Sherry Raymond S2 (Episode 2 : Keluarga Raymond)

4 1 0
                                    

Kei : "Lebih baik kau keluar Seiichi, banyak hal yang tidak boleh kamu dengar" ucapnya kepada Seiichi.

Seiichi : "Yah.. lebih baik aku keluar, banyak hal yang harus aku lakukan" ucap Seiichi sembari keluar ruangan.

KLOP

Suara pintu kamar di tutup oleh Seiichi.

Levanya menghempaskan dirinya di kasur Sherry dan melepas seluruh penyamaranya, mulai dari kacamata, kardigan, kuncir, sepatu hels, lalu melemparkanya secara sembarangan sehingga membuat ruangan itu terlihat berantakan.

Kei : "Sebaiknya kau menghilangkan kebiasaan burukmu itu, disini tidak ada yang akan memungutnya dan merapikanya kembali..." tegurnya dengan suara lembut sambil mengambili barang barang yang dilempar levanya lalu menaruhnya di kursi sebelah kasur Sherry.

Levanya : "Lagi pula kau sudah menagambilnya kan~" ucapnya santai. "Lagi pula aku akan memakainya lagi saat keluar dari rumah sakit ini"

Kei : "Hufft...."

Sherry : "Ibu, bukannya segera pergi kembali ke Jepang tapi malah leyeh leyeh di sini pasti ada sesuatu yang habis kalian lakukan, KAN?!" kesal Sherry. "Setiap jalan yang kalian lalui paaasti ada yang kalian lakukan, KAN?!"

Levanya : "Ehe...hehe..." Levanya berusaha menghindari tatapan garang dari anaknya. "G-gak ada yang aku lakukan kok, ya kan Kei?"

Kei : "Uhm....  Yaa... kan gak ada salahnya ngelakuinnya..." ucapnya berusaha menghindari tatapan garang dari Sherry.

Di rumah Raymond yang paling menakutkan bukanlah Kei sebagai kepala keluarga, memang jika Kei memarahi para pekerja di rumahnya sangat menakutkan. Tetapi kei  lebih takut kepada satu satunya putri yang dia cintai, karena Kei tau bahwa Sherry lebih menakutkan dari apapun yang di lalui semasa hidupnya.

Sherry : "K-A-T-A-K-A-N!"

Levanya : "HIYY!!!" Levanya pun takut karena kelakuan putrinya. Dia berlari dan bersembunyi di balik besarnya tubuh Kei.

Sherry : "Sudah berapa kali kalian melakukan hal yang di luar akal?! Hufftt.... Cepat katakan..."

Kei : "Hehehe.... kami hanya membeli rumah sakit ini... Hehehe?" ucapnya tak merasa bersalah sambil menggaruk garup pipinya yang tak gatal.

Sherry hanya menatap datar kelakuan orang tua nya yang di luar akal.

Sherry : "Oh... jadi sekarang kalian akan meninggalkan perusahaan kalian yang kecil itu?"

Levanya : "Well... Sepertinya kamu perlu membiasakan diri sebagai kepala keluarga Raymond yang baru"

Sherry : "Lagi lagi ngomongin kepala keluarga baru emangnya kenapa sih?"

Levanya : "Sebaiknya kau menyiapkan tempat di otak mu buat nginget semuanya"

Kei : "Jadi begini.... Sudah pastinya kamu inget kejadian 5 tahun lalu kan, kalo gak salah waktu itu kamu sempat lepas kendali dan ingin membunuh salah satu temanmu. Kejadian itu di sebut "Blood Explosion""

Sherry : "Hah? Blood Explosion? darah ku meledak terus aku meninggal gitu?"

Kei : "Terkadang Blood Explosion bisa membuat orang tersebut meninnggal, tetapi berdasarkan skala ledakannya. Ledakan terbesar dalam sejarah Raymond dapat menghancurkan 4 gunung sekaligus. Teru-"

Sherry : "Hop, hop, hop... tiba ngomongin Blood Explosion yang aku gak tau asal usulnya,mana mudeng aku?"

Kei : "Blood Explosion di sebabkan oleh darah Ray- Tunggu! Masak kamu gak tau soal Blood Explosion?! Seluruh keluarga Raymond mengetauhi soal ini masa kamu gak tau!? Bukannya semasa kecil kamu sudah mengikuti pelajaran sejarah yang diadakan oleh kakekmu?! SHERRY! KATAKAN SEJUJURNYA!"

Sherry RaymondWhere stories live. Discover now