kok. Ayo Gia pilih-pilih aja ya bajunya yang kamu suka."

"Ta-tapi Gisa ngerasa nggak enak, Kak."

"Gia, jangan gitu. Aku ikhlas kok mau traktir Gia hari ini." Cowok itu mengalihkan tatapannya dari Gisa ke arah baju couple kaus hitam bergambar dino. "Ehh Gia liat deh ini bajunya lucu banget," ucap Galen sembari memegang baju itu yang hanya ada dua saja.

"Iya, Kak, lucu bajunya," balas Gisa, ikut memegang baju itu dengan senyuman manisnya yang terpancar di wajahnya.

"Gia, suka?" Galen bertanya menatap Gisa.

Gisa mengangguk. "Suka, Kak." Jawaban dari Gisa mampu membuat Galen tersenyum.

"Yaudah, kita beli ini baju couplenya." Galen lalu mengambil baju couple itu yang bergambar dino." "Gia mau warna putih apa hitam?" tanya Galen.

NAGISA DAN TAKDIRNYAWhere stories live. Discover now