Istri Fisikawan yang Menjungkirbalikkan Dunia[8]

Bab 1524: Kamu Membuatku

Shui Dongliu dan Shui Moning sama-sama bisa melihat niat membunuh Shui Dongyou terhadap mereka. Menghadapi situasi yang begitu menyedihkan, mereka hanya bisa bertarung sampai mati. Meskipun peluang mereka untuk menang sangat-sangat rendah, jika mereka menyerah berjuang, mereka juga akan mati.

"Moning, aku akan memblokirnya. Saat Anda menemukan peluang, segera melarikan diri. Lebih baik satu orang mati dari pada dua orang." Shui Dongyou telah memutuskan untuk mengorbankan dirinya demi mencari kesempatan bagi putrinya.

Shui Moning tidak mau. "Ayah, kamu bahkan tidak bisa mengalahkanku. Bagaimana cara menghentikan mereka? Jangan khawatir. Mungkin ada beberapa perubahan haluan."

"Perubahan apa?"

"Aku tidak tahu bagaimana cara memberitahumu."

Ketika dia meninggalkan Akademi Lima Elemen, Xue Fanxin telah memberinya banyak hal, terutama pil. Ada bermacam-macam jenisnya, dan ada juga racun yang digunakan untuk membunuh orang demi melindungi nyawa mereka.

Meskipun dia tidak tahu apakah racun itu bisa mengatasi Shui Dongyou, ini adalah satu-satunya gerakan membunuh yang bisa dia gunakan untuk melawannya sekarang.

Shui Dongyou telah mengejar Shui Dongliu dan Shui Moning begitu lama, dan niat membunuhnya terhadap mereka sangat kuat. Karena itu, ia tak segan-segan mengambil risiko menerobos ke kedalaman Hutan Tanpa Kembali. Sekarang dia akhirnya berhasil mengejar pasangan ayah dan anak ini, bagaimana dia bisa melewatkan kesempatan untuk membunuh mereka?

"Cukup omong kosong. Berikan aku hidupmu." Shui Dongyou adalah orang yang berhati-hati, jadi dia tidak membuang waktu lagi dan menyerang secara langsung.

Orang-orang yang mengikuti Shui Dongyou juga menyerang.

Menghadapi empat musuh yang kekuatan dan tingkat budidayanya lebih tinggi dari mereka, Shui Dongliu dan Shui Moning tidak memiliki kemampuan untuk melawan sama sekali. Mereka dengan cepat kalah. Saat mereka akan dibunuh oleh pihak lain, orang-orang yang bergerak untuk membunuh tiba-tiba merasa tidak nyaman.

"Mengapa tubuhku sedikit gatal?"

"Tidak hanya gatal di luar, tapi juga gatal di dalam. Sepertinya ada sesuatu yang merayapi dantianku."

"Oh tidak, energi roh di tubuhku menghilang."

"Energi roh tidak dapat dikumpulkan."

Shui Dongyou dan yang lainnya tidak tahu apa yang sedang terjadi. Karena ada masalah besar pada tubuh mereka, bagaimana mungkin mereka punya mood untuk membunuh sekarang? Sekalipun mereka ingin membunuh, mereka tidak bisa. Energi spiritual tidak dapat dikumpulkan, yang berarti mereka tidak dapat menggunakan energi roh. Dalam situasi seperti ini, jika mereka ingin membunuh, mereka hanya bisa mengandalkan kekerasan.

Namun, dengan kemampuan Shui Dongliu dan Shui Moning saat ini, melarikan diri dari mereka sangatlah mudah. Bahkan membunuh mereka tidaklah sulit.

"Apa yang kamu lakukan?" Shui Dongyou bertanya dengan dingin. Saat ini, dia sangat marah.

Dia jelas hampir membunuh pasangan ayah dan anak ini. Mengapa sesuatu terjadi pada saat kritis?

"Paman, aku juga tidak menginginkan ini. Kamu memaksaku melakukan semua ini." Dengan marah, Shui Moning mengeluarkan pedang dari cincin interspatialnya dan membunuh Shui Dongyou dengan serangan terkuatnya.

Ini adalah pertama kalinya dia membunuh seseorang. Dia telah membunuh keluarganya, pamannya.

"Moning, kamu..." Shui Dongliu tidak pernah menyangka putrinya akan membunuh seseorang. Hal ini sudah melebihi ekspektasinya, jadi dia sangat terkejut. Namun, betapapun terkejutnya dia, dia tahu keseriusan masalah ini.

Karena dia sudah terbunuh, mereka harus membersihkan ekornya.

Kepribadian Shui Dongliu sama dengan kepribadian Shui Moning. Dia biasanya selembut air. Jika dia benar-benar dipaksa terpojok, mereka tidak akan menyeretnya keluar. Shui Moning tidak tahu kenapa dia tiba-tiba membunuh Shui Dongyou. Saat itu, dia terlalu marah dan kesal, jadi dia menyerang ketika ada kesempatan.

Dia tidak tahu berapa lama racun yang diberikan Fanxin padanya akan bertahan. Jika hanya untuk sementara, satu-satunya orang yang akan mati pada akhirnya hanyalah dia dan ayahnya.

Oleh karena itu, demi ayahnya, dia bahkan harus membunuh pamannya sendiri.